Anak merupakan titipan sekaligus amanat dari Allah yang hendaknya dijaga dan dirawat dengan baik. Orang tua yang dikaruniai seorang anak pun hendaknya bersyukur dan menyayangi serta memberikan perhatian kepada mereka dengan sepenuh hati.
Salah satunya seperti kisah nyata yang sedang viral di media sosial Malaysia ini dimana mampu menyadarkan para ibu untuk mementingkan anak dibandingkan bersosial media. Dilansir dari situs Siakapkeli, Sabtu (24/12/2016), seorang netizen bernama Puan Adlil Rajiah mengalami sebuah kejadian yang membuat haru siapapun yang membacanya.
Dalam unggahannya, Puan menceritakan bahwa ia memiliki anak yang bernama Ashraf Haikal. Anaknya tersebut memiliki kebiasaan sering menyembunyikan ponsel milik sang ibu.
Hal tersebut terus dilakukan oleh Haikal sehingga membuat Puan menjadi jengkel. Lantaran tak tahan dengan perilaku anaknya dan sangat sulit mencari ponsel yang disembunyikan tersebut, Puan pun pura-pura menangis agar anaknya mau mengembalikan ponselnya.
Haikal kemudian mengembalikan ponsel tersebut dan mengatakan bahwa ia hanya bergurau. Puan pun meminta agar Haikal tidak menyembunyikan lagi karena ponsel itu merupakan alat kerjanya.
Mendengar ucapan ibunya, Haikal lantas terdiam. Saat ditanya mengapa Haikal menangis, jawaban anak itu pun sungguh mengharukan.
Berikut adalah kisah lengkap tentang Haikal.
"Akhir-akhir ini, Haikal suka menyembunyikan ponsel saya.
Awalnya, saya ingat dia cuma ingin bergurau.
Sebab Haikal akan tertawa guling-guling bila berhasil menyembunyikan ponsel saya,
dan melihat saya kebingungan cari ponsel.
Lalu tadi.
Dia berbuat begitu lagi.
Tapi kali ini betul-betul dia menyembunyikannya di tempat yang susah hingga saya kesulitan.
Jadi aku menyerah dan pura-pura menangis.
Sebab, jalan pintas untuk mendapatkan ponsel saya adalah dengan mempermainkan perasaan Haikal.
So saya pura-pura nangis sampai Haikal datang merujuk.
"Mama, jangan lah nangis. Haikal cuma bercanda."
"Mama tak jumpa phone mama."
"Nah. Ini ponsel mama. Sorry mama. Haikal hanya bergurau."
"Thank you. Setelah ini jangan lagi menyembunyikan ponsel mama. Mama biasa kerja dengan ponsel ini."
* Haikal terdiam lama *
"Kenapa Haikal diam?"
"Sebenarnya Haikal tak suka mama melihat ponsel itu. Haikal lebih suka kalau mama melihat Haikal. Mama tahu tidak ponsel ini dapat merusak mata mama? Haikal tak pernah pun merusak mata mama. Tapi kenapa mama tak senang menatap Haikal?"
(Mendengar jawaban itu) Aku langsung banjir air mata.
Kemudian memeluk Haikal kuat-kuat.
Ya Allah.
Benar-benar lain rasa tamparan malam ini.
Haikal berhak mendapat penghargaan,
Yang selalu ingatkan saya tentang amanah yang selalu terlupakan.
Ya Allah.
Izinkan aku untuk jadi ibu yang Haikal butuhkan.
Bantu aku untuk jadi ibu yang Haikal banggakan.
Bimbing aku untuk selalu memperoleh ridho Mu selama mengemban amanah IBU ini.
Sayang mama Ashraf Haikal,
you are beyond special.
You are a true gift from Allah.
Please hold my hand forever,
and bring me closer to Him.
I AM TRULY SORRY.
Mama sayang Haikal.
Sangat-sangat,"
Baca Juga:
Semoga kisah nyata tersebut memberikan pelajaran kepada para ibu untuk senantiasa mengutamakan titipan Allah diatas segalanya.
Salah satunya seperti kisah nyata yang sedang viral di media sosial Malaysia ini dimana mampu menyadarkan para ibu untuk mementingkan anak dibandingkan bersosial media. Dilansir dari situs Siakapkeli, Sabtu (24/12/2016), seorang netizen bernama Puan Adlil Rajiah mengalami sebuah kejadian yang membuat haru siapapun yang membacanya.
Dalam unggahannya, Puan menceritakan bahwa ia memiliki anak yang bernama Ashraf Haikal. Anaknya tersebut memiliki kebiasaan sering menyembunyikan ponsel milik sang ibu.
Hal tersebut terus dilakukan oleh Haikal sehingga membuat Puan menjadi jengkel. Lantaran tak tahan dengan perilaku anaknya dan sangat sulit mencari ponsel yang disembunyikan tersebut, Puan pun pura-pura menangis agar anaknya mau mengembalikan ponselnya.
Haikal kemudian mengembalikan ponsel tersebut dan mengatakan bahwa ia hanya bergurau. Puan pun meminta agar Haikal tidak menyembunyikan lagi karena ponsel itu merupakan alat kerjanya.
Mendengar ucapan ibunya, Haikal lantas terdiam. Saat ditanya mengapa Haikal menangis, jawaban anak itu pun sungguh mengharukan.
Berikut adalah kisah lengkap tentang Haikal.
"Akhir-akhir ini, Haikal suka menyembunyikan ponsel saya.
Awalnya, saya ingat dia cuma ingin bergurau.
Sebab Haikal akan tertawa guling-guling bila berhasil menyembunyikan ponsel saya,
dan melihat saya kebingungan cari ponsel.
Lalu tadi.
Dia berbuat begitu lagi.
Tapi kali ini betul-betul dia menyembunyikannya di tempat yang susah hingga saya kesulitan.
Jadi aku menyerah dan pura-pura menangis.
Sebab, jalan pintas untuk mendapatkan ponsel saya adalah dengan mempermainkan perasaan Haikal.
So saya pura-pura nangis sampai Haikal datang merujuk.
"Mama, jangan lah nangis. Haikal cuma bercanda."
"Mama tak jumpa phone mama."
"Nah. Ini ponsel mama. Sorry mama. Haikal hanya bergurau."
"Thank you. Setelah ini jangan lagi menyembunyikan ponsel mama. Mama biasa kerja dengan ponsel ini."
* Haikal terdiam lama *
"Kenapa Haikal diam?"
"Sebenarnya Haikal tak suka mama melihat ponsel itu. Haikal lebih suka kalau mama melihat Haikal. Mama tahu tidak ponsel ini dapat merusak mata mama? Haikal tak pernah pun merusak mata mama. Tapi kenapa mama tak senang menatap Haikal?"
(Mendengar jawaban itu) Aku langsung banjir air mata.
Kemudian memeluk Haikal kuat-kuat.
Ya Allah.
Benar-benar lain rasa tamparan malam ini.
Haikal berhak mendapat penghargaan,
Yang selalu ingatkan saya tentang amanah yang selalu terlupakan.
Ya Allah.
Izinkan aku untuk jadi ibu yang Haikal butuhkan.
Bantu aku untuk jadi ibu yang Haikal banggakan.
Bimbing aku untuk selalu memperoleh ridho Mu selama mengemban amanah IBU ini.
Sayang mama Ashraf Haikal,
you are beyond special.
You are a true gift from Allah.
Please hold my hand forever,
and bring me closer to Him.
I AM TRULY SORRY.
Mama sayang Haikal.
Sangat-sangat,"
Baca Juga:
- Jangan Menjadi Ibu Yang Tidak Dirindukan, Lihat Penyesalan Di Akhirnya
- Sering Manjakan Anak Dengan Gadget, Wanita Ini Pun Menyesal Melihat Kenyataan Setelahnya
Semoga kisah nyata tersebut memberikan pelajaran kepada para ibu untuk senantiasa mengutamakan titipan Allah diatas segalanya.