Kasrin, tukang becak yang biasa mangkal di depan Masjid Jami' Lasem ramai menjadi perbincangan usai mengaku berhaji meski namanya tak tercantum dalam daftar calon haji di Kantor Kementrian Agama setempat.
Siti Rokhanah (36) putri pertama Kasrin ketika dijumpai di rumahnya pada Selasa (13/9/2016) menjelaskan ayahnya berangkat haji bersama sosok yang mereka sebut Bu Indi.
"Sebelumnya Bu Indi kirim surat yang dititipkan ke bapak. Isi suratnya mohon izin akan mengajak bapak (Kasrin) naik haji. Di surat itu dijelaskan bapak sudah didaftarkan haji sejak 2007," terang Siti.
Kenapa Bu Indi memberangkatkan Kasrin naik haji? Bu Indi ingin balas budi atas kebaikan Kaserin yang sering mengantarnya bepergian naik becak. Selama delapan tahun Bu Indi naik becak Kasrin tapi tak pernah mau menerima ongkos.
"Kata bapak, Indi itu penumpangnya yang sering diantar dahulu sejak SD hingga SMP. Namun bapak enggak pernah menerima ongkos jasa antar yang diberikan ayah Bu Indi itu," terang dia.
Ia bersama keluarga sudah berusaha mencari tahu sosok Bu Indi. Berdasar informasi dari surat itu, Indi tinggal di Lasem, Rembang. Meski demikian Rokhanah dan keluarga sampai sekarang belum menemukan orang tersebut.
"Kalau ketemu juga saya mau bilang terima kasih, tapi kata bapak sampai kiamat enggak akan bisa ketemu Bu Indi," beber dia.
Rokhanah melihat sendiri ayahnya berada di bus rombongan haji.
Lantaran penasaran, Sekitar dua bulan lalu Siti menyambangi Kantor Kemenag Rembang untuk mencari tahu apakah bapaknya terdaftar sebagai calon jamaah haji. Hasilnya, kata Siti, nama ayahnya tak ada dalam 791 calon jamaah haji yang akan berangkat.
Saat ditanya soal paspor, visa dan kelengkapan lainnya, kala itu Kasrin bilang semuanya telah diurus oleh Indi.
"Bapak hanya bilang, kabeh wes ono seng ngurus (Semua sudah ada yang mengurus, red)," ucapnya.
Keluarga dan warga kampung tersebut masih penasaran kabar ini.
Bahkan mereka menunggu kepulangan Kasrin ke desanya, apakah bareng rombongan haji Rembang atau bagaimana.
Kepala Kantor Kemenag Rembang, Atho'illah, mengatakan pada tahun ini terdapat 791 anggota jamaah haji yang terdaftar di Kantor Kemenag Rembang.
Dari jumlah tersebut, menurut dia, tak terdapat nama Kasrin. Ia memastikan Kasrin tak berangkat haji melalui pendaftaran di Kantor Kemenag setempat.
"Ditanya beliau berangkatnya bagaimana, saya juga belum bisa menjawab. Yang jelas, dari 791 daftar jamaah di sini, tak ada nama beliau," kata Atho'illah, Senin (12/9/2016).
Disinggung apakah ada kemungkinan Kasrin berangkat dengan mendaftar melalui Kantor Kemenang di wilayah lain, Atho'illah juga tak dapat memastikan.
Apakah Kasrin termasuk rombongan jamaah haji ilegal yang saat ini sedang ramai diperbincangkan, juga tak dapat dipastikan. "Kalau mendengar cerita yang beredar, sepertinya ini di luar logika," ucap Atho'illah.
Untuk memasuki pesawat terbang bersama calon jamaah haji lain, seseorang harus menunjukkan paspor, visa, dan persyaratan lain yang telah ditentukan.
Kecil kemungkinan Kasrin terbang satu pesawat dengan calon jamaah haji lain asal Rembang.
"Logikanya seperti itu, tapi kan belum dapat dipastikan dikonfirmasi langsung ke beliaunya," tuturnya.
Menurut Atho'illah untuk menelusuri dan meluruskan cerita-cerita yang saat ini ramai diperbincangkan, pihaknya akan mendatangi kediaman Kasrin, setelah yang bersangkutan pulang dari tanah suci.
"Ya nanti kalau beliau sudah pulang, kembali ke rumah, kami akan menemui beliau, mendengar langsung cerita dari beliau seperti apa," imbuh dia.
Siti Rokhanah (36) putri pertama Kasrin ketika dijumpai di rumahnya pada Selasa (13/9/2016) menjelaskan ayahnya berangkat haji bersama sosok yang mereka sebut Bu Indi.
"Sebelumnya Bu Indi kirim surat yang dititipkan ke bapak. Isi suratnya mohon izin akan mengajak bapak (Kasrin) naik haji. Di surat itu dijelaskan bapak sudah didaftarkan haji sejak 2007," terang Siti.
Kenapa Bu Indi memberangkatkan Kasrin naik haji? Bu Indi ingin balas budi atas kebaikan Kaserin yang sering mengantarnya bepergian naik becak. Selama delapan tahun Bu Indi naik becak Kasrin tapi tak pernah mau menerima ongkos.
"Kata bapak, Indi itu penumpangnya yang sering diantar dahulu sejak SD hingga SMP. Namun bapak enggak pernah menerima ongkos jasa antar yang diberikan ayah Bu Indi itu," terang dia.
Ia bersama keluarga sudah berusaha mencari tahu sosok Bu Indi. Berdasar informasi dari surat itu, Indi tinggal di Lasem, Rembang. Meski demikian Rokhanah dan keluarga sampai sekarang belum menemukan orang tersebut.
"Kalau ketemu juga saya mau bilang terima kasih, tapi kata bapak sampai kiamat enggak akan bisa ketemu Bu Indi," beber dia.
Rokhanah melihat sendiri ayahnya berada di bus rombongan haji.
Lantaran penasaran, Sekitar dua bulan lalu Siti menyambangi Kantor Kemenag Rembang untuk mencari tahu apakah bapaknya terdaftar sebagai calon jamaah haji. Hasilnya, kata Siti, nama ayahnya tak ada dalam 791 calon jamaah haji yang akan berangkat.
Saat ditanya soal paspor, visa dan kelengkapan lainnya, kala itu Kasrin bilang semuanya telah diurus oleh Indi.
"Bapak hanya bilang, kabeh wes ono seng ngurus (Semua sudah ada yang mengurus, red)," ucapnya.
Keluarga dan warga kampung tersebut masih penasaran kabar ini.
Bahkan mereka menunggu kepulangan Kasrin ke desanya, apakah bareng rombongan haji Rembang atau bagaimana.
Baca Juga: Kasrin, Si Tukang Becak Yang Naik Haji Secara Misterius
Kepala Kantor Kemenag Rembang, Atho'illah, mengatakan pada tahun ini terdapat 791 anggota jamaah haji yang terdaftar di Kantor Kemenag Rembang.
Dari jumlah tersebut, menurut dia, tak terdapat nama Kasrin. Ia memastikan Kasrin tak berangkat haji melalui pendaftaran di Kantor Kemenag setempat.
"Ditanya beliau berangkatnya bagaimana, saya juga belum bisa menjawab. Yang jelas, dari 791 daftar jamaah di sini, tak ada nama beliau," kata Atho'illah, Senin (12/9/2016).
Disinggung apakah ada kemungkinan Kasrin berangkat dengan mendaftar melalui Kantor Kemenang di wilayah lain, Atho'illah juga tak dapat memastikan.
Apakah Kasrin termasuk rombongan jamaah haji ilegal yang saat ini sedang ramai diperbincangkan, juga tak dapat dipastikan. "Kalau mendengar cerita yang beredar, sepertinya ini di luar logika," ucap Atho'illah.
Untuk memasuki pesawat terbang bersama calon jamaah haji lain, seseorang harus menunjukkan paspor, visa, dan persyaratan lain yang telah ditentukan.
Kecil kemungkinan Kasrin terbang satu pesawat dengan calon jamaah haji lain asal Rembang.
"Logikanya seperti itu, tapi kan belum dapat dipastikan dikonfirmasi langsung ke beliaunya," tuturnya.
Menurut Atho'illah untuk menelusuri dan meluruskan cerita-cerita yang saat ini ramai diperbincangkan, pihaknya akan mendatangi kediaman Kasrin, setelah yang bersangkutan pulang dari tanah suci.
"Ya nanti kalau beliau sudah pulang, kembali ke rumah, kami akan menemui beliau, mendengar langsung cerita dari beliau seperti apa," imbuh dia.