Tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya menjadi seorang yang durhaka dan kebanyakan orang tua menjadikan anaklah yang salah karena kedurhakaan tersebut. Memang secara kasat mata, anaklah yang berada di pihak yang salah dan orangtua yang menjadi korban. Namun jika diteliti lebih dalam, ternyata durhakanya seorang anak juga bisa disebabkan karena orangtua sendiri. Mengapa bisa demikian?
Sebagai orangtua tentu mengharapkan memiliki anak yang shaleh dan shalehah, namun orangtua terkadang baik disadari maupun tidak telah mengarahkan anak agar durhaka. Salah satunya adalah dengan bersikap tidak adil kepada anak. Mengapa demikian?
Ini karena orangtua yang pilih kasih dalam mendidik dan menyayangi anak-anak bisa membuat mereka memendam rasa benci, iri dan dengki. Bahkan bisa terjadi permusuhan diantara anak-anak itu sendiri. Jika hal tersebut terus dibiarkan atau malah bertambah intensitasnya, maka akibatnya akan terjadi pemutusan hubungan keluarga dan anak menjadi durhaka.
Padahal Rasulullah telah mengingatkan para orang tua untuk bersikap adil kepada anak agar nantinya mereka pun bisa berlaku adil dan berlemah lembut.
“Bersikaplah adil diantara anak-anak kalian dalam hibah, sebagaimana kalian menginginkan mereka berlaku adil kepada kalian dalam berbakti dan berlemah lembut.” (HR Baihaqi)
Bahkan dalam hadist Muslim, Rasulullah mengingatkan para orangtua dengan berulang-ulang saking pentingnya untuk bersikap adil kepada anak. Sementara itu Imam Nawawi mendukung ucapan Rasulullah dengan menyebutkan bahwa pemberian terhadap anak-anak tidak boleh dilebihkan dan harus adil.
Salah satu kisah akibat ketidak adilan itu pun nampak jelas dalam kisah Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya. Sudah diketahui bahwa Nabi Yusuf kecil begitu disayangi, sedangkan anak-anak yang lain tidak terlalu diperhatikan oleh sang ayah. Hal ini pun menyebabkan saudara-saudara Yusuf bersekongkol untuk mencelakakan Yusuf sehingga jadilah mereka anak yang jahat dan durhaka.
Baca Juga:
Oleh karena itu sudah sepatutnya bagi orang tua untuk bersikap adil kepada anak-anak. Tak hanya memberikan kasih sayang yang sama, namun juga bisa menempatkan sesuatu pada porsinya dan tidak pilih kasih. Wallahu A’lam
Sebagai orangtua tentu mengharapkan memiliki anak yang shaleh dan shalehah, namun orangtua terkadang baik disadari maupun tidak telah mengarahkan anak agar durhaka. Salah satunya adalah dengan bersikap tidak adil kepada anak. Mengapa demikian?
Ini karena orangtua yang pilih kasih dalam mendidik dan menyayangi anak-anak bisa membuat mereka memendam rasa benci, iri dan dengki. Bahkan bisa terjadi permusuhan diantara anak-anak itu sendiri. Jika hal tersebut terus dibiarkan atau malah bertambah intensitasnya, maka akibatnya akan terjadi pemutusan hubungan keluarga dan anak menjadi durhaka.
Padahal Rasulullah telah mengingatkan para orang tua untuk bersikap adil kepada anak agar nantinya mereka pun bisa berlaku adil dan berlemah lembut.
اعْدِلُوا بَيْنَ أَوْلادِكُمْ فِي النُّحْلِ، كَمَا تُحِبُّونَ أَنْ يَعْدِلُوا بَيْنَكُمْ فِي الْبِرِّ وَاللُّطْفِ
Bahkan dalam hadist Muslim, Rasulullah mengingatkan para orangtua dengan berulang-ulang saking pentingnya untuk bersikap adil kepada anak. Sementara itu Imam Nawawi mendukung ucapan Rasulullah dengan menyebutkan bahwa pemberian terhadap anak-anak tidak boleh dilebihkan dan harus adil.
Salah satu kisah akibat ketidak adilan itu pun nampak jelas dalam kisah Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya. Sudah diketahui bahwa Nabi Yusuf kecil begitu disayangi, sedangkan anak-anak yang lain tidak terlalu diperhatikan oleh sang ayah. Hal ini pun menyebabkan saudara-saudara Yusuf bersekongkol untuk mencelakakan Yusuf sehingga jadilah mereka anak yang jahat dan durhaka.
Baca Juga:
- Orangtua Wajib Tahu! Ini 3 Prinsip Paling Penting Untuk Mendidik Anak
- Pentingnya Qaulan Sadiidaa Untuk Anak Kita
- Ibu Memang Madrasah Pertama Bagi Anak. Tapi Jangan Lupa, Ayahlah Kepala Sekolahnya!
Oleh karena itu sudah sepatutnya bagi orang tua untuk bersikap adil kepada anak-anak. Tak hanya memberikan kasih sayang yang sama, namun juga bisa menempatkan sesuatu pada porsinya dan tidak pilih kasih. Wallahu A’lam