Hanya Allah yang mengetahui kematian seorang manusia dan hanya amal shaleh saja yang bisa dibawa ketika seseorang meninggal. Bahkan dengan kuasa Allah, orang yang sering beramal shaleh akan terlihat cirinya sejak di dunia.
Begitu juga yang terlihat pada sosok seorang tukang urut asal Palembang bernama Isah Singo Mahi (59 tahun) yang dikabarkan meninggal di tanah suci setelah sebelumnya dirawat secara intensif oleh rumah sakit Saudi.
Dituturkan oleh Iwan selaku menantu dari Isah bahwa mertuanya tersebut meninggal pada tanggal 17 Oktober 2016 dan langsung dimakamkan di Jeddah. Namun menurut pihak pemerintah Indonesia yang juga hadir saat pemakaman, almarhumah yang berangkat untuk melaksanakan ibadah haji tersebut dishalatkan oleh ribuan orang berkali-kali ketika meninggal dunia.
“Petugas di Jeddah bertanya kepada keluarga, almarhumah ini siapa dan apa kerjaannya. Subhanallah begitu banyak yang menshalatkannya hingga berulang-ulang,” ucap Iwan, sebagaimana dikutip dari Sriwijaya Post, Sabtu (22/10/2016).
Namun meski bersyukur bahwa Allah membuktikan kebaikan mertuanya sejak di dunia, Iwan dan pihak keluarga lainnya menyayangkan berita meninggalnya Isah tidak segera dikabarkan kepada mereka. Kabar meninggalnya sang mertua pun baru diketahui Iwan dan yang lain setelah mereka berinisiatif menelepon pihak kedokteran. Ternyata Isah telah meninggal dan keluarga ketahui tiga hari kemudian setelah dimakamkan.
“Kami tak tahu kalau ibu sudah meninggal, Kemenag di Palembang juga tak mengabari. Keluarga tahu saat menghubungi dan ingin menanyakan kabar ibu ternyata sudah meninggal dunia,” tutur Iwan.
Terlihat dalam video yang diunggah Sriwijaya Post nampak keluarga sebagian berkumpul di rumah Isah Singo Mahi dan menanti kedatangan sosok ibu maupun saudara mereka tersebut.
“Kita di rumah baru menggelar malam tazkia pertama,” lanjut Iwan.
Di rumah yang berada di Jalan Puncak Sekuning Lorong Karya Tunggal No 20 21/06 Palembang tersebut nampak beberapa bingkai foto yang memperlihatkan almarhumah saat berada di tanah suci atau saat keberangkatan.
Sebelumnya jamaah haji yang tergabung dalam kloter 9 Palembang itu mengalami sesak nafas. Karena kondisinya yang tidak memungkinkan untuk dipulangkan, almarhumah pun tidak bisa pulang bersama dengan rombongannya dan harus tinggal di RS Jeddah.
Baca Juga:
Semoga Allah menerima segala amal ibadahnya dan mengampuni segala dosanya. Aamiin
Begitu juga yang terlihat pada sosok seorang tukang urut asal Palembang bernama Isah Singo Mahi (59 tahun) yang dikabarkan meninggal di tanah suci setelah sebelumnya dirawat secara intensif oleh rumah sakit Saudi.
Dituturkan oleh Iwan selaku menantu dari Isah bahwa mertuanya tersebut meninggal pada tanggal 17 Oktober 2016 dan langsung dimakamkan di Jeddah. Namun menurut pihak pemerintah Indonesia yang juga hadir saat pemakaman, almarhumah yang berangkat untuk melaksanakan ibadah haji tersebut dishalatkan oleh ribuan orang berkali-kali ketika meninggal dunia.
“Petugas di Jeddah bertanya kepada keluarga, almarhumah ini siapa dan apa kerjaannya. Subhanallah begitu banyak yang menshalatkannya hingga berulang-ulang,” ucap Iwan, sebagaimana dikutip dari Sriwijaya Post, Sabtu (22/10/2016).
Namun meski bersyukur bahwa Allah membuktikan kebaikan mertuanya sejak di dunia, Iwan dan pihak keluarga lainnya menyayangkan berita meninggalnya Isah tidak segera dikabarkan kepada mereka. Kabar meninggalnya sang mertua pun baru diketahui Iwan dan yang lain setelah mereka berinisiatif menelepon pihak kedokteran. Ternyata Isah telah meninggal dan keluarga ketahui tiga hari kemudian setelah dimakamkan.
“Kami tak tahu kalau ibu sudah meninggal, Kemenag di Palembang juga tak mengabari. Keluarga tahu saat menghubungi dan ingin menanyakan kabar ibu ternyata sudah meninggal dunia,” tutur Iwan.
Terlihat dalam video yang diunggah Sriwijaya Post nampak keluarga sebagian berkumpul di rumah Isah Singo Mahi dan menanti kedatangan sosok ibu maupun saudara mereka tersebut.
“Kita di rumah baru menggelar malam tazkia pertama,” lanjut Iwan.
Di rumah yang berada di Jalan Puncak Sekuning Lorong Karya Tunggal No 20 21/06 Palembang tersebut nampak beberapa bingkai foto yang memperlihatkan almarhumah saat berada di tanah suci atau saat keberangkatan.
Sebelumnya jamaah haji yang tergabung dalam kloter 9 Palembang itu mengalami sesak nafas. Karena kondisinya yang tidak memungkinkan untuk dipulangkan, almarhumah pun tidak bisa pulang bersama dengan rombongannya dan harus tinggal di RS Jeddah.
Baca Juga:
- Inna Lillahi, Tukang Parkir Ini Meninggal Dalam Keadaan Duduk Bersandar Di Motornya
- Dapatkan Kabar Ayahnya Meninggal Di Tanah Suci, Putri Jamaah Haji Ini Unggah Status Yang Sangat Menyentuh
- Ditinggal Ayahnya Meninggal Di Tanah Suci, Gadis Berusia 15 Tahun Ini Kini Hidup Sebatang Kara
Semoga Allah menerima segala amal ibadahnya dan mengampuni segala dosanya. Aamiin