Umat Muslim di Indonesia jangan pernah melupakan kata kata Ketua Dewan Gereja New York, Rev Dr Bernard pada pertengahan Juli 2015 lalu.
Saat itu pada sebuah acara yang digelar di New York Council of Churches (Dewan Gereja New York), Rev Dr Bernard membuka acara dengan kata sambutan sbb :
“Puji syukur kepada Tuhan kita sampaikan malam ini. Untuk pertama kali dalam sejarah gereja, sebuah negara Muslim besar, Indonesia, dipimpin oleh hamba Tuhan”.
Pendeta itu menceritakan ada seorang Kristen di Indonesia yang berhasil mengambil alih kepemimpinan negara Muslim terbesar itu.
Sebagian hadirin mengetahui orang yang dimaksud tidak terpilih menjadi presiden, tapi gubernur di ibu kota negara itu (Ahok).
Rupanya dia menyangka bahwa Ahok itu telah terpilih jadi presiden. Setelah ada yang mengkoreksi, dia mengatakan : “But we must work hard to make him succeeding in taking over the country”
(Akan tetapi kita harus bekerja keras menjadikannya (Ahok) sukses mengambil alih (kekuasaan) di negeri itu…”
Pernyataan tegas dan jelas dari Rev Dr Bernard sesungguhnya merupakan fakta bahwa gereja berada dibalik Ahok. Bukan hanya gereja New York, bahkan gereja di Indonesia juga mendukung penuh agar Ahok bisa menjabat sebagai Presiden RI. Hal itu terungkap dari pernyataan tegas JE Sahetapy di sebuah gereja pada Maret 2016 lalu.
Dan masya Allah, atas ijin Allah Ta’ala, cerita diatas diungkap sendiri oleh Shamsi Ali, seorang ulama yang menjadi Imam masjid di New York. Meskipun kemudian setelah beredar luas Shamsi menolak keras persepsi ‘keliru’ umat Islam di Indonesia akan cerita tersebut.
Menurut Shamsi, apa yang disampaikan oleh Kepala Dewan Gereja New York itu merupakan ekspresi pribadi atau tepatnya impian pribadi sebagai seorang pemimpin Kristen yang ingin melihat umatnya berhasil.
Sumber
Saat itu pada sebuah acara yang digelar di New York Council of Churches (Dewan Gereja New York), Rev Dr Bernard membuka acara dengan kata sambutan sbb :
“Puji syukur kepada Tuhan kita sampaikan malam ini. Untuk pertama kali dalam sejarah gereja, sebuah negara Muslim besar, Indonesia, dipimpin oleh hamba Tuhan”.
Pendeta itu menceritakan ada seorang Kristen di Indonesia yang berhasil mengambil alih kepemimpinan negara Muslim terbesar itu.
Sebagian hadirin mengetahui orang yang dimaksud tidak terpilih menjadi presiden, tapi gubernur di ibu kota negara itu (Ahok).
Rupanya dia menyangka bahwa Ahok itu telah terpilih jadi presiden. Setelah ada yang mengkoreksi, dia mengatakan : “But we must work hard to make him succeeding in taking over the country”
(Akan tetapi kita harus bekerja keras menjadikannya (Ahok) sukses mengambil alih (kekuasaan) di negeri itu…”
Pernyataan tegas dan jelas dari Rev Dr Bernard sesungguhnya merupakan fakta bahwa gereja berada dibalik Ahok. Bukan hanya gereja New York, bahkan gereja di Indonesia juga mendukung penuh agar Ahok bisa menjabat sebagai Presiden RI. Hal itu terungkap dari pernyataan tegas JE Sahetapy di sebuah gereja pada Maret 2016 lalu.
Dan masya Allah, atas ijin Allah Ta’ala, cerita diatas diungkap sendiri oleh Shamsi Ali, seorang ulama yang menjadi Imam masjid di New York. Meskipun kemudian setelah beredar luas Shamsi menolak keras persepsi ‘keliru’ umat Islam di Indonesia akan cerita tersebut.
Menurut Shamsi, apa yang disampaikan oleh Kepala Dewan Gereja New York itu merupakan ekspresi pribadi atau tepatnya impian pribadi sebagai seorang pemimpin Kristen yang ingin melihat umatnya berhasil.
Sumber