Sudah selayaknya setiap masyarakat membantu sesamanya yang tertimpa musibah. Ini juga yang dilakukan oleh Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Banyuwangi yang ikut menggalang dana untuk korban gempa Aceh.
Beda dengan kebanyakan remaja atau pelajar lain yang meminta sumbangan di jalanan, para pelajar ini justru melakukan aksi entrepreneurship dengan cara berjualan jajanan tradisional. Beberapa jenis makanan yang dijual antara lain jenang, bubur kacang hijau, kolak dan yang lainnya.
Keuntungan dari penjualan itu pun akan disumbangkan untuk korban bencana gempa Aceh.
"Sebagai sesama anak bangsa, kami terketuk hati untuk ikut membantu meringankan beban mereka," ucap Isaman selaku koordinator kegiatan, seperti dikutip dari Surya, Jumat (9/12/2016).
Dituturkannya saat berada di lokasi penjualan di seputaran Kantor Pemda Banyuwangi, bahwa meminta sumbangan di jalanan dianggap kurang berkontribusi dan tepat.
"Kami menggagas penggalangan dana dengan berjualan. Jadi bantuannya memang dari keringat kami, bukan cuma mengandalkan belas kasihan dari orang lain," kata Isaman.
Terlihat para pelajar tersebut menjajakan jualannya di sepanjang Jalan Ahmad Yani Banyuwangi dan menyambangi sejumlah kantor pemerintahan maupun swasta.
"Kami menjualnya Rp 5.000, tapi bagi yang membeli dengan harga lebih kami terima dengan senang hati," ungkap Isaman.
Modal awal jajanan itu pun hanya 500 ribu yang didapat dari patungan para pengurus. Nantinya keuntungan yang terkumpul akan disalurkan ke Lembaga Amil Zakat Infak dan Shadaqah Nahdlatul Ulama yang ikut membuka posko di Aceh.
"Semua hasil penjualannya akan kami sumbangkan ke Aceh melalui Lazis NU," pungkas Isaman.
Baca Juga:
Beda dengan kebanyakan remaja atau pelajar lain yang meminta sumbangan di jalanan, para pelajar ini justru melakukan aksi entrepreneurship dengan cara berjualan jajanan tradisional. Beberapa jenis makanan yang dijual antara lain jenang, bubur kacang hijau, kolak dan yang lainnya.
Keuntungan dari penjualan itu pun akan disumbangkan untuk korban bencana gempa Aceh.
"Sebagai sesama anak bangsa, kami terketuk hati untuk ikut membantu meringankan beban mereka," ucap Isaman selaku koordinator kegiatan, seperti dikutip dari Surya, Jumat (9/12/2016).
Dituturkannya saat berada di lokasi penjualan di seputaran Kantor Pemda Banyuwangi, bahwa meminta sumbangan di jalanan dianggap kurang berkontribusi dan tepat.
"Kami menggagas penggalangan dana dengan berjualan. Jadi bantuannya memang dari keringat kami, bukan cuma mengandalkan belas kasihan dari orang lain," kata Isaman.
Para pelajar IPNU jajakan jajanan untuk ikut bantu korban gempa (Surya.co.id) |
"Kami menjualnya Rp 5.000, tapi bagi yang membeli dengan harga lebih kami terima dengan senang hati," ungkap Isaman.
Modal awal jajanan itu pun hanya 500 ribu yang didapat dari patungan para pengurus. Nantinya keuntungan yang terkumpul akan disalurkan ke Lembaga Amil Zakat Infak dan Shadaqah Nahdlatul Ulama yang ikut membuka posko di Aceh.
"Semua hasil penjualannya akan kami sumbangkan ke Aceh melalui Lazis NU," pungkas Isaman.
Baca Juga:
- Ini Video Hancurnya Sejumlah Bangunan Di Aceh Akibat Gempa Berkekuatan 6,4 SR
- Astagfirullah, Duka Belum Usai, Aceh Kembali Digoyang Gempa
- Ikuti Nasehat Imam Syafii, Peserta Aksi 212 Ini Sombongkan Donasi 9000 Dolar Untuk Gempa Aceh