Seorang hafidz Qur’an memiliki peranan penting dalam kebangkitan Islam. Tak hanya untuk dirinya sendiri, namun ilmu yang didapat bisa menjadi keberkahan bagi umat Islam lainnya.
Namun kabar duka menyelimuti daerah Kecamatan Montasik Aceh Besar. Pasalnya seorang Hafidz Qur’an yang cukup disegani di Aceh harus menjadi korban dari kecelakaan yang menyebabkan 7 orang meninggal di Jalan Nasional Banda Aceh-Meulaboh Kawasan Lhoknga.
Peristiwa yang menimpa Hafidz bernama Muhammad Khalilullah tersebut terjadi menjelang subuh pada hari Minggu (30/10/2016) dan menyisakan luka mendalam bagi keluarga maupun masyarakat. Tak hanya Khalil, namun kecelakaan tersebut juga merenggut nyawa dua hafidz lainnya yakni Riski Ifanda dan Hidayat yang merupakan warga Simeuleu.
Saat itu Muhammad Khalilullah (22 tahun) mengemudikan minibus Avanza BL 208 A dan bertabrakan dengan truk semen curah BL 8587 AE. Diketahui bahwa 7 orang yang berada di dalam mobil merupakan anggota Majelis Tabligh Aceh yang hendak melakukan dakwah ke Cot Goh Montasik. Namun takdir Allah, ketujuhnya meninggal dunia sebelum bisa sampai ke tujuan.
Muhammad Khalilullah sendiri dimata keluarga merupakan sosok yang telah menghabiskan masa kecilnya untuk menuntut pendidikan agama. Setelah diurus sesuai syar’i, jenazahnya kemudian dimakamkan di Pemakaman Gampong Teubang Phui Mesjid Kecamatan Montasik Aceh Besar pukul 3 sore.
Dilansir dari Tribun, Senin (31/10/2016), sang ayah yang bernama Ustadz Rozi tampak ikhlas dengan kepergian anak sulungnya. Ia pun tampak sibuk menyapa dan menceritakan perihal kejadian yang menimpa anaknya.
Ustadz Rozi menceritakan bahwa anaknya sejak kecil sudah menuntut ilmu di Pulau Jawa dan kemudian berangkat ke Malaysia. Di sana ia tercatat sebagai alumni Pondok Tahfiz Sungai Rusa Pulau Penang Malaysia dan kini menjadi pengajar Tahfiz di Dayah Darussalam Labuhan Haji Aceh Selatan.
“Ketika ada jamaah dari Simeulue yang akan ke Cot Goh dalam perjalanan dakwah, Ustaz Khalil berkhidmat bergabung dan mengantar karena beliau memang di Labuhan Haji. Namun dalam perjalanan, ajal menjemput,” ucap Ustadz Rozi.
Sebelumnya almarhum Khalil memiliki keinginan untuk bisa belajar agama ke Arab dan sudah melakukan tes terlebih dahulu sambil melaksanakan umroh.
Terkait meninggalnya Hafidz tersebut, berbagai ulama nasional pun menyatakan duka cita. Salah satunya adalah pimpinan Majelis Az Zikra Ustaz Arifin Ilham yang menyatakan turut berbela sungkawa melalui halaman Facebook resminya.
“Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raajiuun. Telah pulang ke rahmatullah guru kita tercinta, sahabat kita tercinta karena Allah, ustaz Khalilullah bin Raudhi dalam musibah yang insya Allah penuh rahmat Allah, menghadap Allah bersama ikhwan beliau dalam perjalanan dakwah,” tulisnya dalam halaman Facebook.
“Allahumma ya Allah, ampunilah seluruh dosa almarhum guru kami, terimalah di sisi-Mu sebagai kekasih-Mu, dan masuklah almarhum dalam keridhoan SyurgaMu...aamiin,” pungkasnya.
Namun kabar duka menyelimuti daerah Kecamatan Montasik Aceh Besar. Pasalnya seorang Hafidz Qur’an yang cukup disegani di Aceh harus menjadi korban dari kecelakaan yang menyebabkan 7 orang meninggal di Jalan Nasional Banda Aceh-Meulaboh Kawasan Lhoknga.
Muhammad Khalilullah, Hafidz yang meninggal karena kecelakaan (Tribunnews.com) |
Saat itu Muhammad Khalilullah (22 tahun) mengemudikan minibus Avanza BL 208 A dan bertabrakan dengan truk semen curah BL 8587 AE. Diketahui bahwa 7 orang yang berada di dalam mobil merupakan anggota Majelis Tabligh Aceh yang hendak melakukan dakwah ke Cot Goh Montasik. Namun takdir Allah, ketujuhnya meninggal dunia sebelum bisa sampai ke tujuan.
Muhammad Khalilullah sendiri dimata keluarga merupakan sosok yang telah menghabiskan masa kecilnya untuk menuntut pendidikan agama. Setelah diurus sesuai syar’i, jenazahnya kemudian dimakamkan di Pemakaman Gampong Teubang Phui Mesjid Kecamatan Montasik Aceh Besar pukul 3 sore.
Dilansir dari Tribun, Senin (31/10/2016), sang ayah yang bernama Ustadz Rozi tampak ikhlas dengan kepergian anak sulungnya. Ia pun tampak sibuk menyapa dan menceritakan perihal kejadian yang menimpa anaknya.
Ustadz Rozi menceritakan bahwa anaknya sejak kecil sudah menuntut ilmu di Pulau Jawa dan kemudian berangkat ke Malaysia. Di sana ia tercatat sebagai alumni Pondok Tahfiz Sungai Rusa Pulau Penang Malaysia dan kini menjadi pengajar Tahfiz di Dayah Darussalam Labuhan Haji Aceh Selatan.
“Ketika ada jamaah dari Simeulue yang akan ke Cot Goh dalam perjalanan dakwah, Ustaz Khalil berkhidmat bergabung dan mengantar karena beliau memang di Labuhan Haji. Namun dalam perjalanan, ajal menjemput,” ucap Ustadz Rozi.
Sebelumnya almarhum Khalil memiliki keinginan untuk bisa belajar agama ke Arab dan sudah melakukan tes terlebih dahulu sambil melaksanakan umroh.
Terkait meninggalnya Hafidz tersebut, berbagai ulama nasional pun menyatakan duka cita. Salah satunya adalah pimpinan Majelis Az Zikra Ustaz Arifin Ilham yang menyatakan turut berbela sungkawa melalui halaman Facebook resminya.
“Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raajiuun. Telah pulang ke rahmatullah guru kita tercinta, sahabat kita tercinta karena Allah, ustaz Khalilullah bin Raudhi dalam musibah yang insya Allah penuh rahmat Allah, menghadap Allah bersama ikhwan beliau dalam perjalanan dakwah,” tulisnya dalam halaman Facebook.
“Allahumma ya Allah, ampunilah seluruh dosa almarhum guru kami, terimalah di sisi-Mu sebagai kekasih-Mu, dan masuklah almarhum dalam keridhoan SyurgaMu...aamiin,” pungkasnya.