Sesungguhnya Al Qur’an menjadi mukjizat Rasulullah yang sampai kapanpun tidak terbantahkan. Tak hanya berisi pedoman hidup menuju keselamatan, namun juga menjadi ketenangan bagi yang mendengarkan maupun yang membacanya.
Hal ini juga yang dirasakan seorang non muslim bernama Suprabowo Andi (23 tahun) yang mendapatkan hidayah setelah merasakan ketenangan saat mendengarkan bacaan Al Qur’an. Di saat seseorang yang terlahir sebagai muslim jauh dari Al Qur’an dan nilai keislaman, Andi justru dengan penuh keyakinan menyatakan syahadat dan siap melaksanakan segala aturan agama Islam.
Sebagai pembimbingnya, warga Desa Lekisrejo ini kemudian memilih untuk mendatangi KUA Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan. Andi pun mantap berpindah dari agama Kristen yang sudah puluhan tahun ia yakini.
Berpindahnya Andi disambut baik oleh para tetangganya yang sebagian besar adalah muslim. Bahkan salah seorang tokoh setempat bernama Usman Sohar bersedia mengantarnya ke KUA. Niat baik Andi pun diterima oleh Kepala KUA Raja Abdul Muis, Sag.
Namun Kepala KUA tersebut tidak langsung membimbing Andi mengucapkan syahadat, melainkan mempertanyakan dahulu keinginannya masuk Islam. Ternyata pria asal Jawa ini mengaku menemukan ketenangan hidup bisa berdampingan dengan umat Islam.
“Saya merasa tenang dan damai saat mendengarkan umat Islam melantunkan ayat Suci Alqur’an,” ucap Andi, sebagaimana dikutip Sriwijaya Post, Selasa (15/11/2016).
Ia juga semakin kagum dengan umat Islam terutama ketika bulan Ramadhan. Semua umat Islam di tempat tinggalnya dengan ikhlas melaksanakan puasa seharian meski harus bekerja di ladang ataupun menyadap karet. Padahal pekerjaan tersebut terbilang sangat berat dan membutuhkan stamina yang kuat.
Meski belum masuk Islam, Andi seringkali ikut bergabung dalam keceriaan berbuka bersama dan merayakan lebaran. Andi pun menegaskan bahwa keputusannya tersebut murni atas kehendaknya sendiri.
"Ini datang dari lubuk hati saya, tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun," lanjutnya.
Setelah mengucapkan kalimat syahadat, Andi kemudian mendapatkan piagam yang menerangkan bahwa ia telah resmi memeluk agama Islam. Kepala KUA pun berharap agar Andi bisa menjalankan syariat agama Islam dengan sebaik-baiknya.
Baca Juga:
Hal ini juga yang dirasakan seorang non muslim bernama Suprabowo Andi (23 tahun) yang mendapatkan hidayah setelah merasakan ketenangan saat mendengarkan bacaan Al Qur’an. Di saat seseorang yang terlahir sebagai muslim jauh dari Al Qur’an dan nilai keislaman, Andi justru dengan penuh keyakinan menyatakan syahadat dan siap melaksanakan segala aturan agama Islam.
Suprabowo Andi saat berada di KUA Kecamatan Lubuk Raja (Tribunnews.com) |
Berpindahnya Andi disambut baik oleh para tetangganya yang sebagian besar adalah muslim. Bahkan salah seorang tokoh setempat bernama Usman Sohar bersedia mengantarnya ke KUA. Niat baik Andi pun diterima oleh Kepala KUA Raja Abdul Muis, Sag.
Namun Kepala KUA tersebut tidak langsung membimbing Andi mengucapkan syahadat, melainkan mempertanyakan dahulu keinginannya masuk Islam. Ternyata pria asal Jawa ini mengaku menemukan ketenangan hidup bisa berdampingan dengan umat Islam.
“Saya merasa tenang dan damai saat mendengarkan umat Islam melantunkan ayat Suci Alqur’an,” ucap Andi, sebagaimana dikutip Sriwijaya Post, Selasa (15/11/2016).
Ia juga semakin kagum dengan umat Islam terutama ketika bulan Ramadhan. Semua umat Islam di tempat tinggalnya dengan ikhlas melaksanakan puasa seharian meski harus bekerja di ladang ataupun menyadap karet. Padahal pekerjaan tersebut terbilang sangat berat dan membutuhkan stamina yang kuat.
Meski belum masuk Islam, Andi seringkali ikut bergabung dalam keceriaan berbuka bersama dan merayakan lebaran. Andi pun menegaskan bahwa keputusannya tersebut murni atas kehendaknya sendiri.
"Ini datang dari lubuk hati saya, tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun," lanjutnya.
Setelah mengucapkan kalimat syahadat, Andi kemudian mendapatkan piagam yang menerangkan bahwa ia telah resmi memeluk agama Islam. Kepala KUA pun berharap agar Andi bisa menjalankan syariat agama Islam dengan sebaik-baiknya.
Baca Juga:
- Menjadi Mualaf, Marcell Siahaan Lebih Banyak Belajar Dan Bisa Berkomunikasi Dengan Banyak Orang
- Modesta, Mualaf Yang Dianiaya Keluarga Hingga Didoktrin Oknum Polisi
- Dapatkan Hidayah, Satu Keluarga Pembenci Islam Ini Kini Menjadi Mualaf