Sudah menjadi kebiasaan manusia untuk memutuskan apakah seseorang tersebut baik atau buruk dengan melihat penampilan luarnya saja. Padahal tidak semua orang yang penampilan luarnya buruk atau sangar, memiliki hati yang buruk juga.
Seperti yang terlihat dalam penampilan seorang sopir bus malam asal Desa Mawu Kabupaten Bima NTB yang sekilas nampak sangar dan seperti preman. Ternyata di balik profesinya yang keras dan senantiasa berada di jalanan tersebut ia memiliki kepribadian dan rahasia yang mengejutkan banyak orang.
Sopir bus malam yang akrab disapa Alan ini ternyata memiliki kepedulian besar terhadap orang-orang di desanya. Bahkan ia berjasa membangun sebuah sekolah gratis untuk anak-anak yang kurang mampu di desanya.
Apa yang dilakukannya ini berawal dari seringnya ia melihat kesenjangan pendidikan ketika membandingkan antara daerah Bima dengan Jakarta.
Pria berumur 42 tahun ini memang memiliki andil besar dalam pembangunan sarana pendidikan di Bima. Terbukti dari suksesnya pembangunan Taman Kanak Kanak hingga Madrasah Ibtidaiyah Darul Ulum gratis untuk semua warga kampungnya yang merasa tidak mampu.
Ia pun mendedikasikan dirinya dalam dunia pendidikan lebih dari 20 tahun dan murni dari uang pribadinya selama menjadi sopir. Atas kepeduliannya tersebut, pria bernama lengkap M Saleh Yusuf ini pun mendapatkan penghargaan di acara Kick Andy Heroes 2015 Metro TV.
Kini dengan jumlah murid 100 anak dan belasan staff, Alan memiliki keinginan untuk membangun sebuah perguruan tinggi untuk warganya di Bima.
Baca Juga:
Seperti yang terlihat dalam penampilan seorang sopir bus malam asal Desa Mawu Kabupaten Bima NTB yang sekilas nampak sangar dan seperti preman. Ternyata di balik profesinya yang keras dan senantiasa berada di jalanan tersebut ia memiliki kepribadian dan rahasia yang mengejutkan banyak orang.
Sopir bus malam yang akrab disapa Alan ini ternyata memiliki kepedulian besar terhadap orang-orang di desanya. Bahkan ia berjasa membangun sebuah sekolah gratis untuk anak-anak yang kurang mampu di desanya.
Apa yang dilakukannya ini berawal dari seringnya ia melihat kesenjangan pendidikan ketika membandingkan antara daerah Bima dengan Jakarta.
Pria berumur 42 tahun ini memang memiliki andil besar dalam pembangunan sarana pendidikan di Bima. Terbukti dari suksesnya pembangunan Taman Kanak Kanak hingga Madrasah Ibtidaiyah Darul Ulum gratis untuk semua warga kampungnya yang merasa tidak mampu.
Ia pun mendedikasikan dirinya dalam dunia pendidikan lebih dari 20 tahun dan murni dari uang pribadinya selama menjadi sopir. Atas kepeduliannya tersebut, pria bernama lengkap M Saleh Yusuf ini pun mendapatkan penghargaan di acara Kick Andy Heroes 2015 Metro TV.
Kini dengan jumlah murid 100 anak dan belasan staff, Alan memiliki keinginan untuk membangun sebuah perguruan tinggi untuk warganya di Bima.
Baca Juga: