Pernahkah suara kita dikenali oleh keluarga atau teman meskipun tidak menampakkan wajah sedikit pun? Jika iya, itu berarti menunjukkan sebuah keakraban dan keterkaitan batin yang cukup erat.
Namun akan lebih bahagianya ketika suara kita dikenali oleh para penduduk langit yang tak lain adalah para malaikat. Karena boleh jadi doa yang kita panjatkan akan ikut diaminkan oleh para malaikat. Meskipun begitu bukan sembarang orang yang suaranya dikenali oleh para malaikat.
Salah satu suara yang dikenali oleh para malaikat adalah suara Nabi Yunus ‘Alaihi Salam ketika memanjatkan doa kepada Allah saat berada dalam perut ikan.
"Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim." (Qs. Al-Anbiya 87)
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh sahabat Qatadah Radhiyallahu ‘Anhu, malaikat berkata, “Aku mengenali suara ini di langit dan di bumi.”
Karena mengenali suara tersebut, para malaikat pun mendoakan dan mengaminkan doa Nabi Yunus sehingga Allah menyelamatkan utusan Allah tersebut dari dalam perut ikan.
Selain Nabi Yunus, terdapat manusia lain yang suaranya dikenali oleh para malaikat. Berbeda dengan doa Nabi Yunus, orang ini justru doanya dibiarkan dan tidak diaminkan. Manusia tersebut adalah Fir’aun yang berdoa saat dirinya tenggelam di Laut Merah.
Menjelang datangnya kematian, Fir’aun yang dahulu sombong langsung berdoa, “Aku hanya beriman kepada Tuhannya Bani Israil. Sungguh aku termasuk orang yang berserah diri (muslim).” (QS Yunus 90)
Diriwayatkan oleh Imam Abu Bakar Al Thurthusyi Al Andalusi dari Sahabat Qatadah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Suara ini diingkari oleh penduduk langit.”
Karena suaranya dikenali, para malaikat pun menganggap doa Fir’aun tidaklah penting dan makhluk suci itu pun enggan mendoakan Fir’aun. Alhasil Fir’aun mati dalam kekufuran dan namanya abadi dalam barisan manusia yang sombong.
Lantas dalam barisan manakah doa kita? Apakah para malaikat mengenali suara kita lantas ikut mendoakan dan mengaminkan? Ataukah doa diingkari dan dibiarkan? Wallahu A’lam
Baca Juga:
Namun akan lebih bahagianya ketika suara kita dikenali oleh para penduduk langit yang tak lain adalah para malaikat. Karena boleh jadi doa yang kita panjatkan akan ikut diaminkan oleh para malaikat. Meskipun begitu bukan sembarang orang yang suaranya dikenali oleh para malaikat.
Salah satu suara yang dikenali oleh para malaikat adalah suara Nabi Yunus ‘Alaihi Salam ketika memanjatkan doa kepada Allah saat berada dalam perut ikan.
"Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim." (Qs. Al-Anbiya 87)
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh sahabat Qatadah Radhiyallahu ‘Anhu, malaikat berkata, “Aku mengenali suara ini di langit dan di bumi.”
Karena mengenali suara tersebut, para malaikat pun mendoakan dan mengaminkan doa Nabi Yunus sehingga Allah menyelamatkan utusan Allah tersebut dari dalam perut ikan.
Selain Nabi Yunus, terdapat manusia lain yang suaranya dikenali oleh para malaikat. Berbeda dengan doa Nabi Yunus, orang ini justru doanya dibiarkan dan tidak diaminkan. Manusia tersebut adalah Fir’aun yang berdoa saat dirinya tenggelam di Laut Merah.
Menjelang datangnya kematian, Fir’aun yang dahulu sombong langsung berdoa, “Aku hanya beriman kepada Tuhannya Bani Israil. Sungguh aku termasuk orang yang berserah diri (muslim).” (QS Yunus 90)
Diriwayatkan oleh Imam Abu Bakar Al Thurthusyi Al Andalusi dari Sahabat Qatadah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Suara ini diingkari oleh penduduk langit.”
Karena suaranya dikenali, para malaikat pun menganggap doa Fir’aun tidaklah penting dan makhluk suci itu pun enggan mendoakan Fir’aun. Alhasil Fir’aun mati dalam kekufuran dan namanya abadi dalam barisan manusia yang sombong.
Lantas dalam barisan manakah doa kita? Apakah para malaikat mengenali suara kita lantas ikut mendoakan dan mengaminkan? Ataukah doa diingkari dan dibiarkan? Wallahu A’lam
Baca Juga:
- Ustadz Kenapa Doa Doaku Tidak Dikabulkan Allah?
- Inilah Amalan Yang Membuat Langkah Bilal Bin Rabah Terdengar Di Surga
- Inilah Amalan Mulia Sahabat Nabi Yang Bacaan Qur’annya Terdengar Di Surga