Perjalanan seorang polisi dalam menegakkan hukum dan memberantas kejahatan tentu menyisakan sejumlah cerita yang menarik untuk disimak. Salah satunya seperti yang dialami oleh Kapolda Lampung Brigjen Pol Ike Edwin yang dahulu pernah menangani kasus pria yang mengancam akan membunuh ibunya sendiri. Pria tersebut diketahui telah menempelkan pisau tajam di leher ibunya.
Saat itu Ike masih menjabat sebagai Kasat Reskrim di wilayah Sumatera Selatan dan ia nyaris putus asa dengan keadaan tersebut.
Pria itu mengancam bahwa siapapun yang mendekat ke dalam rumah tradisional yang dihuninya, maka pisau yang dipegangnya akan semakin merapat ke leher sang ibu.
Saat itu Ike datang bersama dengan sejumlah polisi seperti Wakasat Reskrim, Kanit dan penembak jitu. Dengan kondisi malam hari yang gelap membuat anak buahnya tidak berani untuk mengambil resiko.
Berbagai cara untuk melumpuhkan pelaku pun dirasa kurang pas dan bisa mengancam nyawa ibu pelaku.
“Waktu itu saya juga nyaris hilang harapan. Anak buah sudah menyerah, wakil saya juga tidak berani. Yang paling tinggi jabatannya saya. ‘Kan tidak mungkin saya menghubungi Kapolres dan meminta beliau datang menyelesaikan kasus tersebut,” tutur Ike, belum lama ini, seperti yang dikutip dari Tribun.
Saat itu semua anak buah menatap Ike dan berharap dirinya turun tangan untuk menuntaskan kasus tersebut. Meski ada pihak TNI, namun mereka hanya menjadi back up saja. Sementara itu terdapat juga kerumunan masyarakat sehingga membuat Ike memikirkan baik buruk tindakan yang harus diputuskannya.
“Saya tahu, saya harus bertindak. Tapi, dengan kondisi yang ada, saya paham risikonya sangat besar. Kalau saya salah bertindak, di situ juga karier saya akan hancur seketika,” tuturnya.
Di luar dugaan Kapolda Lampung tersebut mencari tempat wudhu dan melaksanakan shalat dua rakaat. Setelah shalat, ia pun memanjatkan doa kepada Allah untuk diberikan jalan keluar yang terbaik.
“Saya bilang, ‘Ya Allah, apa yang akan terjadi pada diriku semua merupakan kehendak-Mu. Berikan kekuatan kepada hamba-Mu untuk berbuat kebaikan dengan mengatasi persoalan ini. Hamba memohon petunjuk-Mu’,” ungkapnya.
Setelah berdoa, langkah Ike pun terasa ringan dan hatinya semakin mantap untuk menentukan keputusan apa yang harus diambil, meski karirnya nanti hancur.
Kepada Wakasat, Ike meminta agar tetap menyorot lampu senter kepada pelaku meski hanya sedikit yang bisa diterangi. Ike kemudian mengeluarkan pistol dan dari lubang yang sempit serta penerangan yang minim, bidikannya pun diarahkan ke tangan pelaku yang sedang memegang pisau.
Di saat jantungnya berdegup kencang lantaran bisa saja meleset, Ike berusaha mengingat Allah dan berdoa agar diberi petunjuk. Maka setelah hatinya bulat, diluncurkanlah peluru dari pistol tersebut dan berhasil mengenai tangan pelaku. Pisau yang melekat di leher sang ibu pun berhasil terlepas lantaran pelaku kaget.
Pihak kepolisian lantas menyerbu dan berhasil mengamankan pelaku.
“Saat itu juga, saya seperti lepas dari beban ribuan ton. Alhamdulillah, saya sangat bersyukur. Permasalahan itu berakhir dengan baik. Pria itu ditangkap, ibunya selamat,” kenangnya.
Dari kejadian tersebut, Ike berpesan bahwa berdoa menjadi bagian terpenting dalam melakukan sebuah tindakan. Selama niat kita baik, maka akan selalu ada jalan keluar.
“Saya percaya, Tuhan mengetahui niat kita. Kalau niat baik, pasti akan diberikan jalan,” pungkasnya.
Saat itu Ike masih menjabat sebagai Kasat Reskrim di wilayah Sumatera Selatan dan ia nyaris putus asa dengan keadaan tersebut.
Pria itu mengancam bahwa siapapun yang mendekat ke dalam rumah tradisional yang dihuninya, maka pisau yang dipegangnya akan semakin merapat ke leher sang ibu.
Saat itu Ike datang bersama dengan sejumlah polisi seperti Wakasat Reskrim, Kanit dan penembak jitu. Dengan kondisi malam hari yang gelap membuat anak buahnya tidak berani untuk mengambil resiko.
Berbagai cara untuk melumpuhkan pelaku pun dirasa kurang pas dan bisa mengancam nyawa ibu pelaku.
“Waktu itu saya juga nyaris hilang harapan. Anak buah sudah menyerah, wakil saya juga tidak berani. Yang paling tinggi jabatannya saya. ‘Kan tidak mungkin saya menghubungi Kapolres dan meminta beliau datang menyelesaikan kasus tersebut,” tutur Ike, belum lama ini, seperti yang dikutip dari Tribun.
Saat itu semua anak buah menatap Ike dan berharap dirinya turun tangan untuk menuntaskan kasus tersebut. Meski ada pihak TNI, namun mereka hanya menjadi back up saja. Sementara itu terdapat juga kerumunan masyarakat sehingga membuat Ike memikirkan baik buruk tindakan yang harus diputuskannya.
“Saya tahu, saya harus bertindak. Tapi, dengan kondisi yang ada, saya paham risikonya sangat besar. Kalau saya salah bertindak, di situ juga karier saya akan hancur seketika,” tuturnya.
Di luar dugaan Kapolda Lampung tersebut mencari tempat wudhu dan melaksanakan shalat dua rakaat. Setelah shalat, ia pun memanjatkan doa kepada Allah untuk diberikan jalan keluar yang terbaik.
“Saya bilang, ‘Ya Allah, apa yang akan terjadi pada diriku semua merupakan kehendak-Mu. Berikan kekuatan kepada hamba-Mu untuk berbuat kebaikan dengan mengatasi persoalan ini. Hamba memohon petunjuk-Mu’,” ungkapnya.
Setelah berdoa, langkah Ike pun terasa ringan dan hatinya semakin mantap untuk menentukan keputusan apa yang harus diambil, meski karirnya nanti hancur.
Kepada Wakasat, Ike meminta agar tetap menyorot lampu senter kepada pelaku meski hanya sedikit yang bisa diterangi. Ike kemudian mengeluarkan pistol dan dari lubang yang sempit serta penerangan yang minim, bidikannya pun diarahkan ke tangan pelaku yang sedang memegang pisau.
Di saat jantungnya berdegup kencang lantaran bisa saja meleset, Ike berusaha mengingat Allah dan berdoa agar diberi petunjuk. Maka setelah hatinya bulat, diluncurkanlah peluru dari pistol tersebut dan berhasil mengenai tangan pelaku. Pisau yang melekat di leher sang ibu pun berhasil terlepas lantaran pelaku kaget.
Pihak kepolisian lantas menyerbu dan berhasil mengamankan pelaku.
“Saat itu juga, saya seperti lepas dari beban ribuan ton. Alhamdulillah, saya sangat bersyukur. Permasalahan itu berakhir dengan baik. Pria itu ditangkap, ibunya selamat,” kenangnya.
Dari kejadian tersebut, Ike berpesan bahwa berdoa menjadi bagian terpenting dalam melakukan sebuah tindakan. Selama niat kita baik, maka akan selalu ada jalan keluar.
“Saya percaya, Tuhan mengetahui niat kita. Kalau niat baik, pasti akan diberikan jalan,” pungkasnya.
Baca Juga: Tak Mau Makan Uang Haram, Polisi Ini Mengundurkan Diri, Sekarang Berubah Menjadi…