Sungguh sebuah hal yang diinginkan setiap muslim untuk bisa berada dekat dengan makam Rasulullah sebagai bentuk rasa cinta yang mendalam kepada utusan Allah tersebut. Namun tidak semua bisa mendapatkan kesempatan tersebut karena makam Rasulullah telah dibentengi sehingga umat muslim yang berada di Madinah hanya bisa menatapnya dari jauh.
Meski demikian ada beberapa orang yang mendapatkan kesempatan untuk berdekatan dengan makam Rasulullah. Bahkan tinggal selama 14 malam di sana bersama 12 orang lainnya.
Orang tersebut bernama Syaikh Ahmad Sahirty yang pada tahun 1971 mendapatkan tugas untuk mengganti penutup ruangan makam Nabi Muhammad. Atas kesempatan yang istimewa itu pun, Syaikh Ahmad kemudian diwawancarai oleh wartawan Al Arabiya, Omar Al Midwahy.
Dalam wawancara tersebut, Syaikh Ahmad menceritakan bahwa saat masuk ke dalam ruangan makam, tercium aroma wangi yang tak pernah ia temukan di luaran sana. Bahkan selama hidup, Syaikh Ahmad tidak pernah menemukan wangi yang demikian mengagumkannya.
Menurutnya ruang makam Rasulullah memiliki luas 48 meter persegi dan tinggi 11 meter. Selain makam Rasulullah, di dalamnya juga terdapat makam Abu Bakar Ash Shidiq dan Umar Ibn Al Khattab serta satu makam yang disebutnya kosong.
Keterangan tentang makam-makam tersebut telah disampaikan oleh tiga ulama senior tabiin yakni Abu Jafar, Salim Murid ibn Umar dan Al Qasim bin Muhammad cucu Abu Bakr As Shidiq.
Makam Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakr, serta Umar berbentuk gundukan menyerong kiblat, di beri batu nisan, serta dimakamkan dalam liang kubur. (HR. Ibn Abi Syaibah dalam al-Mushanaf 11634).
Sementara di samping makam tersebut ada sebuah ruang yang menjadi tempat tinggal Sayyidatuna Fatimah (puteri Rasulullah) bersama dengan keluarga.
Dalam melaksanakan tugasnya, Syaikh Ahmad beserta 12 rekan yang lain mengganti penutup ruangan makam hanya pada malam hari yakni sesudah shalat Isya hingga adzan pertama saat fajar.
Dituturkan bahwa sebelumnya Syaikh Ahmad menderita alergi akut yang jika terkena debu saja akan langsung batuk kronis. Namun ketika melaksanakan tugasnya di makam Rasulullah yang tentunya terdapat debu dan pasir, justru ia tidak mengalami batuk sama sekali. Dan bahkan lebih semangat dalam bekerja.
Hal yang menjadi keanehan lainnya adalah saat Syaikh Ahmad mengangkat kain border penutup makam yang ia lakukan sendirian. Padahal ketika sudah berada di luar makam, kain tersebut tidak mampu diangkat oleh 5 orang pemuda sekalipun. Wallahu A’lam
Baca Juga:
Meski demikian ada beberapa orang yang mendapatkan kesempatan untuk berdekatan dengan makam Rasulullah. Bahkan tinggal selama 14 malam di sana bersama 12 orang lainnya.
Orang tersebut bernama Syaikh Ahmad Sahirty yang pada tahun 1971 mendapatkan tugas untuk mengganti penutup ruangan makam Nabi Muhammad. Atas kesempatan yang istimewa itu pun, Syaikh Ahmad kemudian diwawancarai oleh wartawan Al Arabiya, Omar Al Midwahy.
Dalam wawancara tersebut, Syaikh Ahmad menceritakan bahwa saat masuk ke dalam ruangan makam, tercium aroma wangi yang tak pernah ia temukan di luaran sana. Bahkan selama hidup, Syaikh Ahmad tidak pernah menemukan wangi yang demikian mengagumkannya.
Menurutnya ruang makam Rasulullah memiliki luas 48 meter persegi dan tinggi 11 meter. Selain makam Rasulullah, di dalamnya juga terdapat makam Abu Bakar Ash Shidiq dan Umar Ibn Al Khattab serta satu makam yang disebutnya kosong.
Keterangan tentang makam-makam tersebut telah disampaikan oleh tiga ulama senior tabiin yakni Abu Jafar, Salim Murid ibn Umar dan Al Qasim bin Muhammad cucu Abu Bakr As Shidiq.
كان قبر النبي صلى الله عليه وسلم وأبي بكر، وعمر جثى قبلة نصب لهم اللبن نصبا، ولحد لهم لحدا
Sementara di samping makam tersebut ada sebuah ruang yang menjadi tempat tinggal Sayyidatuna Fatimah (puteri Rasulullah) bersama dengan keluarga.
Dalam melaksanakan tugasnya, Syaikh Ahmad beserta 12 rekan yang lain mengganti penutup ruangan makam hanya pada malam hari yakni sesudah shalat Isya hingga adzan pertama saat fajar.
Dituturkan bahwa sebelumnya Syaikh Ahmad menderita alergi akut yang jika terkena debu saja akan langsung batuk kronis. Namun ketika melaksanakan tugasnya di makam Rasulullah yang tentunya terdapat debu dan pasir, justru ia tidak mengalami batuk sama sekali. Dan bahkan lebih semangat dalam bekerja.
Hal yang menjadi keanehan lainnya adalah saat Syaikh Ahmad mengangkat kain border penutup makam yang ia lakukan sendirian. Padahal ketika sudah berada di luar makam, kain tersebut tidak mampu diangkat oleh 5 orang pemuda sekalipun. Wallahu A’lam
Baca Juga:
- ‘Pesan Dari Penjaga Makam Rasulullah’, Jika Tidak Ingin Terkena Bencana Harus Disebarkan?
- Kisah Nuruddin Yang Menggagalkan Pencurian Jasad Nabi Muhammad
- Misteri 2 Syair Di Depan Pintu Makam Nabi Dan Perubahan ‘Ya Muhammad’ Menjadi ‘Ya Majid’