Stress adalah salah satu sebab datangnya berbagai penyakit. Karena stress, emosi seseorang bisa menajdi labil, terkena penyakit fisik seperti stroke atau jantung, Selain itu juga bisa mengganggu aktivitas seseorang, bahkan sulit untuk mencapai khusuk dalam beribadah.
Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya, Allah berfirman agar kita senantiasa shalat pada sepertiga malam, sudah pasti ada hikmah dan manfaat besar bagi yang mau melaksanakannya, Hal ini juga didukung banyak hadits yang meriwayatkan tentang keutamaan shalat malam.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan" (QS. Al-Muzammil : 6)
Ketika seseorang mengerjakan shalat Tahajud, maka pada pagi harinya ia akan bersemangat dalam berusaha dan bekerja.
Salah satu ahli psikoneuroimunologi (ilmu yang mempelajari kejiwaan, saraf dan imunitas), Dr. Moh. Sholeh, M.Pd dalam penelitian mengenai hubungan antara shalat Tahajud dan orang yang melakukannya, disimpulkan bahwa Tahajud memiliki berbagai hikmah di antaranya menghilangkan perasaan ragu, was-was, pesimis, rendah diri dan jauh dari negative thinking. Perasaannya akan berganti menjadi positive thinking, yaitu optimis, penuh percaya diri, dan pemberani tanpa disertai perasaan sombong.
Dalam kitab suci Al Qur'an disebutkan bahwa penikmat tahajud akan diberikan maqamam mahmudah, yaitu suatu derajat yang terpuji. Menurut penafsiran Dr. Moh. Sholeh, M.Pd, posisi yang terpuji ini termasuk di dalamnya adalah kesehatan.
Jadi disamping perasaan-perasaan positif tadi, shalat Tahajud bisa menjadikan seseorang sehat. Penelitian Dr. Sholeh ini menyebutkan syarat supaya seseorang bisa sehat dengan Tahajud adalah melakukannya dengan khusyuk, ikhlas, dan kontinu.
Khusyuk berarti dilakukan dengan konsentrasi, pikiran dan hati terpusat pada Allah. Ikhlas berarti shalat Tahajud dilakukan semata-mata hanya untuk meraih ridha Allah SWT. Kontinu berarti Tahajjud dilakukan terus-menerus tanpa ada beban untuk melaksanakannya.
Pada malam hari, ketika suasana hening, tenang, dan kondisi bugar karena bangun dari tidur yang berkualitas. Berdasarkan teori, keadaan ini yang menjadikan hormon kortisol terkendali atau tidak masuk ke darah dalam jumlah berlebih.
Kortisol adalah suatu hormon yang dikeluarkan otak yang berpengaruh pada ketenangan seseorang.
Seseorang dalam kondisi tenang, dalam istilah kedokteran, disebut homeostatis (tubuh dalam keadaan seimbang). Sebaliknya, dalam keadaan stress, hormon kortisolnya akan meninggi.
Begitu pula, Fisik orang yang kontinu melaksanakan Tahajud, akan mampu melakukan proses adaptasi dengan perubahan irama sirkadian tubuh.
Selanjutnya, respon emosional yang positif mampu mengendalikan sekresi (pengeluaran) hormon kortisol dengan lancar. Dengan begitu, orang yang melakukan shalat Tahajud akan terhindar dari stress dan mampu memperbaiki sistim imun tubuh.
Sistem daya tahan tubuh yang baik akan menjadikan seseorang terhindar dari infeksi dan kanker. Sehingga shalat Tahajud membuat seseorang terhindar dari stress, mendapat pahala, kebaikan, ketenangan dan kesehatan lahir dan batin.
Insya Allah, Aamiin.
Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya, Allah berfirman agar kita senantiasa shalat pada sepertiga malam, sudah pasti ada hikmah dan manfaat besar bagi yang mau melaksanakannya, Hal ini juga didukung banyak hadits yang meriwayatkan tentang keutamaan shalat malam.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan" (QS. Al-Muzammil : 6)
Ketika seseorang mengerjakan shalat Tahajud, maka pada pagi harinya ia akan bersemangat dalam berusaha dan bekerja.
Salah satu ahli psikoneuroimunologi (ilmu yang mempelajari kejiwaan, saraf dan imunitas), Dr. Moh. Sholeh, M.Pd dalam penelitian mengenai hubungan antara shalat Tahajud dan orang yang melakukannya, disimpulkan bahwa Tahajud memiliki berbagai hikmah di antaranya menghilangkan perasaan ragu, was-was, pesimis, rendah diri dan jauh dari negative thinking. Perasaannya akan berganti menjadi positive thinking, yaitu optimis, penuh percaya diri, dan pemberani tanpa disertai perasaan sombong.
Dalam kitab suci Al Qur'an disebutkan bahwa penikmat tahajud akan diberikan maqamam mahmudah, yaitu suatu derajat yang terpuji. Menurut penafsiran Dr. Moh. Sholeh, M.Pd, posisi yang terpuji ini termasuk di dalamnya adalah kesehatan.
Jadi disamping perasaan-perasaan positif tadi, shalat Tahajud bisa menjadikan seseorang sehat. Penelitian Dr. Sholeh ini menyebutkan syarat supaya seseorang bisa sehat dengan Tahajud adalah melakukannya dengan khusyuk, ikhlas, dan kontinu.
Khusyuk berarti dilakukan dengan konsentrasi, pikiran dan hati terpusat pada Allah. Ikhlas berarti shalat Tahajud dilakukan semata-mata hanya untuk meraih ridha Allah SWT. Kontinu berarti Tahajjud dilakukan terus-menerus tanpa ada beban untuk melaksanakannya.
Pada malam hari, ketika suasana hening, tenang, dan kondisi bugar karena bangun dari tidur yang berkualitas. Berdasarkan teori, keadaan ini yang menjadikan hormon kortisol terkendali atau tidak masuk ke darah dalam jumlah berlebih.
Kortisol adalah suatu hormon yang dikeluarkan otak yang berpengaruh pada ketenangan seseorang.
Seseorang dalam kondisi tenang, dalam istilah kedokteran, disebut homeostatis (tubuh dalam keadaan seimbang). Sebaliknya, dalam keadaan stress, hormon kortisolnya akan meninggi.
Begitu pula, Fisik orang yang kontinu melaksanakan Tahajud, akan mampu melakukan proses adaptasi dengan perubahan irama sirkadian tubuh.
Selanjutnya, respon emosional yang positif mampu mengendalikan sekresi (pengeluaran) hormon kortisol dengan lancar. Dengan begitu, orang yang melakukan shalat Tahajud akan terhindar dari stress dan mampu memperbaiki sistim imun tubuh.
Sistem daya tahan tubuh yang baik akan menjadikan seseorang terhindar dari infeksi dan kanker. Sehingga shalat Tahajud membuat seseorang terhindar dari stress, mendapat pahala, kebaikan, ketenangan dan kesehatan lahir dan batin.
Insya Allah, Aamiin.