Sesungguhnya Allah akan merubah kehidupan seseorang jika ia pun berusaha mengubahnya. Seperti itulah yang hendak Allah sampaikan kepada manusia agar mau berikhtiar dalam menjalani kehidupan di dunia.
Kisah ini pula seyogyanya bisa menginspirasi kita semua dimana seorang muslimah yang dahulunya pernah menjadi pembantu, kini lulus sebagai sarjana S2 dengan predikat Cum Laude. Bahkan ia meraih double degree dan telah menginjakkan kaki di berbagai negara.
Saat ini muslimah bernama Lucita Meilana berhasil meraih gelar magister dengan IPK 3,91 di IPB. Selain itu ia juga akan mendapatkan gelar master dari Xiamen University China di tahun depan.
Kedua pendidikan tinggi tersebut ia peroleh dengan jalan beasiswa dan bukanlah hal yang mudah untuk menggapainya. Sejak kecil, tepatnya saat usia SMP hingga SMA, Lucita harus memenuhi kebutuhan hidup dengan menjadi pembantu rumah tangga. Tak hanya itu saja, ia juga pernah menjadi juru masak untuk pekerja kebun berjumlah 50 orang.
Kuat dalam ingatannya bagaimana ruangan berukuran 5 x 5 sentimeter dahulu ia anggap sebagai tempat yang nyaman dan bak istana. Namun begitu hujan dan disertai angin kencang, rumah sederhana berdindingkan bambu itu pun sempat akan roboh lantaran sudah usang.
“Saya dan kakak saya selalu dimasukkan ke dalam sebuah kotak besar yang terbuat dari kayu saat hujan, sedangkan ayah dan ibu saya berlindung di balik sebuah papan agar tidak terkena air hujan. Di rumah inilah saya tumbuh dan dibesarkan,” ucap Lucita sebagaimana dikutip dari Tribun Bogor.
Kini Lucita mendapatkan hasil dari perjuangannya dimana muslimah asal Pematang Tahalo ini sudah menginjakkan kaki di Jepang dan China. Ia pun telah mematahkan anggapan orang yang dahulu menghina dirinya beserta keluarga.
Baca Juga:
Kisah ini pula seyogyanya bisa menginspirasi kita semua dimana seorang muslimah yang dahulunya pernah menjadi pembantu, kini lulus sebagai sarjana S2 dengan predikat Cum Laude. Bahkan ia meraih double degree dan telah menginjakkan kaki di berbagai negara.
Saat ini muslimah bernama Lucita Meilana berhasil meraih gelar magister dengan IPK 3,91 di IPB. Selain itu ia juga akan mendapatkan gelar master dari Xiamen University China di tahun depan.
Kedua pendidikan tinggi tersebut ia peroleh dengan jalan beasiswa dan bukanlah hal yang mudah untuk menggapainya. Sejak kecil, tepatnya saat usia SMP hingga SMA, Lucita harus memenuhi kebutuhan hidup dengan menjadi pembantu rumah tangga. Tak hanya itu saja, ia juga pernah menjadi juru masak untuk pekerja kebun berjumlah 50 orang.
Kuat dalam ingatannya bagaimana ruangan berukuran 5 x 5 sentimeter dahulu ia anggap sebagai tempat yang nyaman dan bak istana. Namun begitu hujan dan disertai angin kencang, rumah sederhana berdindingkan bambu itu pun sempat akan roboh lantaran sudah usang.
“Saya dan kakak saya selalu dimasukkan ke dalam sebuah kotak besar yang terbuat dari kayu saat hujan, sedangkan ayah dan ibu saya berlindung di balik sebuah papan agar tidak terkena air hujan. Di rumah inilah saya tumbuh dan dibesarkan,” ucap Lucita sebagaimana dikutip dari Tribun Bogor.
Kini Lucita mendapatkan hasil dari perjuangannya dimana muslimah asal Pematang Tahalo ini sudah menginjakkan kaki di Jepang dan China. Ia pun telah mematahkan anggapan orang yang dahulu menghina dirinya beserta keluarga.
Baca Juga:
- Salut! Meski Anak Pemulung, Gadis Ini Lulus Sarjana Dengan Predikat Cumlaude
- Dapat Beasiswa Hingga Lulus Kuliah, Anak Buruh Tani Ini Menangis Di Pelukan Sang Bupati
- Meski Berpenampilan Sederhana, Anak Sopir Angkot Ini Akan Jadi Apoteker Tanpa Biaya Sedikit Pun