Kehidupan seorang mahasiswa yang tinggal jauh dari orang tua dan memilih ngkost memang penuh dengan cerita. Tentu semua yang pernah merasakannya tahu bahwa uang yang didapat dari orang tua akan sebisa mungkin diatur agar bisa hemat.
Itu juga yang dialami oleh seorang mahasiswa asal Malaysia yang akrab disapa Busu. Saat di penghujung bulan, uang persediaan Busu di dompet hanya sekitar 5 ringgit atau setara dengan 16.500 rupiah. Tentu uang sejumlah itu dirasa kurang untuk beberapa hari menunggu orang tua mengirimkan dana.
Busu kemudian mencoba mengambil uang di bank. Namun sayangnya jumlah uang yang ada di rekeningnya sudah berada dalam batas minimal saldo sehingga tidak bisa diambil.
Untungnya Busu masih memiliki persediaan susu sebagai pengganjal perut yang tentu saja tidak mengenyangkan. Ia coba bertahan selama beberapa hari mengandalkan makanan yang tersedia hingga kiriman orangtuanya datang.
Uang 5 ringgit yang ia miliki pun tidak mampu dibelikan untuk makanan karena ia sendiri harus mencetak tugas dari dosen. Setelah dikurangi dengan mencetak tugas, kini sisa uangnya hanya tinggal 1 ringgit 20 sen. Sungguh sebuah keadaan yang sangat membuatnya kebingungan.
Setelah mengumpulkan tugas, ia langsung menuju sebuah masjid dan ingin sekali bersedekah. Ia yakin bahwa dengan bersedekah, Allah akan memudahkan jalan keluar baginya entah cepat atau lambat.
“Aku masukkan 1 ringgit ke kotak amal sehingga uangku sekarang tinggal 20 sen saja,” ucap Busu, sebagaimana dikutip dari Oh Bulan.
Karena hanya bisa dipakai untuk membeli sepotong es jeli, ia pun membelinya sekedar mengisi perut yang keroncongan. Kini Busu benar-benar tak memiliki uang sepeser pun di dompetnya. Sementara dana dari orangtua pun masih terbilang lama dan ia harus tetap makan setiap harinya lantaran memiliki sakit lambung.
“Ada juga rasa khawatir karena aku punya masalah lambung. Jadi tidak bisa kalau tidak makan. Tapi aku yakin Allah pasti memberiku rezeki. Lagipula aku masih ada persediaan susu untuk mengganjal perut,” lanjutnya.
Ketika berada di kos-kosan dan jam sudah menunjukkan pukul 10.30 malam, kakaknya menelepon dan memberitahu bahwa ia sudah mengirim uang lewat rekening sebesar 50 ringgit. Kakaknya pun menuturkan bahwa itu hanya sebagai pegangan saja sebelum orang tuanya mengirim uang bulanan.
“Allahu Akbar, cepat sekali Allah beri rezeki. Aku pikir kenapa juga kakak buru-buru transfer, padahal 2 hari aku sudah dapat kiriman. Aku baru teringat ini mungkin karena uang 1 ringgit yang aku sedekahkan di masjid tadi. Allahu Rabbi, nikmat apa lagi yang ingin kita dustakan? Sungguh terang-terang Allah membalas kalau kita bersedekah.” pungkasnya.
Baca Juga:
Mahasiswa itu kemudian mengingatkan agar manusia hendaknya senantiasa bersedekah, entah di saat sulit ataupun berkecukupan karena Allah akan memberikan pertolongan-Nya. Wallahu A’lam
Itu juga yang dialami oleh seorang mahasiswa asal Malaysia yang akrab disapa Busu. Saat di penghujung bulan, uang persediaan Busu di dompet hanya sekitar 5 ringgit atau setara dengan 16.500 rupiah. Tentu uang sejumlah itu dirasa kurang untuk beberapa hari menunggu orang tua mengirimkan dana.
Ilustrasi |
Untungnya Busu masih memiliki persediaan susu sebagai pengganjal perut yang tentu saja tidak mengenyangkan. Ia coba bertahan selama beberapa hari mengandalkan makanan yang tersedia hingga kiriman orangtuanya datang.
Uang 5 ringgit yang ia miliki pun tidak mampu dibelikan untuk makanan karena ia sendiri harus mencetak tugas dari dosen. Setelah dikurangi dengan mencetak tugas, kini sisa uangnya hanya tinggal 1 ringgit 20 sen. Sungguh sebuah keadaan yang sangat membuatnya kebingungan.
Setelah mengumpulkan tugas, ia langsung menuju sebuah masjid dan ingin sekali bersedekah. Ia yakin bahwa dengan bersedekah, Allah akan memudahkan jalan keluar baginya entah cepat atau lambat.
“Aku masukkan 1 ringgit ke kotak amal sehingga uangku sekarang tinggal 20 sen saja,” ucap Busu, sebagaimana dikutip dari Oh Bulan.
Karena hanya bisa dipakai untuk membeli sepotong es jeli, ia pun membelinya sekedar mengisi perut yang keroncongan. Kini Busu benar-benar tak memiliki uang sepeser pun di dompetnya. Sementara dana dari orangtua pun masih terbilang lama dan ia harus tetap makan setiap harinya lantaran memiliki sakit lambung.
“Ada juga rasa khawatir karena aku punya masalah lambung. Jadi tidak bisa kalau tidak makan. Tapi aku yakin Allah pasti memberiku rezeki. Lagipula aku masih ada persediaan susu untuk mengganjal perut,” lanjutnya.
Ketika berada di kos-kosan dan jam sudah menunjukkan pukul 10.30 malam, kakaknya menelepon dan memberitahu bahwa ia sudah mengirim uang lewat rekening sebesar 50 ringgit. Kakaknya pun menuturkan bahwa itu hanya sebagai pegangan saja sebelum orang tuanya mengirim uang bulanan.
“Allahu Akbar, cepat sekali Allah beri rezeki. Aku pikir kenapa juga kakak buru-buru transfer, padahal 2 hari aku sudah dapat kiriman. Aku baru teringat ini mungkin karena uang 1 ringgit yang aku sedekahkan di masjid tadi. Allahu Rabbi, nikmat apa lagi yang ingin kita dustakan? Sungguh terang-terang Allah membalas kalau kita bersedekah.” pungkasnya.
Baca Juga:
- Berkah Rajin Sedekah, Pemuda Ini Dapat Uang Saku Jutaan Rupiah Dan Pekerjaan Yang Nyaman
- Berkah Rajin Sedekah, Kakek 92 Tahun Ini Mendapat Rezeki Yang Tidak Disangka-Sangka
- Indahnya Sedekah Secara Sembunyi-Sembunyi
Mahasiswa itu kemudian mengingatkan agar manusia hendaknya senantiasa bersedekah, entah di saat sulit ataupun berkecukupan karena Allah akan memberikan pertolongan-Nya. Wallahu A’lam