Bagi manusia yang senantiasa menggunakan akal dan hati nurani yang diberikan oleh Allah tentu akan meyakini bahwa Islam adalah agama yang benar, meskipun mereka merupakan seorang pastur atau yang dianggap ahli dalam agama mereka. Seperti itu juga yang dialami oleh seorang mantan Pastur bernama Romo Christian. Niat untuk mencari kelemahan Al Qur’an justru membuatnya hijrah menuju Islam.
Dalam sebuah pengajian, Romo Christian yang kini bernama Ustadz Bangun Samudra menceritakan bagaimana awalnya ia masuk Islam. Sebelumnya mantan Pastur tersebut merupakan lulusan Saint Peters Vatikan Roma yang mendapatkan nilai terbaik dan lulus hanya 1,5 tahun saja.
Ketika mendapatkan tugas untuk mengkaji kelemahan Al Qur’an yang ada di perpustakaan Vatikan, Romo tampak kebingungan mengenai arah bacaannya. Sehingga ia pun membaca dari kiri ke kanan sebagaimana buku pada umumnya. Alhasil ia langsung melihat surat Al Ikhlas yang posisinya berada di tengah-tengah lembaran tersebut.
Saat membaca terjemahan surat Al Ikhlas, hati Romo pun langsung bergetar saat sampai pada ayat, “Lam yalid walam yuulad, walam yakullahu kufuan ahad” yang artinya “Ia tidak beranak, tidak diperanakkan dan tidak ada sesuatu yang menyerupai Dia.”
Saat kesalahan membacanya diketahui oleh seorang uskup Agung Alonso, Romo Christian pun ditegur dengan ucapan, “you do the wrong with the open qur’an you should be right to left”.
Sejak saat itu, Romo terus berinteraksi dengan Al Qur’an dan mencintai kitab suci umat Islam tersebut. Pada akhirnya ia pun memutuskan untuk menjadi seorang muslim.
Sejak saat itu ia pun mengganti namanya menjadi Bangun Samudra dan menyebarkan kebaikan ajaran Islam. Keislaman dan kepahamannya tentang Islam pun membawa kakaknya yang bernama Albertus, istri dan anak-anaknya menuju Islam. Tak hanya itu saja, adiknya yang bernama Dhorotea dan orang tua Bangun Samudra akhirnya mengucapkan kalimat syahadat.
Berikut adalah video kesaksian Ustadz Bangun Samudra selengkapnya.
Lihat Juga:
Dalam sebuah pengajian, Romo Christian yang kini bernama Ustadz Bangun Samudra menceritakan bagaimana awalnya ia masuk Islam. Sebelumnya mantan Pastur tersebut merupakan lulusan Saint Peters Vatikan Roma yang mendapatkan nilai terbaik dan lulus hanya 1,5 tahun saja.
Ketika mendapatkan tugas untuk mengkaji kelemahan Al Qur’an yang ada di perpustakaan Vatikan, Romo tampak kebingungan mengenai arah bacaannya. Sehingga ia pun membaca dari kiri ke kanan sebagaimana buku pada umumnya. Alhasil ia langsung melihat surat Al Ikhlas yang posisinya berada di tengah-tengah lembaran tersebut.
Saat membaca terjemahan surat Al Ikhlas, hati Romo pun langsung bergetar saat sampai pada ayat, “Lam yalid walam yuulad, walam yakullahu kufuan ahad” yang artinya “Ia tidak beranak, tidak diperanakkan dan tidak ada sesuatu yang menyerupai Dia.”
Saat kesalahan membacanya diketahui oleh seorang uskup Agung Alonso, Romo Christian pun ditegur dengan ucapan, “you do the wrong with the open qur’an you should be right to left”.
Sejak saat itu, Romo terus berinteraksi dengan Al Qur’an dan mencintai kitab suci umat Islam tersebut. Pada akhirnya ia pun memutuskan untuk menjadi seorang muslim.
Sejak saat itu ia pun mengganti namanya menjadi Bangun Samudra dan menyebarkan kebaikan ajaran Islam. Keislaman dan kepahamannya tentang Islam pun membawa kakaknya yang bernama Albertus, istri dan anak-anaknya menuju Islam. Tak hanya itu saja, adiknya yang bernama Dhorotea dan orang tua Bangun Samudra akhirnya mengucapkan kalimat syahadat.
Berikut adalah video kesaksian Ustadz Bangun Samudra selengkapnya.
Lihat Juga:
- Allahu Akbar, Pastur Ini Nyatakan Masuk Islam Pada Acara Live Di TV
- Kisah Nyata: Pendeta Ini Masuk Islam Setelah Ikut Dzikir Bersama Ustadz Arifin Ilham
- Sambil Menangis Di Depan Jemaatnya, Pendeta Ini Mengatakan ‘Agama Islam Yang Benar’