Akidah umat Islam saat ini memang perlu diperhatikan mengingat banyaknya orang yang mengaku sebagai nabi atau Rasul. Salah satunya yang saat ini ramai dibicarakan adalah munculnya nabi di wilayah Sulawesi Selatan. Padahal sudah jelas bahwa Nabi Muhammad merupakan nabi terakhir dan tidak ada lagi nabi setelahnya.
Pria yang mengaku sebagai nabi tersebut bernama Saharuddin, seorang jamaah Masjid Haji Muhammad Kasim Balombong, Tamangapa Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep Sulsel.
Tepat pada hari Rabu (9/11/2016) malam, ia bersama rekannya langsung ditangkap oleh pihak kepolisian atas laporan warga karena pengakuannya sebagai seorang nabi dianggap meresahkan.
Warga Pangkep mengaku resah karena Saharuddin mengaku sebagai seorang nabi dan memiliki kemampuan layaknya nabi. Karena hal itu warga pun sepakat untuk meminta polisi menahan dan menginterogasinya.
Diketahui bahwa Saharuddin merupakan seorang warga Mangkaca dan dikenal sebagai seorang petani. Sementara di Ma’rang ia mengaku sebagai seorang nabi. Warga pun mengaku takut jika Saharuddin mengakibatkan kemarahan dari warga lainnya atas pengakuannya tersebut.
Sementara itu menurut AKP Khaedar selaku Kapolsek Ma’rang, pihaknya terpaksa menahan Saharuddin agar masyarakat tidak melakukan tindakan main hakim sendiri. Dan pada hari Kamis (10/11/2016) setelah sebelas jam berada di Polres Pangkep, Saharuddin pun dipulangkan ke rumahnya yang berada di Mangkaca.
“Tadi dijemput sama saudara pukul 10.30 (Wita) dan pulang ke rumah ibu di Mangkaca, Segeri,” kata Saharuddin alias Taking, sebagaimana dikutip dari Tribun Pangkep, Kamis (10/11/2016).
Dituturkan oleh Saharuddin atau Taking bahwa ia tidak pernah mempengaruhi para warga untuk mengikuti ajarannya dan mengakuinya sebagai nabi.
"Awalnya itu dikira pengaruhi orang, khususnya anak-anak di mesjid, padahal saya ini cuma menegur mereka dan bilang jangan ribut, marah nanti Tuhan karena saya ini nabi, disuruh Tuhan untuk menegur orang ribut di masjid," tutur Taking.
Baca Juga:
Saharuddin alias Taking, mengaku sebagai nabi (Munjiyah Dirga Gazali/Tribunpangkep.com) |
Tepat pada hari Rabu (9/11/2016) malam, ia bersama rekannya langsung ditangkap oleh pihak kepolisian atas laporan warga karena pengakuannya sebagai seorang nabi dianggap meresahkan.
Warga Pangkep mengaku resah karena Saharuddin mengaku sebagai seorang nabi dan memiliki kemampuan layaknya nabi. Karena hal itu warga pun sepakat untuk meminta polisi menahan dan menginterogasinya.
Diketahui bahwa Saharuddin merupakan seorang warga Mangkaca dan dikenal sebagai seorang petani. Sementara di Ma’rang ia mengaku sebagai seorang nabi. Warga pun mengaku takut jika Saharuddin mengakibatkan kemarahan dari warga lainnya atas pengakuannya tersebut.
Sementara itu menurut AKP Khaedar selaku Kapolsek Ma’rang, pihaknya terpaksa menahan Saharuddin agar masyarakat tidak melakukan tindakan main hakim sendiri. Dan pada hari Kamis (10/11/2016) setelah sebelas jam berada di Polres Pangkep, Saharuddin pun dipulangkan ke rumahnya yang berada di Mangkaca.
“Tadi dijemput sama saudara pukul 10.30 (Wita) dan pulang ke rumah ibu di Mangkaca, Segeri,” kata Saharuddin alias Taking, sebagaimana dikutip dari Tribun Pangkep, Kamis (10/11/2016).
Dituturkan oleh Saharuddin atau Taking bahwa ia tidak pernah mempengaruhi para warga untuk mengikuti ajarannya dan mengakuinya sebagai nabi.
"Awalnya itu dikira pengaruhi orang, khususnya anak-anak di mesjid, padahal saya ini cuma menegur mereka dan bilang jangan ribut, marah nanti Tuhan karena saya ini nabi, disuruh Tuhan untuk menegur orang ribut di masjid," tutur Taking.
Baca Juga:
- Tawarkan Masuk Surga Seharga 2 Juta, Nabi Palsu Di Karawang Ini Dibekuk Polisi
- Sri Hartati Ajarkan Shalat Menghadap Ke Timur Dan Sebut Dirinya Utusan Tuhan
- Awas! Muncul Nabi Palsu ‘Hadasari’, Ini Ajaran Yang Dibawanya