Pilot penerbang Lettu Abdi Darnain yang ditemukan oleh tim SAR selamat usai helikopter Bell 412 EP jatuh di perbatasan Indonesia - Malaysia di Kalimantan Utara dikenal sebagai sosok yang berbakti pada keluarga dan orangtua.
Abdi Darnain merupakan seorang lelaki yang sangat bertanggung jawab terhadap keluarga, khususnya ibunya. "Tanpamu aku bukan siapa-siapa," tulisnya dalam akun media sosial miliknya.
Abdi mengunggah foto dirinya bersama ibunya di samping helikopter yang setiap saat dinaiki. Ini memperlihatkan bakti kepada sosok perempuan yang melahirkannya cukup tinggi.
Setelah helikopter yang ditumpanginya mengalami kecelakaan dahsyat, Abdi Darnain ditemukan di sekitar lokasi jatuhnya helikopter mengalami patah pada kaki kanan, luka pelipis, luka lecet pada tangan dan badan serta kaki. Dia juga mengalami dehidrasi hebat.
"Ini keramat doa ibunya. Allahu Akbar. Sekali lagi, ini keramat. Tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah. Bisa jadi Abdi selamat karena sikapnya terhadap ibu selama ini. Dia anak yang baik. Sangat sayang pada ibu kami," ucap Rida Tarigan, kakak ipar Abdi, Minggu, (27/11/2016) malam .
Satu bulan lalu, papar Rida, ibu Abdi jatuh sakit dan sempat mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Bunda Thamrin, Medan. Saat itu, Abdi sedang pendidikan untuk kenaikan pangkat.
"Sebenarnya dia tidak boleh pulang. Tidak boleh cuti. Tapi dia ngotot pulang. Dia bilang, tidak naik pangkat tidak apa-apa asal bisa merawat ibu. Akhirnya dia diizinkan pulang ke Medan," terang Rida.
Abdi Damain merawat ibunya sampai sembuh. Selama ibunya dirawat, ia tak pernah keluar dari rumah sakit.
"Pendeknya semua keperluan ibu dia yang urus. Bahkan sampai urusan memandikan ibu, mengganti baju, sampai membersihkan kotorannya, Abdi yang melaksanakan dengan ikhlas."
"Setiap hari di rumah sakit dia mengaji dan senantiasa berdoa untuk kesembuhan ibu. Setelah ibu membaik dan keluar dari rumah sakit, dia baru pulang ke kalimantan," kata Rida.
Ketika mendengar berita helikopter yang membawa Abdi Damain mengalami kecelakaan dan hilang di hutan Kalimantan, keluarganya di Medan sangat syok.
"Ibu menangis dan tidak putus-putus berdoa. Barangkali doa ini didengar Allah. Doa ibu untuk anak yang saleh dan berbakti," pungkas Rida.
Pilot Lettu Abdi Darnain |
Abdi Darnain merupakan seorang lelaki yang sangat bertanggung jawab terhadap keluarga, khususnya ibunya. "Tanpamu aku bukan siapa-siapa," tulisnya dalam akun media sosial miliknya.
Abdi mengunggah foto dirinya bersama ibunya di samping helikopter yang setiap saat dinaiki. Ini memperlihatkan bakti kepada sosok perempuan yang melahirkannya cukup tinggi.
Setelah helikopter yang ditumpanginya mengalami kecelakaan dahsyat, Abdi Darnain ditemukan di sekitar lokasi jatuhnya helikopter mengalami patah pada kaki kanan, luka pelipis, luka lecet pada tangan dan badan serta kaki. Dia juga mengalami dehidrasi hebat.
"Ini keramat doa ibunya. Allahu Akbar. Sekali lagi, ini keramat. Tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah. Bisa jadi Abdi selamat karena sikapnya terhadap ibu selama ini. Dia anak yang baik. Sangat sayang pada ibu kami," ucap Rida Tarigan, kakak ipar Abdi, Minggu, (27/11/2016) malam .
Satu bulan lalu, papar Rida, ibu Abdi jatuh sakit dan sempat mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Bunda Thamrin, Medan. Saat itu, Abdi sedang pendidikan untuk kenaikan pangkat.
"Sebenarnya dia tidak boleh pulang. Tidak boleh cuti. Tapi dia ngotot pulang. Dia bilang, tidak naik pangkat tidak apa-apa asal bisa merawat ibu. Akhirnya dia diizinkan pulang ke Medan," terang Rida.
Abdi Damain merawat ibunya sampai sembuh. Selama ibunya dirawat, ia tak pernah keluar dari rumah sakit.
"Pendeknya semua keperluan ibu dia yang urus. Bahkan sampai urusan memandikan ibu, mengganti baju, sampai membersihkan kotorannya, Abdi yang melaksanakan dengan ikhlas."
"Setiap hari di rumah sakit dia mengaji dan senantiasa berdoa untuk kesembuhan ibu. Setelah ibu membaik dan keluar dari rumah sakit, dia baru pulang ke kalimantan," kata Rida.
Ketika mendengar berita helikopter yang membawa Abdi Damain mengalami kecelakaan dan hilang di hutan Kalimantan, keluarganya di Medan sangat syok.
"Ibu menangis dan tidak putus-putus berdoa. Barangkali doa ini didengar Allah. Doa ibu untuk anak yang saleh dan berbakti," pungkas Rida.