Ada gak disini yang merasa bersih dari dosa alias gak punya dosa?
Kecuali Nabi dan Rasul yang Allah jaga dari dosa alias Ma'shum.
Sudah dipastikan, ente semua termasuk saya pernah berbuat dosa... Hanya kadarnya saja, ada yang pernah berbuat dosa besar atau dosa kecil.
Namun sebesar-besarnya dosa pasti Allah akan ampuni.
Ada orang dulunya pernah berbuat dosa... Namun hatinya selalu dipenuhi tangisan penyesalan, dia selalu istighfar.
Separuh hidupnya didedikasikan untuk berbuat baik untuk menebus kesalahan dimasa lalu.
Namun ada juga orang yang selalu berbangga hati dengan amalan ibadahnya... Memandang diri suci dan orang lain penuh dosa.
Kalau ada orang berbuat baik seperti memakai hijab, mereka suka mengatakan : sok suci lu, sok agamis, suka bawa agama atau ayat-ayat, mendadak jadi ustadz/ustadzah, munafik!, dll.
Ingat ya sob, seseorang masuk surga bukan karena amalan tapi karena Rahmat-Nya.
Kita tidak tahu amalan apa yang diterima-Nya, jadi teruslah berlomba beramal baik. meski orang-orang di sekitar mencibir dan membully.
Dalam hadits disebutkan,
Sesungguhnya Abu Hurairah berkata, ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal seseorang tidak akan memasukkan seseorang ke dalam surga.” “Engkau juga tidak wahai Rasulullah?”, tanya beberapa sahabat. Beliau menjawab, “Aku pun tidak. Itu semua hanyalah karena karunia dan rahmat Allah.” (HR. Bukhari)
Jangan berputus asa dari rahmat-Nya karena segelas air yang kotor kalau dituang air bersih terus-menerus toh akan jadi bening juga airnya. Karena perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.
Jangan pernah pandang hina orang yang pernah berbuat dosa, bisa jadi kini dia sudah bertobat dan berubah 180 derajat dari yang dahulu seiring cahaya ilmu Islam yang didapatnya alias hidayah.
Pandangilah dengan seksama wajah istri dan anakmu, 100 tahun lagi akan jadi tulang belulang dikuburan termasuk dirimu.
Semua harta benda dan tahta akan ditinggalkan.
Jangan lupa persiapkan amal untuk bekal dikampung akhirat nanti. Karena masuk surga bukan semata-mata dengan amalan kita. Amalan kita itu bisa ada karena taufik Allah. Taufik Allah itulah karunia dan rahmat-Nya. Jadinya, amalan itu ada karena karunia dan rahmat-Nya.
***
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar: 53-54)
“Takutlah kepada Allah di manapun engkau berada, dan iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik agar menghapus perbuatan buruk, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.”( HR. At Tirmidzi)
“Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada sebagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS Huud [11]: 114)
Kecuali Nabi dan Rasul yang Allah jaga dari dosa alias Ma'shum.
Sudah dipastikan, ente semua termasuk saya pernah berbuat dosa... Hanya kadarnya saja, ada yang pernah berbuat dosa besar atau dosa kecil.
Namun sebesar-besarnya dosa pasti Allah akan ampuni.
Ada orang dulunya pernah berbuat dosa... Namun hatinya selalu dipenuhi tangisan penyesalan, dia selalu istighfar.
Separuh hidupnya didedikasikan untuk berbuat baik untuk menebus kesalahan dimasa lalu.
Namun ada juga orang yang selalu berbangga hati dengan amalan ibadahnya... Memandang diri suci dan orang lain penuh dosa.
Kalau ada orang berbuat baik seperti memakai hijab, mereka suka mengatakan : sok suci lu, sok agamis, suka bawa agama atau ayat-ayat, mendadak jadi ustadz/ustadzah, munafik!, dll.
Ingat ya sob, seseorang masuk surga bukan karena amalan tapi karena Rahmat-Nya.
Kita tidak tahu amalan apa yang diterima-Nya, jadi teruslah berlomba beramal baik. meski orang-orang di sekitar mencibir dan membully.
Dalam hadits disebutkan,
أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَقُولُ « لَنْ يُدْخِلَ أَحَدًا عَمَلُهُ الْجَنَّةَ » . قَالُوا وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لاَ ، وَلاَ أَنَا إِلاَّ أَنْ يَتَغَمَّدَنِى اللَّهُ بِفَضْلٍ وَرَحْمَةٍ
Sesungguhnya Abu Hurairah berkata, ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal seseorang tidak akan memasukkan seseorang ke dalam surga.” “Engkau juga tidak wahai Rasulullah?”, tanya beberapa sahabat. Beliau menjawab, “Aku pun tidak. Itu semua hanyalah karena karunia dan rahmat Allah.” (HR. Bukhari)
Jangan berputus asa dari rahmat-Nya karena segelas air yang kotor kalau dituang air bersih terus-menerus toh akan jadi bening juga airnya. Karena perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.
Jangan pernah pandang hina orang yang pernah berbuat dosa, bisa jadi kini dia sudah bertobat dan berubah 180 derajat dari yang dahulu seiring cahaya ilmu Islam yang didapatnya alias hidayah.
Pandangilah dengan seksama wajah istri dan anakmu, 100 tahun lagi akan jadi tulang belulang dikuburan termasuk dirimu.
Semua harta benda dan tahta akan ditinggalkan.
Jangan lupa persiapkan amal untuk bekal dikampung akhirat nanti. Karena masuk surga bukan semata-mata dengan amalan kita. Amalan kita itu bisa ada karena taufik Allah. Taufik Allah itulah karunia dan rahmat-Nya. Jadinya, amalan itu ada karena karunia dan rahmat-Nya.
***
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar: 53-54)
“Takutlah kepada Allah di manapun engkau berada, dan iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik agar menghapus perbuatan buruk, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.”( HR. At Tirmidzi)
“Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada sebagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS Huud [11]: 114)