Salah satu contoh amalan hati yang dapat mendorong manusia untuk bergegas menunaikan segala kewajiban yang di serukanNya dan bersegera meninggalkan hal – hal yang mengundang murkaNya adalah Khauf. Khauf hakikatnya rasa takut yang bersemayam dalam hati manusia akan kekuasaan dan keagungan Tuhannya, rasa takut kepada Allah SWT pada umumnya berpatri pada hati yang memiliki keyakinan akan adanya Allah SWT, adanya hari akhir dan kematian. Rasa takut itu ada karena kesucian, kebersihan dan kelembutan hati yang di miliki insan.
Tentu beruntung manusia yang di karuniai rasa takut ini, karena sejatinya orang – orang yang memilik khauf merupakan orang – orang yang mendapat petunjuk dan hidup dalam anugrah dan limpahan hidayah Allah SWT. Berbanding terbalik dengan orang – orang yang tidak memiliki khauf atau rasa takut sedikitpun terhadap murka Allah, hal ini sejatinya dapat memicu seseorang itu untuk berbuat durhaka dan terus menerus berkecimpung dalam ranah kemaksiatan tanpa ada rasa cemas atau khawatir sedikitpun mengenai ganjaran maupun adzab yang akan menimpa sebagai balasan dari setiap perbuatannya.
Sebagaimana rasa takut yang di miliki oleh salah pemuda berikut ini. Begini hikayatnya,
Alkisah ada seorang pemuda yang hari – harinya meraup nafkah dari berjualan kain, Faraqna demikian orang – orang menyebut kain yang pemuda itu jual. Walau demikian, meski hanya berprofesi sebagai penjual kain keliling, pemuda ini di kenal memiliki perangai yang sangat memikat, roman tampan menawan dan posturnya ideal hingga menyebabkan pemuda ini banyak di kagumi wanita.
Syahdan pada saat si pemuda berkeliling menjajakan kain dagangannya, “Faraqna, faraqna” teriaknya memancing pembeli. Lantas seorang wanita berparas cantik muncul dari dalam rumahnya dan memanggil si pemuda itu. Agaknya ia berfikir wanita itu hendak membeli dagangannya. Kemudian si pemuda mendekat dan di persilahkan masuk oleh wanita itu. Agaknya setelah memandang lama, si tuan rumah rupanya terpesona dengan roman si pemuda, hal itu seketika saja memancing syahwat dan nafsunya hingga bergejolak sampai ubun – ubun.
“aku memanggilmu bukan untuk membeli daganganmu, tapi aku memanggilmu kemari karena aku mencintaimu. Dan tidak tahukah kau? Di rumah ini tidak ada siapapun kecuali kita berdua” goda si wanita tanpa malu.
Sang tuan rumah terus saja marayu dan merengek supaya pemuda mau merespon kemauannya. Namun pemuda menolak secara halus, bahkan sampai mengingatkannya kepada adzab pedih dan ancaman Allah SWT. Namun rupanya peringatan itu tidak ia gubris sekalipun, sebaliknya nafsu dan syahwatnya kian membuncah dan terus berusaha menaklukan si pemuda itu di hadapannya. Memang wanita ini di kenal gemar menggoda dan akan terus penasaran bila belum terpenuhi segala kemauannya.
Wanita itu tak segera menyerah mengeluarkan bujuk rayuan pada sang pemuda itu untuk berbuat maksiat, namun rupanya ia mulai menyadari segala jurus yang telah di tampakkannya tidak akan menemui hasil karena keteguhan dan ketangguhan hati yang di miliki sang pemuda. Terpaksa si wanita menggunakan cara lain, ia memberi ancaman kepada pemuda itu, “Baiklah jikalau kau menolak kemauanku, dengan begitu aku akan berteriak dan ku katakan kepada orang – orang bahwa kau telah menyeruak masuk dalam rumahku untuk merenggut kesucianku. Mereka akan mempercayaiku karena kau telah berada dalam rumahku sementara tidak ada siapapun disini”.
Lantas tak pelak, ancaman wanita itu membuat si pemuda bergetar kebingungan, hatinya di liputi rasa ketakutan, “wanita ini adalah perangkap syaitan” pikirnya. Jurang maksiat menanti dirinya bersama wanita yang kini tengah berada di bawah kendali syaitan itu. Lantas ia putar otak mencari jalan keluar agar tidak sampai ia terjerat oleh tipu daya iblis, kemudian ia berucap, “baiklah akan aku turuti kemauanmu, tapi izinkan aku ke kamar mandi terlebih dahulu untuk membersihkan diri”.
Mendengar jawaban si pemuda, lantas wanita itu kegirangan luar biasa karena fikirnya sebentar lagi keinginannya untuk bersenang – senang dengan pemuda tampan di hadapannya akan segera terpenuhi. Lantas dengan langkah gemetar si pemuda beranjak ke kamar mandi dan sesampai disana memucatlah wajah si pemuda, ia begitu takut terpelanting dalam kubangan kemaksiatan. Segala adzab dan ganjaran Allah berkecamuk menghantui pikirannya.
“Ya Allah sesungguhnya hamba takut akan adzab pedihmu, maka berikan petunjukmu dan selamatkan aku dari dosa ini” harap pemuda. Tak lama kemudian, muncul ide di kepalanya.
“Aku tahu benar bahwa termasuk salah satu kelompok yang akan di naungi oleh Allah SWT pada hari yang tidak ada naungan saat itu kecuali naunganNya, adalah seorang laki – laki yang di ajak berbuat mesum oleh wanita yang mempunyai kedudukan tinggi dan wajah yang cantik, kemudian lelaki itu berkata : Aku takut kepada Allah dan aku yakin bahwa orang yang meninggalkan sesuatu karena takut kepadaNya pasti akan mendapat ganti yang lebih baik”
“ Akan tetapi apa yang harus aku perbuat, haruskan aku menyelinap keluar lewat jendela ini? Jendela ini agaknya tertutup rapat dan sulit di buka. Akan lebih baik bila ku olesi seluruh tubuhku dengan kotoran – kotoran yang ada di kamar mandi ini hingga wanita itu merasa jijik terhadapku dan membiarkanku pergi. Ya Rabb sesungguhnya aku sangat takut kepadaMu. Itulah mengapa aku rela melakukan ini. Oleh karena itu karuniakan kepadaku kebaikan sebagai gantinya”, air mata ketakutan jatuh dari pemuda teguh itu. Sembari terisak, tangannya yang gemetar mulai memunguti kotoran yang ada selanjutnya ia poleskan ke sekujur badannya. Seusainya, pemuda itu bergegas meninggalkan kamar mandi dengan tubuh bersimbah kotoran.
Tak pelak, wanita cantik yang semula menggebu – gebu nafsunya karena roman si pemuda mendadak jijik menyaksikan kondisinya yang begitu kotor dan memuakkan itu. Ketampanan yang semula memancar pada wajahnya meluap entah kemana, hingga langsung saja perempuan itu berteriak, “Pergi kau orang gila! Enyahlah dari rumahku!”.
Secepat kilat, bersegeralah si pemuda itu melangkah pergi dengan perasaan lega karena telah terbebas dari jeratan perempuan penggoda itu. Terlebih dahulu ia mengemasi barang – barangnya dan bergegas lebih cepat karena ia tahu orang – orang yang melihatnya pasti akan berkomentar macam – macam. Segeralah ia berlalu dari hadapan perempuan itu sementara orang – orang tertawa menyaksikan dirinya di jalanan.
Meski dengan perasaan malu, pemuda itu akhirnya dapat bernafas lega tatkala sampai di rumahnya. Bersegeralah ia membersihkan sekujur badannya dari kotoran yang melumuri badannya. Namun nampaknya setelah di bersihkan, rupanya Allah mengaruniakan kepada tubuhnya aroma misik atau kesturi yang tak kunjung hilang baunya hingga terbawa sampai pemuda itu meninggal dunia.
Semerbak wewangianyan bahkan tercium sampai jarak beberapa meter. Agaknya mungkin barangkali aroma wangi itu Allah anugerahkan kepadanya sebagai ganjaran atas kekukuhannya mempertahankan keimanannya dari perbuatan hina. Tak ayal hal itu membuatnya mendapat julukan “al – Miski” dari orang – orang yang berarti pemuda beraroma minyak kesturi/misik. Makamnya di beri tanda “ini kuburannya al – Miski” dan ramai di kunjungi peziarah karena aroma harumnya yang semerbak.
Demikian Rabb yang agung memberi penghargaan kepada hamba – hambanya yang takut dan tegar dalam keimanannya. Sebagaimana pemuda itu kokoh menjaga dirinya dari perbuatan yang di laknat oleh Allah SWT karena guncangan khauf yang bersemayam dalam sanubari sang pemuda itu. Semoga kisah di atas dapat di jadikan iktibar dan pembelajaran bagi kita semua. Aamiin...
Tentu beruntung manusia yang di karuniai rasa takut ini, karena sejatinya orang – orang yang memilik khauf merupakan orang – orang yang mendapat petunjuk dan hidup dalam anugrah dan limpahan hidayah Allah SWT. Berbanding terbalik dengan orang – orang yang tidak memiliki khauf atau rasa takut sedikitpun terhadap murka Allah, hal ini sejatinya dapat memicu seseorang itu untuk berbuat durhaka dan terus menerus berkecimpung dalam ranah kemaksiatan tanpa ada rasa cemas atau khawatir sedikitpun mengenai ganjaran maupun adzab yang akan menimpa sebagai balasan dari setiap perbuatannya.
Sebagaimana rasa takut yang di miliki oleh salah pemuda berikut ini. Begini hikayatnya,
Alkisah ada seorang pemuda yang hari – harinya meraup nafkah dari berjualan kain, Faraqna demikian orang – orang menyebut kain yang pemuda itu jual. Walau demikian, meski hanya berprofesi sebagai penjual kain keliling, pemuda ini di kenal memiliki perangai yang sangat memikat, roman tampan menawan dan posturnya ideal hingga menyebabkan pemuda ini banyak di kagumi wanita.
Syahdan pada saat si pemuda berkeliling menjajakan kain dagangannya, “Faraqna, faraqna” teriaknya memancing pembeli. Lantas seorang wanita berparas cantik muncul dari dalam rumahnya dan memanggil si pemuda itu. Agaknya ia berfikir wanita itu hendak membeli dagangannya. Kemudian si pemuda mendekat dan di persilahkan masuk oleh wanita itu. Agaknya setelah memandang lama, si tuan rumah rupanya terpesona dengan roman si pemuda, hal itu seketika saja memancing syahwat dan nafsunya hingga bergejolak sampai ubun – ubun.
“aku memanggilmu bukan untuk membeli daganganmu, tapi aku memanggilmu kemari karena aku mencintaimu. Dan tidak tahukah kau? Di rumah ini tidak ada siapapun kecuali kita berdua” goda si wanita tanpa malu.
Sang tuan rumah terus saja marayu dan merengek supaya pemuda mau merespon kemauannya. Namun pemuda menolak secara halus, bahkan sampai mengingatkannya kepada adzab pedih dan ancaman Allah SWT. Namun rupanya peringatan itu tidak ia gubris sekalipun, sebaliknya nafsu dan syahwatnya kian membuncah dan terus berusaha menaklukan si pemuda itu di hadapannya. Memang wanita ini di kenal gemar menggoda dan akan terus penasaran bila belum terpenuhi segala kemauannya.
Wanita itu tak segera menyerah mengeluarkan bujuk rayuan pada sang pemuda itu untuk berbuat maksiat, namun rupanya ia mulai menyadari segala jurus yang telah di tampakkannya tidak akan menemui hasil karena keteguhan dan ketangguhan hati yang di miliki sang pemuda. Terpaksa si wanita menggunakan cara lain, ia memberi ancaman kepada pemuda itu, “Baiklah jikalau kau menolak kemauanku, dengan begitu aku akan berteriak dan ku katakan kepada orang – orang bahwa kau telah menyeruak masuk dalam rumahku untuk merenggut kesucianku. Mereka akan mempercayaiku karena kau telah berada dalam rumahku sementara tidak ada siapapun disini”.
Lantas tak pelak, ancaman wanita itu membuat si pemuda bergetar kebingungan, hatinya di liputi rasa ketakutan, “wanita ini adalah perangkap syaitan” pikirnya. Jurang maksiat menanti dirinya bersama wanita yang kini tengah berada di bawah kendali syaitan itu. Lantas ia putar otak mencari jalan keluar agar tidak sampai ia terjerat oleh tipu daya iblis, kemudian ia berucap, “baiklah akan aku turuti kemauanmu, tapi izinkan aku ke kamar mandi terlebih dahulu untuk membersihkan diri”.
Mendengar jawaban si pemuda, lantas wanita itu kegirangan luar biasa karena fikirnya sebentar lagi keinginannya untuk bersenang – senang dengan pemuda tampan di hadapannya akan segera terpenuhi. Lantas dengan langkah gemetar si pemuda beranjak ke kamar mandi dan sesampai disana memucatlah wajah si pemuda, ia begitu takut terpelanting dalam kubangan kemaksiatan. Segala adzab dan ganjaran Allah berkecamuk menghantui pikirannya.
“Ya Allah sesungguhnya hamba takut akan adzab pedihmu, maka berikan petunjukmu dan selamatkan aku dari dosa ini” harap pemuda. Tak lama kemudian, muncul ide di kepalanya.
“Aku tahu benar bahwa termasuk salah satu kelompok yang akan di naungi oleh Allah SWT pada hari yang tidak ada naungan saat itu kecuali naunganNya, adalah seorang laki – laki yang di ajak berbuat mesum oleh wanita yang mempunyai kedudukan tinggi dan wajah yang cantik, kemudian lelaki itu berkata : Aku takut kepada Allah dan aku yakin bahwa orang yang meninggalkan sesuatu karena takut kepadaNya pasti akan mendapat ganti yang lebih baik”
“ Akan tetapi apa yang harus aku perbuat, haruskan aku menyelinap keluar lewat jendela ini? Jendela ini agaknya tertutup rapat dan sulit di buka. Akan lebih baik bila ku olesi seluruh tubuhku dengan kotoran – kotoran yang ada di kamar mandi ini hingga wanita itu merasa jijik terhadapku dan membiarkanku pergi. Ya Rabb sesungguhnya aku sangat takut kepadaMu. Itulah mengapa aku rela melakukan ini. Oleh karena itu karuniakan kepadaku kebaikan sebagai gantinya”, air mata ketakutan jatuh dari pemuda teguh itu. Sembari terisak, tangannya yang gemetar mulai memunguti kotoran yang ada selanjutnya ia poleskan ke sekujur badannya. Seusainya, pemuda itu bergegas meninggalkan kamar mandi dengan tubuh bersimbah kotoran.
Tak pelak, wanita cantik yang semula menggebu – gebu nafsunya karena roman si pemuda mendadak jijik menyaksikan kondisinya yang begitu kotor dan memuakkan itu. Ketampanan yang semula memancar pada wajahnya meluap entah kemana, hingga langsung saja perempuan itu berteriak, “Pergi kau orang gila! Enyahlah dari rumahku!”.
Secepat kilat, bersegeralah si pemuda itu melangkah pergi dengan perasaan lega karena telah terbebas dari jeratan perempuan penggoda itu. Terlebih dahulu ia mengemasi barang – barangnya dan bergegas lebih cepat karena ia tahu orang – orang yang melihatnya pasti akan berkomentar macam – macam. Segeralah ia berlalu dari hadapan perempuan itu sementara orang – orang tertawa menyaksikan dirinya di jalanan.
Meski dengan perasaan malu, pemuda itu akhirnya dapat bernafas lega tatkala sampai di rumahnya. Bersegeralah ia membersihkan sekujur badannya dari kotoran yang melumuri badannya. Namun nampaknya setelah di bersihkan, rupanya Allah mengaruniakan kepada tubuhnya aroma misik atau kesturi yang tak kunjung hilang baunya hingga terbawa sampai pemuda itu meninggal dunia.
Semerbak wewangianyan bahkan tercium sampai jarak beberapa meter. Agaknya mungkin barangkali aroma wangi itu Allah anugerahkan kepadanya sebagai ganjaran atas kekukuhannya mempertahankan keimanannya dari perbuatan hina. Tak ayal hal itu membuatnya mendapat julukan “al – Miski” dari orang – orang yang berarti pemuda beraroma minyak kesturi/misik. Makamnya di beri tanda “ini kuburannya al – Miski” dan ramai di kunjungi peziarah karena aroma harumnya yang semerbak.
Demikian Rabb yang agung memberi penghargaan kepada hamba – hambanya yang takut dan tegar dalam keimanannya. Sebagaimana pemuda itu kokoh menjaga dirinya dari perbuatan yang di laknat oleh Allah SWT karena guncangan khauf yang bersemayam dalam sanubari sang pemuda itu. Semoga kisah di atas dapat di jadikan iktibar dan pembelajaran bagi kita semua. Aamiin...