Kecerdasan seorang anak menurun dari ibu kandungnya. Maka, ketika Anda menginginkan generasi yang cerdas maka mulailah langkah dengan mencari istri yang cerdas pula.
Ini bukan mitos semata, karena sudah diteliti oleh para ilmuwan ahli genetika, Lebih lengkapnya silahkan baca beberapa fakta berikut ini,
Menurut Dr. Ben Hamel, seorang ahli genetika dari UMC Nijmegen Netherlands, kecerdasan seseorang terkait dengan kromosom X yang berasal dari Ibu. Ibu yang memiliki 23 pasang kromosom XX lebih dominan dalam menentukan kecerdasan seorang anak.
Oleh karena itu, Ibu yang cerdas berpotensi melahirkan anak yang cerdas. Kendati demikian, tidak selalu kecerdasan 100% diturunkan dari Ibu kepada anaknya. Penurunan sifat ini bisa saja gagal oleh karena beberapa faktor eksternal. Salah satu penyebabnya bisa karena kegagalan peleburan kromosom pada saat fertilisasi.
Guru besar Fakultas Kedokteran dan Psikologi Anak di Universitas Pittsburg, AS, Dr. Bernard Devlin memperkirakan faktor genetik memiliki peranan sebesar 48% dalam membentuk IQ anak. Sisanya adalah faktor lingkungan, termasuk ketika si anak masih berada dalam kandungan.
Nutrisi dan Lingkungan serta turunan dalam kecerdasan anak
Dasar pembentukan intelgensia anak dipengaruhi oleh 3 hal yaitu genetik atau keturunan, nutrisi dan stimulasi. Ini artinya sang ibu harus siap untuk menutrisi diri guna membentuk intelgensi sang anak yang masih berada didalam kandungan.
Meski tidak mempengaruhi seutuhnya, namun banyak juga anak yang terlahir cerdas dari orang tua yang cerdas.
"Gen ibu lebih banyak berperan pada kecerdasan anak. Jika anaknya cerdas, otomatis ibunya juga orang cerdas. Jadi kalau cari suami tidak perlu yang pintar-pintar amat, tapi kalau cari istri kalau bisa yang sangat pintar." ungkap Dr. Bernard Devlin.
Faktor lingkungan, dalam banyak hal, juga memberi andil besar dalam kecerdasan seorang anak. Yang dimaksud tak lain adalah upaya memberi iklim tumbuh kembang sebaik mungkin sejak si anak masih dalam kandungan agar kecerdasannya dapat berkembang optimal.
Dengan gizi dan perawatan yang optimal, setiap anak berpotensi bisa menjadi anak cerdas. Atau dengan menjaga kesehatan secara baik dan menghindari racun tubuh saat berada dalam kandungan, seorang anak dapat memiliki intelgensia yang baik. Begitu pula dengan memberikan kondisi psikologis yang mendukung, seorang anak dapat mencapai angka IQ lebih tinggi dari teman sebayanya.
Ini bukan mitos semata, karena sudah diteliti oleh para ilmuwan ahli genetika, Lebih lengkapnya silahkan baca beberapa fakta berikut ini,
Menurut Dr. Ben Hamel, seorang ahli genetika dari UMC Nijmegen Netherlands, kecerdasan seseorang terkait dengan kromosom X yang berasal dari Ibu. Ibu yang memiliki 23 pasang kromosom XX lebih dominan dalam menentukan kecerdasan seorang anak.
Oleh karena itu, Ibu yang cerdas berpotensi melahirkan anak yang cerdas. Kendati demikian, tidak selalu kecerdasan 100% diturunkan dari Ibu kepada anaknya. Penurunan sifat ini bisa saja gagal oleh karena beberapa faktor eksternal. Salah satu penyebabnya bisa karena kegagalan peleburan kromosom pada saat fertilisasi.
Guru besar Fakultas Kedokteran dan Psikologi Anak di Universitas Pittsburg, AS, Dr. Bernard Devlin memperkirakan faktor genetik memiliki peranan sebesar 48% dalam membentuk IQ anak. Sisanya adalah faktor lingkungan, termasuk ketika si anak masih berada dalam kandungan.
Nutrisi dan Lingkungan serta turunan dalam kecerdasan anak
Dasar pembentukan intelgensia anak dipengaruhi oleh 3 hal yaitu genetik atau keturunan, nutrisi dan stimulasi. Ini artinya sang ibu harus siap untuk menutrisi diri guna membentuk intelgensi sang anak yang masih berada didalam kandungan.
Meski tidak mempengaruhi seutuhnya, namun banyak juga anak yang terlahir cerdas dari orang tua yang cerdas.
"Gen ibu lebih banyak berperan pada kecerdasan anak. Jika anaknya cerdas, otomatis ibunya juga orang cerdas. Jadi kalau cari suami tidak perlu yang pintar-pintar amat, tapi kalau cari istri kalau bisa yang sangat pintar." ungkap Dr. Bernard Devlin.
Faktor lingkungan, dalam banyak hal, juga memberi andil besar dalam kecerdasan seorang anak. Yang dimaksud tak lain adalah upaya memberi iklim tumbuh kembang sebaik mungkin sejak si anak masih dalam kandungan agar kecerdasannya dapat berkembang optimal.
Dengan gizi dan perawatan yang optimal, setiap anak berpotensi bisa menjadi anak cerdas. Atau dengan menjaga kesehatan secara baik dan menghindari racun tubuh saat berada dalam kandungan, seorang anak dapat memiliki intelgensia yang baik. Begitu pula dengan memberikan kondisi psikologis yang mendukung, seorang anak dapat mencapai angka IQ lebih tinggi dari teman sebayanya.