Allah Ta’ala telah memberikan penjelasan kepada kita selaku hamba-Nya untuk senantiasa bertakwa. Dengan takwa seseorang bisa memperoleh derajat yang sempurna, baik di hadapan Allah maupun di hadapan manusia. Tak hanya itu saja, Allah juga memerintahkan manusia untuk menjauhi segala yang dilarang-Nya. Ketika seorang hamba mampu mentaati perintah dan menjauhi larangan-Nya, maka predikat takwa pun bisa didapat.
Namun ternyata adanya larangan justru membuat manusia penasaran dan akhirnya terjerumus hingga merasa senang di dalamnya. Hal senada pun dituturkan oleh Imam Ibnul Jauzi rahimahullah dalam Shaidul Khatir.
“Sesuatu yang paling disenangi manusia adalah larangan.”
Tanpa adanya larangan, manusia merasa bebas dan bisa berlaku hal demikian tanpa merasa bersalah. Namun adanya larangan juga membuat rasa penasaran, bahkan terjerumus lebih dalam. Ini karena sebagian besar dari larangan Allah merupakan sebuah kesukaan dan kecenderungan dalam diri manusia.
Ketika memperoleh larangan, syahwat dan nafsu menjadi menggebu-gebu. Rasa penasaran dan ingin mencoba pun menjadikan ia lupa bahwa larangan tersebut berbuah dosa dan siksa.
Ketika mencicipi larangan tersebut, bukannya menurun, kadar penasarannya semakin meningkat hingga terus membesar. Alhasil manusia akan mencoba untuk kedua kalinya. Ia pun akan terus melakukan hal tersebut hingga mencapai puncak larangan.
Sungguh jika manusia tersebut tidak segera menyadari kesalahannya telah melanggar larangan Allah dan tidak bertaubat, maka azab Allah bisa menimpanya, tak hanya di dunia namun juga di akhirat.
Masih beruntunglah orang yang diberi kesempatan untuk bertaubat dan memperbaiki serta tidak mengulangi lagi pelanggaran tersebut. Namun bagaimana jika saat merasakan kenikmatan sesaat tersebut kemudian ajal menjemputnya sehingga tidak ada waktu untuk bertaubat?
Sungguh rugilah mereka yang di akhir hayatnya harus bergelimang dosa. Langkah para pengantar jenazah pun setelah dikuburkan membuatnya akan menangis sejadi-jadinya lantaran bersiap menghadapi siksa kubur yang amat pedih.
Namun siksaan kubur bukanlah akhir dari segalanya, justru menjadi awal dari siksaan yang lebih besar dan kekal di neraka.
Baca Juga:
Semoga kita senantiasa tersadar bahwa larangan yang Allah perintahkan untuk dijauhi memiliki mudharat yang lebih besar, meski terlihat kenikmatan di dalamnya. Semoga pula Allah melindungi kita semua dari godaan setan yang terus membisikkan perbuatan jahat yang nampak baik. Aamiin
Namun ternyata adanya larangan justru membuat manusia penasaran dan akhirnya terjerumus hingga merasa senang di dalamnya. Hal senada pun dituturkan oleh Imam Ibnul Jauzi rahimahullah dalam Shaidul Khatir.
“Sesuatu yang paling disenangi manusia adalah larangan.”
Tanpa adanya larangan, manusia merasa bebas dan bisa berlaku hal demikian tanpa merasa bersalah. Namun adanya larangan juga membuat rasa penasaran, bahkan terjerumus lebih dalam. Ini karena sebagian besar dari larangan Allah merupakan sebuah kesukaan dan kecenderungan dalam diri manusia.
Ketika memperoleh larangan, syahwat dan nafsu menjadi menggebu-gebu. Rasa penasaran dan ingin mencoba pun menjadikan ia lupa bahwa larangan tersebut berbuah dosa dan siksa.
Ketika mencicipi larangan tersebut, bukannya menurun, kadar penasarannya semakin meningkat hingga terus membesar. Alhasil manusia akan mencoba untuk kedua kalinya. Ia pun akan terus melakukan hal tersebut hingga mencapai puncak larangan.
Sungguh jika manusia tersebut tidak segera menyadari kesalahannya telah melanggar larangan Allah dan tidak bertaubat, maka azab Allah bisa menimpanya, tak hanya di dunia namun juga di akhirat.
Masih beruntunglah orang yang diberi kesempatan untuk bertaubat dan memperbaiki serta tidak mengulangi lagi pelanggaran tersebut. Namun bagaimana jika saat merasakan kenikmatan sesaat tersebut kemudian ajal menjemputnya sehingga tidak ada waktu untuk bertaubat?
Sungguh rugilah mereka yang di akhir hayatnya harus bergelimang dosa. Langkah para pengantar jenazah pun setelah dikuburkan membuatnya akan menangis sejadi-jadinya lantaran bersiap menghadapi siksa kubur yang amat pedih.
Namun siksaan kubur bukanlah akhir dari segalanya, justru menjadi awal dari siksaan yang lebih besar dan kekal di neraka.
Baca Juga:
- Diancam Dengan Siksaan Yang Dahsyat, Golongan Ini Justru Semakin Banyak
- 6 Larangan Rasulullah Ini Kini Sudah Dianggap Biasa Oleh Kaum Muslimin
- Apa Tujuan Terbesar Allah Membuat Syariat Bagi Hamba-Nya
Semoga kita senantiasa tersadar bahwa larangan yang Allah perintahkan untuk dijauhi memiliki mudharat yang lebih besar, meski terlihat kenikmatan di dalamnya. Semoga pula Allah melindungi kita semua dari godaan setan yang terus membisikkan perbuatan jahat yang nampak baik. Aamiin