Saat ini banyak orang yang ketika diberi cobaan langsung mengeluh dan putus atas. Padahal ada orang lain yang kehidupannya jauh lebih sulit namun tetap tegar menjalaninya. Salah satunya kehidupan seorang polisi Satlantas Polres Tegal, Brigadir Kepala Muryono.
Kehidupan polisi berusia 57 tahun ini sungguh mengharukan dan bisa jadi belum tentu mampu kita pikul. Meski demikian ia enggan untuk melakukan tindakan melawan hukum seperti melakukan pungli. Ia tetap mengutamakan kejujuran di tengah tugasnya sebagai anggota Satlantas yang tentu memiliki celah kesempatan untuk melakukan tindakan pungli tersebut.
Bripka Muryono yang sudah mengabdikan separuh hidupnya itu tinggal di sebuah rumah kontrakan di Jalan Aiptu KS Tubun Slawi Tegal. Ia tinggal bersama dengan beberapa anggota keluarga. Istrinya yang bernama Sulistyowati (55 tahun) mengalami penyakit stroke dan setiap hari selalu Bripka Muryono rawat dan urus.
Selain itu Muryono juga mengurus cucunya yang sudah masuk SD. Ini karena sang anak yang merupakan ibu dari cucunya menderita depresi sehingga tidak bisa mengurus. Alhasil keseharian dari Pakde Mur yang merupakan sapaan dari Bripka Muryono penuh dengan kesibukan.
“Bangun subuh-subuh, pukul 05.30 saya berangkat ke pasar belanja sayur, saya masak di rumah. Setelah pukul 07.00 saya harus memandikan istri, waktu itu kan tidak bisa jalan,” ucapnya, sebagaimana dikutip dari Tribratanews.com.
Setelah menyuapi makan istrinya, ia kemudian mengurus cucunya dan memberikan sarapan serta mengantarkan ke sekolah.
Lantaran tidak ada yang mengurus sang istri, Pakde Mur kemudian membawanya ke rumah mertua sebelum berangkat kerja dan setelah Dzuhur dijemput kembali.
“Ngurusin istri sudah, ngurusin cucu sudah. Nanti pukul 7.30 saya siap-siap berangkat ke kantor. Saya antar ke rumah mertua. Nanti pukul 12.00 saya pulang, saya jemput lagi,” tuturnya.
Diketahui bahwa penyakit yang diderita istrinya sudah dialami sejak tahun 2013 dan saat itu Pakde Mur tetap tulus merawatnya tanpa sedikit pun berkeluh kesah.
Selain itu kehidupan yang serba mahal tidak sebanding dengan gaji yang didapatnya. Alhasil Bripka Muryono berusaha menutupi kebutuhan seperti mengontrak rumah dengan menjadi tukang servis alat elektronik dan bercocok tanam di sawah.
Kegigihan Pakde Mur untuk tetap bertahan sebagai seorang polisi yang jujur benar-benar membuat siapapun terharu. Ia pun berharap doa dari masyarakat agar istri dan anaknya bisa sembuh.
“Harapan kami ya minta dia dari kawan-kawan supaya bisa sukses seperti yang lain, istri saya bisa kembali normal, anak saya juga bisa seperti sedia kala,” ungkapnya.
Simak videonya yang mengharukan
Lihat Juga:
Kehidupan polisi berusia 57 tahun ini sungguh mengharukan dan bisa jadi belum tentu mampu kita pikul. Meski demikian ia enggan untuk melakukan tindakan melawan hukum seperti melakukan pungli. Ia tetap mengutamakan kejujuran di tengah tugasnya sebagai anggota Satlantas yang tentu memiliki celah kesempatan untuk melakukan tindakan pungli tersebut.
Bripka Muryono yang sudah mengabdikan separuh hidupnya itu tinggal di sebuah rumah kontrakan di Jalan Aiptu KS Tubun Slawi Tegal. Ia tinggal bersama dengan beberapa anggota keluarga. Istrinya yang bernama Sulistyowati (55 tahun) mengalami penyakit stroke dan setiap hari selalu Bripka Muryono rawat dan urus.
Selain itu Muryono juga mengurus cucunya yang sudah masuk SD. Ini karena sang anak yang merupakan ibu dari cucunya menderita depresi sehingga tidak bisa mengurus. Alhasil keseharian dari Pakde Mur yang merupakan sapaan dari Bripka Muryono penuh dengan kesibukan.
“Bangun subuh-subuh, pukul 05.30 saya berangkat ke pasar belanja sayur, saya masak di rumah. Setelah pukul 07.00 saya harus memandikan istri, waktu itu kan tidak bisa jalan,” ucapnya, sebagaimana dikutip dari Tribratanews.com.
Setelah menyuapi makan istrinya, ia kemudian mengurus cucunya dan memberikan sarapan serta mengantarkan ke sekolah.
Lantaran tidak ada yang mengurus sang istri, Pakde Mur kemudian membawanya ke rumah mertua sebelum berangkat kerja dan setelah Dzuhur dijemput kembali.
“Ngurusin istri sudah, ngurusin cucu sudah. Nanti pukul 7.30 saya siap-siap berangkat ke kantor. Saya antar ke rumah mertua. Nanti pukul 12.00 saya pulang, saya jemput lagi,” tuturnya.
Diketahui bahwa penyakit yang diderita istrinya sudah dialami sejak tahun 2013 dan saat itu Pakde Mur tetap tulus merawatnya tanpa sedikit pun berkeluh kesah.
Selain itu kehidupan yang serba mahal tidak sebanding dengan gaji yang didapatnya. Alhasil Bripka Muryono berusaha menutupi kebutuhan seperti mengontrak rumah dengan menjadi tukang servis alat elektronik dan bercocok tanam di sawah.
Kegigihan Pakde Mur untuk tetap bertahan sebagai seorang polisi yang jujur benar-benar membuat siapapun terharu. Ia pun berharap doa dari masyarakat agar istri dan anaknya bisa sembuh.
“Harapan kami ya minta dia dari kawan-kawan supaya bisa sukses seperti yang lain, istri saya bisa kembali normal, anak saya juga bisa seperti sedia kala,” ungkapnya.
Simak videonya yang mengharukan
Lihat Juga:
- Ucapan Polisi Jujur Ini Tentang Kehidupan Duniawi Benar-Benar Menggetarkan Jiwa
- Hibahkan Tanahnya Untuk Warga Miskin, Polisi Ini Pantas Dijadikan Teladan
- Urus Warga Jompo, Orang Cacat Hingga Wakafkan Tanah Untuk Masjid, Polisi Ini Pantas Dijadikan Teladan