Seringkali peristiwa yang sulit dipikirkan dengan akal, secara jelas benar-benar ada di depan mata. Begitu juga yang terjadi dalam sebuah kebakaran hebat yang menghanguskan sejumlah ruko di Pasar Sungai Pinyuh.
Dalam kebakaran yang melanda pasar di RT 08 RW 06 Kelurahan Sui Pinyuh Kabupaten Menpawah tersebut, warga berdecak kagum ketika api yang hendak membakar Masjid Sabilul Muttaqin tiba-tiba berbalik arah.
Kejadian tersebut terjadi pada pukul 15.20 WIB dimana warga beramai-ramai mengumandangkan adzan di dalam masjid. Salah satu saksi mata bernama Fahroni (41 tahun) mengatakan bahwa ia begitu takjub dengan peristiwa yang tepat ada di depan matanya sendiri.
“Pas di belakang rumah ada bapak, ketika pas api besar, maka kami berusaha berikhtiar dengan beberapa kawan adzan di masjid,” ucapnya, sebagaimana dikutip dari Tribun Pontianak, Selasa (11/10/2016).
Meskipun saat itu sudah lewat waktu ashar, warga tetap mengumandangkan adzan sebagai bentuk kepasrahan kepada Allah Ta’ala.
“Saya adzan di rumah di belakang tempat kebakaran tepatnya di warkop Eka,” tuturnya.
Ketika adzan berkumandang, nampak api yang berkobar di pasar pun mulai berbalik arah dan perlahan-lahan meredup. Masjid Sabilul Muttaqin sendiri berada di sisi pasar sehingga secara logika kecil kemungkinan untuk selamat.
“Begitu kami adzan, seolah api kebakaran itu meredup dan lidah api kemudian meredup,” pungkasnya.
Baca Juga:
Dalam kebakaran yang melanda pasar di RT 08 RW 06 Kelurahan Sui Pinyuh Kabupaten Menpawah tersebut, warga berdecak kagum ketika api yang hendak membakar Masjid Sabilul Muttaqin tiba-tiba berbalik arah.
Masjid Sabilul Muttaqin yang berada di sisi Pasar Pinyuh tidak terbakar (Dhita Mutiasari/Tribunpontianak.com) |
“Pas di belakang rumah ada bapak, ketika pas api besar, maka kami berusaha berikhtiar dengan beberapa kawan adzan di masjid,” ucapnya, sebagaimana dikutip dari Tribun Pontianak, Selasa (11/10/2016).
Meskipun saat itu sudah lewat waktu ashar, warga tetap mengumandangkan adzan sebagai bentuk kepasrahan kepada Allah Ta’ala.
“Saya adzan di rumah di belakang tempat kebakaran tepatnya di warkop Eka,” tuturnya.
Ketika adzan berkumandang, nampak api yang berkobar di pasar pun mulai berbalik arah dan perlahan-lahan meredup. Masjid Sabilul Muttaqin sendiri berada di sisi pasar sehingga secara logika kecil kemungkinan untuk selamat.
“Begitu kami adzan, seolah api kebakaran itu meredup dan lidah api kemudian meredup,” pungkasnya.
Baca Juga:
- Di Tengah Musibah Dahsyat, 5 Masjid Ini Berdiri Kokoh Meski Bangunan Di Sekitarnya Hancur
- Pesantren Di Garut Ini Tetap Berdiri Kokoh Meski Berada Di Pinggir Sungai Luapan Banjir Bandang
- Allahu Akbar! Masjid Ini Tak Tersentuh Api Saat Terjadi Kebakaran Hebat