Penyidik Ditreskrimsus Polda Jatim berhasil menemukan trik rahasia Dimas Kanjeng Taat Pribadi, yang disebut-sebut bisa mendatangkan uang berlipat ganda.
Termasuk sang penjahit yang membuat jubah kebesaran Dimas Kanjeng juga sudah ditemukan.
Tim yang dipimpin Kasubdit Kamneg AKBP Cecep Ibrahim telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk saksi kunci penipuan itu ditemukan setelah
Dari keterangan para saksi itulah, Aparat berhasil menemukan sebagian pembuat benda 'aneh' yang berada di Probolinggo.
Berdasar data yang tercatat, hingga saat ini, baru dua pembuat jimat yang berhasil ditemukan.
Salah satunya adalah pembuat pulpen laduni yang diklaim memiliki kelebihan bisa membuat siapa pun yang memegangnya menguasai enam bahasa asing secara instan.
Pembuatnya diketahui warga Probolinggo. Namun tinggal di luar padepokan. Selama ini dia menerima order pembuatan pulpen laduni dari Dimas Kanjeng melalui perantara anak buahnya.
Pembuat pulpen itu telah diperiksa kemarin. Penyidik sudah melayangkan panggilan resmi.
Hanya saja, ketika ditunggu hingga sore, saksi tersebut tidak muncul. Pemeriksaan pun urung dilakukan. Rencananya penyidik memanggil ulang agar bisa dimintai keterangan.
Selain itu, polisi juga berhasil melacak penjahit yang membuat jubah Dimas Kanjeng. Petugas sudah berkomunikasi langsung.
Sayangnya, dia belum bisa dihadirkan sebagai saksi karena mengaku belum siap.
"Orangnya sudah bersedia. Cuma menunggu waktu saja," kata salah satu anggota reskrim Polda jatim.
Pembuat jubah itu juga berada di luar padepokan. Belum jelas sosok penjahit yang membuat Dimas Kanjeng bisa mengeluarkan duit dan perhiasan dari belakang baju kebesarannya. Untuk sementara, tiga jubah Dimas Kanjeng berhasil diamankan.
Dari sanalah penyidik mengetahui modus kemunculan uang dari balik jubah Dimas Kanjeng. Hal itu diketahui ketika polisi meneliti bagian per bagian dari jubah tersebut.
Sepintas tidak ada yang aneh dengan pakaian tersebut. Ukurannya jumbo atau XXXL, sesuai postur tubuh Dimas Kanjeng. Empat kancing berjejer di bagian depan atas.
Ketika dilihat dari sisi dalam, baru muncul kejanggalannya. Ada dua kantong besar di jubah tersebut. Ukurannya cukup besar.
"Satu saku cukup untuk menyimpan Rp 100 juta," terang salah satu penyidik.
Polisi sempat kebingungan mencari-cari pintu saku tersebut. Sebab dari luar sama sekali tidak kelihatan ada saku.
Setelah diteliti dengan cermat, pintu saku tersebut akhirnya ditemukan, berada sejajar dengan jahitan baju di sisi samping. Lubang itu sama sekali untuk terlihat dari luar.
Selain pintunya yang tersembunyi, kain dengan satu warna itu membuat keberadaannya semakin tersamar.
Temuan tersebut menjawab pertanyaan rekaman video di Youtube yang mempertontonkan Dimas Kanjeng mampu menggandakan uang dan perhiasan dari belakang tubuhnya saat memakai jubah.
Dugaan sementara, perhiasan dan uang tersebut disimpan di saku yang tersembunyi itu.
Karena itu pula, Dimas Kanjeng selalu duduk ketika mengeluarkan uang dan emas dari jubahnya.
"Mungkin kalau sambil berdiri bisa ketahuan ya," ujar penyidik tersebut.
Temuan itu menjadi bukti pendukung dalam penyidikan kasus penipuan yang sedang diteliti.
Sementara itu, Suprayitno, korban penipuan Dimas Kanjeng yang pertama kali melapor, kemarin menjalani pemeriksaan.
Warga Jember yang sudah menyetor Rp 800 juta itu dipanggil terkait dengan laporannya pada awal 2016 lalu. Saat itu dia mengaku menjadi korban penipuan Dimas Kanjeng.
Hanya saja, setelah membuat laporan, Suprayitno tidak kembali muncul meski telah dipanggil. Dia malah menyodorkan surat pernyataan yang berisi bahwa telah ada perdamaian antara dia dan Dimas Kanjeng. Tapi tidak jelas bentuk perdamaian tersebut.
Sejatinya Dimas Kanjeng menjalani pemeriksaan kemarin. Hanya saja pemeriksaan tersebut batal dilakukan lantaran dia mengaku pusing dan tensinya naik.
Hal itu perkuat dengan pemeriksaan dokter rumah sakit Bhayangkara yang memeriksanya sebelum menjalani pemeriksaan. (Eko/JPNN)
Termasuk sang penjahit yang membuat jubah kebesaran Dimas Kanjeng juga sudah ditemukan.
Tim yang dipimpin Kasubdit Kamneg AKBP Cecep Ibrahim telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk saksi kunci penipuan itu ditemukan setelah
Dari keterangan para saksi itulah, Aparat berhasil menemukan sebagian pembuat benda 'aneh' yang berada di Probolinggo.
Berdasar data yang tercatat, hingga saat ini, baru dua pembuat jimat yang berhasil ditemukan.
Salah satunya adalah pembuat pulpen laduni yang diklaim memiliki kelebihan bisa membuat siapa pun yang memegangnya menguasai enam bahasa asing secara instan.
Pembuatnya diketahui warga Probolinggo. Namun tinggal di luar padepokan. Selama ini dia menerima order pembuatan pulpen laduni dari Dimas Kanjeng melalui perantara anak buahnya.
Pembuat pulpen itu telah diperiksa kemarin. Penyidik sudah melayangkan panggilan resmi.
Hanya saja, ketika ditunggu hingga sore, saksi tersebut tidak muncul. Pemeriksaan pun urung dilakukan. Rencananya penyidik memanggil ulang agar bisa dimintai keterangan.
Selain itu, polisi juga berhasil melacak penjahit yang membuat jubah Dimas Kanjeng. Petugas sudah berkomunikasi langsung.
Sayangnya, dia belum bisa dihadirkan sebagai saksi karena mengaku belum siap.
"Orangnya sudah bersedia. Cuma menunggu waktu saja," kata salah satu anggota reskrim Polda jatim.
Pembuat jubah itu juga berada di luar padepokan. Belum jelas sosok penjahit yang membuat Dimas Kanjeng bisa mengeluarkan duit dan perhiasan dari belakang baju kebesarannya. Untuk sementara, tiga jubah Dimas Kanjeng berhasil diamankan.
Dari sanalah penyidik mengetahui modus kemunculan uang dari balik jubah Dimas Kanjeng. Hal itu diketahui ketika polisi meneliti bagian per bagian dari jubah tersebut.
Sepintas tidak ada yang aneh dengan pakaian tersebut. Ukurannya jumbo atau XXXL, sesuai postur tubuh Dimas Kanjeng. Empat kancing berjejer di bagian depan atas.
Ketika dilihat dari sisi dalam, baru muncul kejanggalannya. Ada dua kantong besar di jubah tersebut. Ukurannya cukup besar.
"Satu saku cukup untuk menyimpan Rp 100 juta," terang salah satu penyidik.
Polisi sempat kebingungan mencari-cari pintu saku tersebut. Sebab dari luar sama sekali tidak kelihatan ada saku.
Setelah diteliti dengan cermat, pintu saku tersebut akhirnya ditemukan, berada sejajar dengan jahitan baju di sisi samping. Lubang itu sama sekali untuk terlihat dari luar.
Selain pintunya yang tersembunyi, kain dengan satu warna itu membuat keberadaannya semakin tersamar.
Temuan tersebut menjawab pertanyaan rekaman video di Youtube yang mempertontonkan Dimas Kanjeng mampu menggandakan uang dan perhiasan dari belakang tubuhnya saat memakai jubah.
Dugaan sementara, perhiasan dan uang tersebut disimpan di saku yang tersembunyi itu.
Karena itu pula, Dimas Kanjeng selalu duduk ketika mengeluarkan uang dan emas dari jubahnya.
"Mungkin kalau sambil berdiri bisa ketahuan ya," ujar penyidik tersebut.
Temuan itu menjadi bukti pendukung dalam penyidikan kasus penipuan yang sedang diteliti.
Sementara itu, Suprayitno, korban penipuan Dimas Kanjeng yang pertama kali melapor, kemarin menjalani pemeriksaan.
Warga Jember yang sudah menyetor Rp 800 juta itu dipanggil terkait dengan laporannya pada awal 2016 lalu. Saat itu dia mengaku menjadi korban penipuan Dimas Kanjeng.
Hanya saja, setelah membuat laporan, Suprayitno tidak kembali muncul meski telah dipanggil. Dia malah menyodorkan surat pernyataan yang berisi bahwa telah ada perdamaian antara dia dan Dimas Kanjeng. Tapi tidak jelas bentuk perdamaian tersebut.
Sejatinya Dimas Kanjeng menjalani pemeriksaan kemarin. Hanya saja pemeriksaan tersebut batal dilakukan lantaran dia mengaku pusing dan tensinya naik.
Hal itu perkuat dengan pemeriksaan dokter rumah sakit Bhayangkara yang memeriksanya sebelum menjalani pemeriksaan. (Eko/JPNN)