Terkadang penampilan luar seseorang belum tentu memperlihatkan pribadi yang sebenarnya. Kebanyakan manusia pun justru melihat seseorang berdasarkan tampilan luarnya. Padahal penampilan seperti berandalan tidak menjamin seseorang berlaku jahat.
Itu juga yang dialami sendiri oleh seorang Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Lewat akun Facebooknya ia mengisahkan pertemuannya dengan seorang pemuda yang berpenampilan seperti berandalan.
Dijelaskan oleh Dedi bahwa pemuda tersebut tampak mengenakan celana sobek, anting, rambut kusam dan resleting terbuka. Dengan tampilan seperti itu, masyarakat akan menganggap sang pemuda bukan orang yang baik. Bahkan bisa saja ia merupakan seorang yang senang menghirup aroma lem (ngelem) sebagai ganti narkoba.
Namun ternyata pandangan terhadap pemuda tersebut salah besar. Justru ia menjadi inspirasi bagi pemuda lainnya. Diketahui pemuda bernama Yudi Kristianto (17 tahun) tersebut tidak pernah sedikit pun ngelem. Bahkan ia merupakan seorang pekerja keras setelah ayahnya tiada.
Diceritakan oleh Yudi bahwa ia setiap harinya bekerja serabutan mulai dari berdagang mangga, berjualan tutut hingga menjadi pendorong mesin komedi putar. Semua pekerjaan tersebut ia lakukan demi mencari rezeki untuk ibunya.
Merasa salah dengan pandangannya, Bupati Purwakarta beserta jajarannya pun mencoba untuk memberikan modal kepada Yudi dan terkumpul uang sebesar 12 juta. Mendapatkan rezeki tersebut, Yudi pun segera pulang dan bersujud di kaki ibunya.
Unggahan Bupati Purwakarta itu pun menuai komentar dari netizen. Salah satunya Hara Matsyahara Arahaystam yang menulis, “Apa yang nampak buruk di mata kita belum tentu buruk di hadapan Tuhan. Begitu juga sebaliknya. Apa yang nampak baik di mata kita belum tentu baik di hadapan Tuhan. Terima kasih pak Dedi Mulyadi selalu memberi pencerahan buat kita semua. Salam Rahayu.”
Sementara akun Arif Al Habsy menulis, “Cerita dan kalimat yang sederhana tapi tak mampu membendung air mata.”
Baca Juga:
Itu juga yang dialami sendiri oleh seorang Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Lewat akun Facebooknya ia mengisahkan pertemuannya dengan seorang pemuda yang berpenampilan seperti berandalan.
Dijelaskan oleh Dedi bahwa pemuda tersebut tampak mengenakan celana sobek, anting, rambut kusam dan resleting terbuka. Dengan tampilan seperti itu, masyarakat akan menganggap sang pemuda bukan orang yang baik. Bahkan bisa saja ia merupakan seorang yang senang menghirup aroma lem (ngelem) sebagai ganti narkoba.
Namun ternyata pandangan terhadap pemuda tersebut salah besar. Justru ia menjadi inspirasi bagi pemuda lainnya. Diketahui pemuda bernama Yudi Kristianto (17 tahun) tersebut tidak pernah sedikit pun ngelem. Bahkan ia merupakan seorang pekerja keras setelah ayahnya tiada.
Diceritakan oleh Yudi bahwa ia setiap harinya bekerja serabutan mulai dari berdagang mangga, berjualan tutut hingga menjadi pendorong mesin komedi putar. Semua pekerjaan tersebut ia lakukan demi mencari rezeki untuk ibunya.
Merasa salah dengan pandangannya, Bupati Purwakarta beserta jajarannya pun mencoba untuk memberikan modal kepada Yudi dan terkumpul uang sebesar 12 juta. Mendapatkan rezeki tersebut, Yudi pun segera pulang dan bersujud di kaki ibunya.
Unggahan Bupati Purwakarta itu pun menuai komentar dari netizen. Salah satunya Hara Matsyahara Arahaystam yang menulis, “Apa yang nampak buruk di mata kita belum tentu buruk di hadapan Tuhan. Begitu juga sebaliknya. Apa yang nampak baik di mata kita belum tentu baik di hadapan Tuhan. Terima kasih pak Dedi Mulyadi selalu memberi pencerahan buat kita semua. Salam Rahayu.”
Sementara akun Arif Al Habsy menulis, “Cerita dan kalimat yang sederhana tapi tak mampu membendung air mata.”
Baca Juga:
- Di Purwakarta, Pacaran Lewat Jam 9 Malam Akan Dinikahkan
- Setiap Jumat PNS Muslim Di Kota Ini Wajib Kenakan Peci Dan Sarung