Salah satu sahabat Rasulullah yang termasuk dalam 10 sahabat yang dijamin masuk surga adalah Abdurrahman bin Auf. Tak hanya memiliki amal shaleh yang begitu banyak, namun ia pun dikaruniai kelimpahan rezeki berupa harta.
Abdurrahman bin Auf juga bukanlah sahabat yang sembarangan karena termasuk dalam jajaran Dewan Pertimbangan di masa Khalifah Umar bin Khattab untuk mencari pengganti dirinya.
Tak hanya bermanfaat untuk kepentingannya sendiri, namun harta yang dimiliki bermanfaat bagi seluruh penduduk Madinah. Disebutkan dalam tarikh bahwa sepertiga kekayaannya dipinjamkan kepada penduduk Madinah, sepertiganya untuk membayar hutang-hutang mereka dan sepertiganya lagi dibagi-bagikan.
Abdurrahman bin Auf pun dikenang oleh masyarakat saat itu karena membawa 700 ekor unta yang mengangkut harta dan akhirnya ia sedekahkan untuk Islam.
Lantas apa kiat sukses dari Abdurrahman bin Auf sehingga ia berkelimpahan harta dan tak pernah habis meski sudah dibagikan.
1. “Tunjukkan Saja Arah Pasar”
Ketika hijrah, Abdurrahman bin Auf tidak membawa serta hartanya sedikit pun dan ia tinggalkan begitu saja di Mekkah. Saat itu Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan dengan Sa’d bin Rabi, seorang kaya raya di Madinah. Golongan Anshar itu pun membagi harta dan salah satu istrinya.
Namun Abdurrahman bin Auf bukanlah orang yang hanya menerima harta begitu saja. Ia kemudian meminta saudara semuslimnya, “Tunjukkan saja arah pasar.” Ia pun pergi melakukan jual beli dan mendapatkan banyak untung.
Abdurrahman tahu bahwa 9 dari 10 pintu rezeki adalah lewat perniagaan dan ia pun mengetahui teori bisnis serta marketing yang handal sehingga dalam sekejap, sahabat yang tak membawa harta itu pun berubah menjadi kaya raya kembali.
2. Semangat Dan Kerja Keras
Pribadi sahabat Rasulullah yang satu ini bukanlah seorang yang malas. Ia merupakan pekerja keras dan memiliki semangat yang sangat besar dalam berbisnis. Kesuksesan yang dimilikinya tak lantas membuat ia kehilangan semangat untuk terus berusaha. Bahkan hasil usahanya mampu mencukupi kebutuhan jazirah Arab.
3. Merupakan Seorang Dermawan
Beda dengan orang kaya jaman sekarang yang seakan amat sayang dengan hartanya dan takut tersaingi, Abdurrahman bin Auf justru merupakan pribadi yang dermawan. Bahkan ia menyediakan tanah bagi para pedagang lain untuk mencari nafkah dengan sistem bagi hasil guna meringankan beban para pedagang.
Abdurrahman bin Auf juga seorang yang membiayai perjuangan dakwah Rasulullah dan yang paling banyak memerdekakan hamba sahaya. Bahkan ketika Rasulullah meninggal, ialah yang menafkahi para istri Rasul dan mewasiatkan kebun untuk mereka.
4. Taat Dan Patuh Pada Allah Beserta Rasul-Nya
Abdurrahman bin Auf merupakan sahabat yang pertama masuk Islam dan muslim yang taat atas segala perintah Allah maupun Rasul-Nya. Bersama dengan Abu Bakar dan sahabat lainnya, Abdurrahman bin Auf berjuang menegakkan serta menyebarkan agama Islam tanpa lelah. Bahkan tidak takut untuk membela agama Allah maupun berjihad di atasnya.
5. Tahu Kehalalan Barang Jualannya
Usaha yang halal akan memberikan keberkahan tersendiri bagi pedagangnya dan Abdurrahman bin Auf menyadari hal tersebut. Sehingga ia tidak melakukan sesuatu yang syubhat, baik dari jenis barangnya maupun dari caranya mendapatkan barang tersebut.
6. Zuhud Terhadap Kehidupan Dunia
Harta yang terus melimpah terkadang membuat orang lupa akan akhirat dan lebih mementingkan dunia. Namun tidak dengan Abdurrahman bin Auf yang meski berkelimpahan, ia tetap zuhud kepada kehidupan dunia.
Ia juga seorang yang rendah hati meski kekayaannya jauh lebih banyak dibandingkan orang kaya saat ini yang angkuh serta sombong. Karena kezuhudannya pun ia menjadi hakim yang memutuskan pengganti Umar saat itu sebagai khalifah yakni Utsman bin Affan.
7. Tawadhu Terhadap Sesama
Keistimewaan dari Abdurrahman bin Auf adalah peka dengan sesama. Bahkan terhadap orang yang telah meninggal sekalipun. Pernah suatu kali Abdurrahman diberi makanan untuk berbuka, namun selera makannya hilang saat melihat makanan tersebut dan berkata, “Mus’ab bin Umair telah gugur sebagai syahid. Ia jauh lebih baik dariku. Ia dikafani dengan selembar kain. Jika ditutupkan kepalanya, kakinya kelihatan. Jika ditutupkan kakinya, maka kepalanya kelihatan. Hamzah juga telah gugur sebagai syahid. Dia jauh lebih baik dariku. Ia tidak memiliki kain kafan kecuali selembar kain. Namun sekarang kita diberi kekayaan dunia begini melimpah. Aku khawatir, ini adalah pahala kebaikan yang disegerakan.”
Baca Juga:
Demikian 7 kiat sukses dan berkelimpahan harta ala Abdurrahman bin Auf. Tak hanya menguntungkan di dunia, namun juga di akhirat kelak. Wallahu A’lam
Abdurrahman bin Auf juga bukanlah sahabat yang sembarangan karena termasuk dalam jajaran Dewan Pertimbangan di masa Khalifah Umar bin Khattab untuk mencari pengganti dirinya.
Tak hanya bermanfaat untuk kepentingannya sendiri, namun harta yang dimiliki bermanfaat bagi seluruh penduduk Madinah. Disebutkan dalam tarikh bahwa sepertiga kekayaannya dipinjamkan kepada penduduk Madinah, sepertiganya untuk membayar hutang-hutang mereka dan sepertiganya lagi dibagi-bagikan.
Abdurrahman bin Auf pun dikenang oleh masyarakat saat itu karena membawa 700 ekor unta yang mengangkut harta dan akhirnya ia sedekahkan untuk Islam.
Lantas apa kiat sukses dari Abdurrahman bin Auf sehingga ia berkelimpahan harta dan tak pernah habis meski sudah dibagikan.
1. “Tunjukkan Saja Arah Pasar”
Ketika hijrah, Abdurrahman bin Auf tidak membawa serta hartanya sedikit pun dan ia tinggalkan begitu saja di Mekkah. Saat itu Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan dengan Sa’d bin Rabi, seorang kaya raya di Madinah. Golongan Anshar itu pun membagi harta dan salah satu istrinya.
Namun Abdurrahman bin Auf bukanlah orang yang hanya menerima harta begitu saja. Ia kemudian meminta saudara semuslimnya, “Tunjukkan saja arah pasar.” Ia pun pergi melakukan jual beli dan mendapatkan banyak untung.
Abdurrahman tahu bahwa 9 dari 10 pintu rezeki adalah lewat perniagaan dan ia pun mengetahui teori bisnis serta marketing yang handal sehingga dalam sekejap, sahabat yang tak membawa harta itu pun berubah menjadi kaya raya kembali.
2. Semangat Dan Kerja Keras
Pribadi sahabat Rasulullah yang satu ini bukanlah seorang yang malas. Ia merupakan pekerja keras dan memiliki semangat yang sangat besar dalam berbisnis. Kesuksesan yang dimilikinya tak lantas membuat ia kehilangan semangat untuk terus berusaha. Bahkan hasil usahanya mampu mencukupi kebutuhan jazirah Arab.
3. Merupakan Seorang Dermawan
Beda dengan orang kaya jaman sekarang yang seakan amat sayang dengan hartanya dan takut tersaingi, Abdurrahman bin Auf justru merupakan pribadi yang dermawan. Bahkan ia menyediakan tanah bagi para pedagang lain untuk mencari nafkah dengan sistem bagi hasil guna meringankan beban para pedagang.
Abdurrahman bin Auf juga seorang yang membiayai perjuangan dakwah Rasulullah dan yang paling banyak memerdekakan hamba sahaya. Bahkan ketika Rasulullah meninggal, ialah yang menafkahi para istri Rasul dan mewasiatkan kebun untuk mereka.
4. Taat Dan Patuh Pada Allah Beserta Rasul-Nya
Abdurrahman bin Auf merupakan sahabat yang pertama masuk Islam dan muslim yang taat atas segala perintah Allah maupun Rasul-Nya. Bersama dengan Abu Bakar dan sahabat lainnya, Abdurrahman bin Auf berjuang menegakkan serta menyebarkan agama Islam tanpa lelah. Bahkan tidak takut untuk membela agama Allah maupun berjihad di atasnya.
5. Tahu Kehalalan Barang Jualannya
Usaha yang halal akan memberikan keberkahan tersendiri bagi pedagangnya dan Abdurrahman bin Auf menyadari hal tersebut. Sehingga ia tidak melakukan sesuatu yang syubhat, baik dari jenis barangnya maupun dari caranya mendapatkan barang tersebut.
6. Zuhud Terhadap Kehidupan Dunia
Harta yang terus melimpah terkadang membuat orang lupa akan akhirat dan lebih mementingkan dunia. Namun tidak dengan Abdurrahman bin Auf yang meski berkelimpahan, ia tetap zuhud kepada kehidupan dunia.
Ia juga seorang yang rendah hati meski kekayaannya jauh lebih banyak dibandingkan orang kaya saat ini yang angkuh serta sombong. Karena kezuhudannya pun ia menjadi hakim yang memutuskan pengganti Umar saat itu sebagai khalifah yakni Utsman bin Affan.
7. Tawadhu Terhadap Sesama
Keistimewaan dari Abdurrahman bin Auf adalah peka dengan sesama. Bahkan terhadap orang yang telah meninggal sekalipun. Pernah suatu kali Abdurrahman diberi makanan untuk berbuka, namun selera makannya hilang saat melihat makanan tersebut dan berkata, “Mus’ab bin Umair telah gugur sebagai syahid. Ia jauh lebih baik dariku. Ia dikafani dengan selembar kain. Jika ditutupkan kepalanya, kakinya kelihatan. Jika ditutupkan kakinya, maka kepalanya kelihatan. Hamzah juga telah gugur sebagai syahid. Dia jauh lebih baik dariku. Ia tidak memiliki kain kafan kecuali selembar kain. Namun sekarang kita diberi kekayaan dunia begini melimpah. Aku khawatir, ini adalah pahala kebaikan yang disegerakan.”
Baca Juga:
- Ingin Sukses Berdagang? Ikuti 3 Tips Sukses Dagang Ala Rasul
- Ini Kiat Dari Ibnu Mas’ud Agar Jadi Orang Paling Kaya
- 10 Alasan Seorang Muslim Harus Kaya Dalam Bentuk Materi
Demikian 7 kiat sukses dan berkelimpahan harta ala Abdurrahman bin Auf. Tak hanya menguntungkan di dunia, namun juga di akhirat kelak. Wallahu A’lam