Sesungguhnya Allah akan menyediakan dua tempat kesudahan bagi manusia yakni surga dan neraka. Surga merupakan tempat segala kenikmatan sebagai bentuk rahmat Allah bagi hamba-Nya yang bertakwa. Sementara neraka berisi sejumlah siksaan yang diperuntukkan bagi orang yang berdosa dan enggan melakukan amal shaleh.
Sudah diketahui secara umum bahwa keadaan di neraka diidentikkan dengan panas dan siksaan berupa api. Karena memang sebagian besar ayat Al Qur’an maupun hadist menyatakan demikian. Namun selain berupa panas, siksaan di neraka juga berupa hawa dingin yang sangat menyengat tubuh.
Keterangan ini terdapat dalam hadist Rasulullah dari Abu Hurairah dan Abu Said Al Khudri.
Rasulullah bersabda, “Jika hari begitu amat dingin, lalu seorang hamba mengucapkan ‘Laa ilaha illallah, maa asyaddu bardin hadzal yaum: Allahumma aajirni min zamharir jahannam’ (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah begitu dingin hari ini. Ya Allah, selamatkanlah aku dari dingin bekunya jahannam). Allah Ta’ala kemudian berfirman kepada jahannam, “Sesungguhnya di antara hamba-Ku, meminta perlindungan pada-Ku dari dingin bekumu, dan aku bersaksi padamu bahwa aku telah melindungi dari dingin tersebut.” Mereka berkata, “Apa itu zamharir jahannam?” Dia menjawab, “Itu adalah rumah yang orang kafir dilemparkan di dalamnya, lantas mereka terasing karena saking dinginnya.”
Selain itu penjelasan tentang sifat neraka yang dingin juga terdapat dalam hadist dari Abu Hurairah dimana Rasulullah bersabda, “Neraka berkata; ‘Ya Rabbi, kami memakan satu sama lainnya, (maka izinkanlah kami untuk bernapas!)’ Maka Allah mengizinkan untuk bernapas dua kali, napas ketika musim dingin dan napas ketika musim panas. Hawa yang amat panas, itu adalah dari panasnya neraka. Hawa yang amat dingin, itu adalah dari dinginnya (dingin bekunya) neraka.”
Jika panasnya api neraka bisa membakar tubuh dan menghanguskan manusia hingga tidak ada yang tersisa, lantas bagaimana akibat dari siksaan berupa dinginnya neraka yang diciptakan oleh Allah?
Dalam hadist dari Ka’ab disebutkan bahwa dingin yang amat beku tersebut bisa membuat kulit manusia terlepas dan karena saking dinginnya, para penghuni neraka pun meminta agar neraka menjadi panas.
Dari Ka’ab, ia berkata, “Sesungguhnya di neraka terdapat dingin yaitu zamharir (dingin yang amat beku), yang ini bisa membuat kulit-kulit terlepas hingga mereka (yang berada di neraka) meminta pertolongan pada panasnya neraka.”
Sementara itu di dalam Al Qur’an juga termuat bahwa siksaan neraka bukan hanya panas api saja, melainkan ghossaq atau hawa beku yang tak kuat disentuh oleh manusia saking bekunya.
Allah Ta’ala berfirman:
“Inilah (azab neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin (ghossaq).” (QS. Shaad: 57)
Sudah diketahui secara umum bahwa keadaan di neraka diidentikkan dengan panas dan siksaan berupa api. Karena memang sebagian besar ayat Al Qur’an maupun hadist menyatakan demikian. Namun selain berupa panas, siksaan di neraka juga berupa hawa dingin yang sangat menyengat tubuh.
Keterangan ini terdapat dalam hadist Rasulullah dari Abu Hurairah dan Abu Said Al Khudri.
Rasulullah bersabda, “Jika hari begitu amat dingin, lalu seorang hamba mengucapkan ‘Laa ilaha illallah, maa asyaddu bardin hadzal yaum: Allahumma aajirni min zamharir jahannam’ (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah begitu dingin hari ini. Ya Allah, selamatkanlah aku dari dingin bekunya jahannam). Allah Ta’ala kemudian berfirman kepada jahannam, “Sesungguhnya di antara hamba-Ku, meminta perlindungan pada-Ku dari dingin bekumu, dan aku bersaksi padamu bahwa aku telah melindungi dari dingin tersebut.” Mereka berkata, “Apa itu zamharir jahannam?” Dia menjawab, “Itu adalah rumah yang orang kafir dilemparkan di dalamnya, lantas mereka terasing karena saking dinginnya.”
Selain itu penjelasan tentang sifat neraka yang dingin juga terdapat dalam hadist dari Abu Hurairah dimana Rasulullah bersabda, “Neraka berkata; ‘Ya Rabbi, kami memakan satu sama lainnya, (maka izinkanlah kami untuk bernapas!)’ Maka Allah mengizinkan untuk bernapas dua kali, napas ketika musim dingin dan napas ketika musim panas. Hawa yang amat panas, itu adalah dari panasnya neraka. Hawa yang amat dingin, itu adalah dari dinginnya (dingin bekunya) neraka.”
Jika panasnya api neraka bisa membakar tubuh dan menghanguskan manusia hingga tidak ada yang tersisa, lantas bagaimana akibat dari siksaan berupa dinginnya neraka yang diciptakan oleh Allah?
Dalam hadist dari Ka’ab disebutkan bahwa dingin yang amat beku tersebut bisa membuat kulit manusia terlepas dan karena saking dinginnya, para penghuni neraka pun meminta agar neraka menjadi panas.
Dari Ka’ab, ia berkata, “Sesungguhnya di neraka terdapat dingin yaitu zamharir (dingin yang amat beku), yang ini bisa membuat kulit-kulit terlepas hingga mereka (yang berada di neraka) meminta pertolongan pada panasnya neraka.”
Sementara itu di dalam Al Qur’an juga termuat bahwa siksaan neraka bukan hanya panas api saja, melainkan ghossaq atau hawa beku yang tak kuat disentuh oleh manusia saking bekunya.
Allah Ta’ala berfirman:
“Inilah (azab neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin (ghossaq).” (QS. Shaad: 57)
Baca Juga: Beginilah Keadaan Uap Neraka Yang Berhembus Ke Bumi Berdasarkan Keterangan RasulullahSemoga kita semua mendapatkan perlindungan Allah Ta’ala dari panas dan dinginnya neraka serta ditempatkan dalam surga yang penuh kenikmatan. Aamiin