Ini kisah seorang lelaki Amerika. Suatu ketika ia sholat berjamaah di sebuah masjid. Setelah selesai shalat, lelaki ini tiba-tiba berdiri dan segera mengambil mikrofon.
Dibacanya surat al-Fatihah dengan suara lirih melemah yang tidak dipahami kecuali oleh mereka yang memahami surat tersebut. Lantas berlinanglah air matanya lalu ia segera berlalu ke luar.
Imam masjid tersebut mengikutinya dan menanyai alasan terhadap sikap yang dilakukannya tadi.
Lelaki Amerika itu menjawab: “Aku baru dua hari masuk Islam. Kubaca sebuah kitab terjemahan tentang Islam. Kudapati hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ‘Sampaikan dariku walaupun satu ayat.’ Dan aku hanya hafal 7 ayat. Maka aku lantas menyampaikannya.”
Bagaimana dengan kita yang memeluk Islam sejak lahir? Sudahkan kita sampaikan sesuatu ayat pada saudara kita yang lain?
Dibacanya surat al-Fatihah dengan suara lirih melemah yang tidak dipahami kecuali oleh mereka yang memahami surat tersebut. Lantas berlinanglah air matanya lalu ia segera berlalu ke luar.
Imam masjid tersebut mengikutinya dan menanyai alasan terhadap sikap yang dilakukannya tadi.
Lelaki Amerika itu menjawab: “Aku baru dua hari masuk Islam. Kubaca sebuah kitab terjemahan tentang Islam. Kudapati hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ‘Sampaikan dariku walaupun satu ayat.’ Dan aku hanya hafal 7 ayat. Maka aku lantas menyampaikannya.”
Bagaimana dengan kita yang memeluk Islam sejak lahir? Sudahkan kita sampaikan sesuatu ayat pada saudara kita yang lain?