Ibadah haji memang seringkali menguji kesabaran manusia. Tak heran jika dalam perjalanannya, seorang calon jamaah haji mendapatkan sejumlah hambatan.
Salah satunya seperti yang dialami oleh seorang jamaah haji asal Malang bernama Sri Astuti (60 tahun) yang harus mengalami ujian berupa paspor yang tertukar. Akibatnya, ia pun harus bolak balik Indonesia-Jeddah guna memperbaikinya.
Atas insiden tersebut, Sri Astuti harus merasakan waktu perjalanan terlama di dalam pesawat yakni 30 jam. Awalnya Sri sudah berangkat dari Surabaya menuju Jeddah. Namun lantaran paspornya tertukar, ia pun harus kembali menuju Jakarta dan ke Surabaya. Setelah itu baru ia berangkat lagi ke Jeddah melalui bandara Surabaya.
Meski cukup melelahkan, namun semua persoalannya dapat dituntaskannya dan bisa bertemu kembali dengan suaminya yang sudah berada di tanah suci.
“Lega bisa ketemu bapak lagi. Alhamdulillah bisa sampai disini. Saya ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu,” ucap Sri saat bersama suaminya, sebagaimana dikutip dari Berita Prima, Sabtu (3/9/2016).
Istri dari Tugiman tersebut tidak dapat menyembunyikan rasa harunya ketika didatangi oleh Abdul Djamil selaku Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh.
“Ibu ini satu-satunya jamaah haji yang naik pesawat sampai bolak-balik empat kali ke tanah suci, sebelumnya belum pernah naik pesawat kan? Semoga nanti hajinya mabrur dan balasannya tiada lain kecuali surga,” ucap Abdul Djamil.
Kisah Sri Astuti hingga harus bolak balik Indonesia-Jeddah bermula ketika dirinya dan suami berangkat bersama dengan rombongan calon haji lainnya melalui embarkasi Surabaya tanggal 30 Agustus 2016. Setelah mendapatkan pemeriksaan imigrasi di Bandara Jeddah, ternyata wajah Sri Astuti tidak sama dengan wajah yang ada di paspornya.
Tak hanya itu saja, sejumlah data di dalam paspor pun sangat jauh berbeda. Yang sama hanyalah namanya saja. Karena kondisi tersebut, akhirnya Sri Astuti harus dipulangkan kembali ke Indonesia.
Sri mengungkapkan bahwa dirinya dituduh telah mencuri paspor oleh pihak imigrasi. Padahal ia tidak mengetahui kesalahan tersebut dan ia memang tidak memperhatikan paspor yang ia terima.
“Saya dituduh mencuri, saya jawab tidak, sejak kecil nama saya Sri Astuti, waktu menikah di KUA juga ditulis Sri Astuti, waktu mendaftar haji juga ditulis Sri Astuti, begitu dapat paspor langsung saya masukkan ke tas kecil, saya tidak tahu kok bisa sampai begini,” pungkasnya dengan penuh kesedihan.
Baca Juga:
Salah satunya seperti yang dialami oleh seorang jamaah haji asal Malang bernama Sri Astuti (60 tahun) yang harus mengalami ujian berupa paspor yang tertukar. Akibatnya, ia pun harus bolak balik Indonesia-Jeddah guna memperbaikinya.
Atas insiden tersebut, Sri Astuti harus merasakan waktu perjalanan terlama di dalam pesawat yakni 30 jam. Awalnya Sri sudah berangkat dari Surabaya menuju Jeddah. Namun lantaran paspornya tertukar, ia pun harus kembali menuju Jakarta dan ke Surabaya. Setelah itu baru ia berangkat lagi ke Jeddah melalui bandara Surabaya.
Meski cukup melelahkan, namun semua persoalannya dapat dituntaskannya dan bisa bertemu kembali dengan suaminya yang sudah berada di tanah suci.
“Lega bisa ketemu bapak lagi. Alhamdulillah bisa sampai disini. Saya ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu,” ucap Sri saat bersama suaminya, sebagaimana dikutip dari Berita Prima, Sabtu (3/9/2016).
Istri dari Tugiman tersebut tidak dapat menyembunyikan rasa harunya ketika didatangi oleh Abdul Djamil selaku Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh.
“Ibu ini satu-satunya jamaah haji yang naik pesawat sampai bolak-balik empat kali ke tanah suci, sebelumnya belum pernah naik pesawat kan? Semoga nanti hajinya mabrur dan balasannya tiada lain kecuali surga,” ucap Abdul Djamil.
Kisah Sri Astuti hingga harus bolak balik Indonesia-Jeddah bermula ketika dirinya dan suami berangkat bersama dengan rombongan calon haji lainnya melalui embarkasi Surabaya tanggal 30 Agustus 2016. Setelah mendapatkan pemeriksaan imigrasi di Bandara Jeddah, ternyata wajah Sri Astuti tidak sama dengan wajah yang ada di paspornya.
Tak hanya itu saja, sejumlah data di dalam paspor pun sangat jauh berbeda. Yang sama hanyalah namanya saja. Karena kondisi tersebut, akhirnya Sri Astuti harus dipulangkan kembali ke Indonesia.
Sri mengungkapkan bahwa dirinya dituduh telah mencuri paspor oleh pihak imigrasi. Padahal ia tidak mengetahui kesalahan tersebut dan ia memang tidak memperhatikan paspor yang ia terima.
“Saya dituduh mencuri, saya jawab tidak, sejak kecil nama saya Sri Astuti, waktu menikah di KUA juga ditulis Sri Astuti, waktu mendaftar haji juga ditulis Sri Astuti, begitu dapat paspor langsung saya masukkan ke tas kecil, saya tidak tahu kok bisa sampai begini,” pungkasnya dengan penuh kesedihan.
Baca Juga:
- Disangka Karcis Bus, Paspor Dirobek, Jamaah Haji Ini Gagal Berangkat Bersama Rombongannya Ke Tanah Suci
- Gara-Gara Salah Foto Di Visa, Ibu Dan Anak Ini Sempat Tertahan Di Asrama Haji