Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan pertemuan tertutup di hotel Dharmawangsa, Rabu (21/12) malam. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Panglima TNI, Menteri Komunikasi dan Informatika, dan Menteri Agama.
Pertemuan tersebut berlangsung sejak pukul 20.30 WIB hingga 23.00 WIB. Pertemuan tersebut membahas perihal pergerakan media sosial yang sudah semakin liar.
"Bagaimana kita menghadapi konten media sosial yang semakin liar, semakin tidak terkontrol, dimanfaatkan oleh orang yang ingin memanfaatkan dan ingin memecah kita semua," ujar Menkominfo Rudiantara di Hotel Dharmawangsa di Jakarta Selatan, Rabu (21/12).
Adapun spesifiknya sambung Rudi, pertemuan tersebut salah satunya membahas perihal sweeping, fatwa MUI, serta bagaimana menerapkannya. Sehingga dalam pertemuan tersebut lanjut dia dilakukan tukar pikiran dengan melihat pandangan dari berbagai sisi.
"Jadi ini sengaja ada Kapolri dari sisi penegak hukum, ada dari sisi pembaca fatwa MUI yaitu Menteri Agama, ada juga Panglima," ujar Rudi seperti dilansir dari Republika.
Begitupun lanjut dia, soal pembahasan perekrutan teroris melalui media sosial. "Memang rekrutmen ini sekarang dengan adanya media sosial, ada siber teroris jadi bergerak di dunia siber. Jadi latihannya engga lagi fisik, tapi online seperti cara-cara membuat bom," ujar Tito menambahkan. (Republika)
Pertemuan tersebut berlangsung sejak pukul 20.30 WIB hingga 23.00 WIB. Pertemuan tersebut membahas perihal pergerakan media sosial yang sudah semakin liar.
"Bagaimana kita menghadapi konten media sosial yang semakin liar, semakin tidak terkontrol, dimanfaatkan oleh orang yang ingin memanfaatkan dan ingin memecah kita semua," ujar Menkominfo Rudiantara di Hotel Dharmawangsa di Jakarta Selatan, Rabu (21/12).
Adapun spesifiknya sambung Rudi, pertemuan tersebut salah satunya membahas perihal sweeping, fatwa MUI, serta bagaimana menerapkannya. Sehingga dalam pertemuan tersebut lanjut dia dilakukan tukar pikiran dengan melihat pandangan dari berbagai sisi.
"Jadi ini sengaja ada Kapolri dari sisi penegak hukum, ada dari sisi pembaca fatwa MUI yaitu Menteri Agama, ada juga Panglima," ujar Rudi seperti dilansir dari Republika.
Begitupun lanjut dia, soal pembahasan perekrutan teroris melalui media sosial. "Memang rekrutmen ini sekarang dengan adanya media sosial, ada siber teroris jadi bergerak di dunia siber. Jadi latihannya engga lagi fisik, tapi online seperti cara-cara membuat bom," ujar Tito menambahkan. (Republika)