Baru-baru ini di media sosial muncul foto Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Wakapolri Komjen Syafruddin yang seolah-olah mengenakan topi santa. Foto itu dipastikan palsu dan polisi sedang memburu orang yang membuat editan foto tersebut.
Foto itu berasal dari foto asli yang ada di situs detikcom dengan artikel berita berjudul 'Kapolri Tegur Keras Kapolresta Bekasi dan Kulonproggo Soal Fatwa MUI'. Dalam artikel itu, detikcom menggunakan foto Tito dan Syafruddin.
Foto tersebut kemudian diedit sedemikian rupa hingga muncul topi merah khas sinterklas yang seolah-olah sedang dikenakan oleh dua pimpinan Polri tersebut. Pengedit foto ini juga membubuhkan kalimat 'Mari Dukung Kapolri Ngantor Pake Topi Santa!!!' di bagian atas artikel.
Sebagaimana disinggung di atas, detikcom memastikan foto dengan tambahan topi merah khas sinterklas tersebut palsu. Pihak Polri juga sedang mengusut orang yang mengedit foto tersebut.
"Foto tersebut saat penjelasan hasil gelar perkara kasus dugaan penistaan agama beberapa waktu lalu. Sangat disayangkan tindakan pembuatan foto palsu oleh seorang penggiat medsos," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar dalam keterangannya, Rabu (21/2/2/016).
Boy belum mengungkap siapa pelaku pengedit foto tersebut. Dia memastikan Bareskrim Polri sudah membuka penyelidikan.
"Pelaku nya sedang dalam proses lidik saat ini," ujar Boy.
Foto itu berasal dari foto asli yang ada di situs detikcom dengan artikel berita berjudul 'Kapolri Tegur Keras Kapolresta Bekasi dan Kulonproggo Soal Fatwa MUI'. Dalam artikel itu, detikcom menggunakan foto Tito dan Syafruddin.
Foto tersebut kemudian diedit sedemikian rupa hingga muncul topi merah khas sinterklas yang seolah-olah sedang dikenakan oleh dua pimpinan Polri tersebut. Pengedit foto ini juga membubuhkan kalimat 'Mari Dukung Kapolri Ngantor Pake Topi Santa!!!' di bagian atas artikel.
Sebagaimana disinggung di atas, detikcom memastikan foto dengan tambahan topi merah khas sinterklas tersebut palsu. Pihak Polri juga sedang mengusut orang yang mengedit foto tersebut.
"Foto tersebut saat penjelasan hasil gelar perkara kasus dugaan penistaan agama beberapa waktu lalu. Sangat disayangkan tindakan pembuatan foto palsu oleh seorang penggiat medsos," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar dalam keterangannya, Rabu (21/2/2/016).
Boy belum mengungkap siapa pelaku pengedit foto tersebut. Dia memastikan Bareskrim Polri sudah membuka penyelidikan.
"Pelaku nya sedang dalam proses lidik saat ini," ujar Boy.