Sebuah perusahaan anak cabang dari Ford Motor Company yang menyediakan sparepart diketahui menolak pesanan dari seorang warga Israel bernama Jack de Lowe. Dilansir dari Ynet, Rabu (2/11/2016) alasan dari perusahaan tersebut dikarenakan Israel telah membunuh anak-anak yang tidak berdosa.
Awalnya Jack de Lowe hendak membeli sepasang spion untuk mobil Ford Focus miliknya dan berhasil menemukan sebuah dealer sparepart di kota Manchester. Dari rumahnya yang berjarak ribuan mil, ia kemudian mengirimkan email untuk menanyakan harga barang beserta ongkosnya. Disepakati bahwa ongkos dan barangnya seharga 40 pound. Namun tak lama kemudian harganya berubah menjadi 1.025 pound.
Alhasil Jack de Lowe mencari informasi melalui email mengapa harganya bisa berubah sangat mahal. Ternyata pemilik dealer tersebut enggan bertransaksi dengan warga Israel.
“Maaf, kami tidak mengakui Israel dan tidak kapal yang mau mengirimkan barang ke negara yang tidak ada tersebut. Namun jika pengiriman ke Palestina, kami dapat mengaturnya dengan harga yang masuk akal,” tulis email tersebut.
Diketahui bahwa itu merupakan sikap pribadi pemilik dealer bernama Mursal Israr dan ia mengaku tidak tertarik melakukan bisnis dengan orang maupun lembaga yang bergabung dengan Yahudi.
“Saya mengirim email sendiri. Ya saya. Kami tidak mengakui Israel. Kami tidak percaya pada pendudukan ilegal dan apa yang terjadi di sana,” kata Israr.
“Muslim dan orang-orang tak bersalah terbunuh di sana setiap hari, sehingga kami tidak ingin melakukan bisnis dengan negara pembunuh,” pungkasnya.
Baca Juga:
Awalnya Jack de Lowe hendak membeli sepasang spion untuk mobil Ford Focus miliknya dan berhasil menemukan sebuah dealer sparepart di kota Manchester. Dari rumahnya yang berjarak ribuan mil, ia kemudian mengirimkan email untuk menanyakan harga barang beserta ongkosnya. Disepakati bahwa ongkos dan barangnya seharga 40 pound. Namun tak lama kemudian harganya berubah menjadi 1.025 pound.
Alhasil Jack de Lowe mencari informasi melalui email mengapa harganya bisa berubah sangat mahal. Ternyata pemilik dealer tersebut enggan bertransaksi dengan warga Israel.
“Maaf, kami tidak mengakui Israel dan tidak kapal yang mau mengirimkan barang ke negara yang tidak ada tersebut. Namun jika pengiriman ke Palestina, kami dapat mengaturnya dengan harga yang masuk akal,” tulis email tersebut.
Diketahui bahwa itu merupakan sikap pribadi pemilik dealer bernama Mursal Israr dan ia mengaku tidak tertarik melakukan bisnis dengan orang maupun lembaga yang bergabung dengan Yahudi.
“Saya mengirim email sendiri. Ya saya. Kami tidak mengakui Israel. Kami tidak percaya pada pendudukan ilegal dan apa yang terjadi di sana,” kata Israr.
“Muslim dan orang-orang tak bersalah terbunuh di sana setiap hari, sehingga kami tidak ingin melakukan bisnis dengan negara pembunuh,” pungkasnya.
Baca Juga:
- Demi Palestina, Profesor Sejarah Dari Inggris Ini Tolak Penghargaan Israel Berupa Uang 4 Miliar
- Dukung Palestina, Ronaldo Tolak Jutaan Dolar Dari Pepsi
- Video: Bendera Palestina Yang Dikibarkan Fans Celtic Penuhi Stadion Saat Melawan Tim Israel