Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta maaf kepada semua umat Islam terkait video berjudul 'Ahok: Anda Dibohongi Al-Quran Surat Al-Maidah 51'. Ia tidak bermaksud melecehkan agama Islam.
Permintaan maaf Ahok ini disampaikan secara langsung di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (10/5/2016).
Ahok menyampaikan permintaan maaf itu sebelum bertolak ke Blitar untuk 'nyekar' ke makam Presiden Soekarno bersama Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ahok menyatakan tidak ada niat untuk melukai hati umat Islam. Dia juga berjanji tidak akan membawa urusan agama seperi kejadian sebelumnyta sehingga membuat gaduh semua pihak.
"Yang pasti saya sampaikan kepada semua umat Islam ataupun orang yang merasa tersinggung, saya sampaikan mohon maaf. Tidak ada maksud saya melecehkan agama Islam karena videonya seperti apa. Semua wartawan TV juga saat itu menayangkan, tapi gak ada yang bilang bahwa itu penistaan atau pelecehan. Saya juga bukan ahli Islam," ujar Ahok di Balai Kota, Senin (10/10).
Ahok juga mengatakan tindakannya selama ini tidak melecehkan umat Islam. Ia pun mencontohkan beberapa kebijakannya yang mendukung Islam seperti perizinan sekolah Islam yang dibantu oleh Pemprov DKI Jakarta, termasuk KJP Madrasah dan bangunan masjid.
"Kamu bisa lihat tindak tanduk saya ada gak melecehkan Islam? Saya minta maaf untuk kegaduhan ini. Saya rasa komentar ini jangan dilanjutkan lagi karena tentu mengganggu keharmonisan hidup berbangsa dan bernegara. Tidak ada niat apapun saat itu, bahkan orang Pulau Seribu pun saat itu tertawa kok," ujarnya.
"Makanya saya mengerti sekali, ini memang urusan pribadi, setiap orang punya hak yang sama. Urusan agama adalah urusan pribadi jangan dikeluarkan ke publik. Makanya saya juga tidak akan menyinggung lagi," katanya.
Permintaan maaf Ahok ini disampaikan secara langsung di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (10/5/2016).
Ahok menyampaikan permintaan maaf itu sebelum bertolak ke Blitar untuk 'nyekar' ke makam Presiden Soekarno bersama Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ahok menyatakan tidak ada niat untuk melukai hati umat Islam. Dia juga berjanji tidak akan membawa urusan agama seperi kejadian sebelumnyta sehingga membuat gaduh semua pihak.
"Yang pasti saya sampaikan kepada semua umat Islam ataupun orang yang merasa tersinggung, saya sampaikan mohon maaf. Tidak ada maksud saya melecehkan agama Islam karena videonya seperti apa. Semua wartawan TV juga saat itu menayangkan, tapi gak ada yang bilang bahwa itu penistaan atau pelecehan. Saya juga bukan ahli Islam," ujar Ahok di Balai Kota, Senin (10/10).
Ahok juga mengatakan tindakannya selama ini tidak melecehkan umat Islam. Ia pun mencontohkan beberapa kebijakannya yang mendukung Islam seperti perizinan sekolah Islam yang dibantu oleh Pemprov DKI Jakarta, termasuk KJP Madrasah dan bangunan masjid.
"Kamu bisa lihat tindak tanduk saya ada gak melecehkan Islam? Saya minta maaf untuk kegaduhan ini. Saya rasa komentar ini jangan dilanjutkan lagi karena tentu mengganggu keharmonisan hidup berbangsa dan bernegara. Tidak ada niat apapun saat itu, bahkan orang Pulau Seribu pun saat itu tertawa kok," ujarnya.
"Makanya saya mengerti sekali, ini memang urusan pribadi, setiap orang punya hak yang sama. Urusan agama adalah urusan pribadi jangan dikeluarkan ke publik. Makanya saya juga tidak akan menyinggung lagi," katanya.