Duka mendalam datang dari Makkah lantaran dua orang jamaah haji asal Embarkasi Banjarmasin dikabarkan meninggal dunia. Keduanya adalah Siti Sarah (53 tahun) asal Desa Awang Besar Barabai yang masuk dalam kloter 14 dan Siti Maskanah (66 tahun) asal Buntok Kalimantan Tengah yang masuk dalam kloter 13.
Dari keterangan Hidayaturrahman selaku Humas PPIH Embarkasi Banjarmasin, kedua jamaah haji tersebut meninggal lantaran mengalami sakit yang cukup parah. Tepat tanggal 1 September 2016, Siti Sarah meninggal lantaran menderita kelainan pada fungsi jantung.
“Dia sempat dibawa ke rumah sakit Zaheer Makkah, namun ternyata nyawanya tak tertolong,” ucap Hidayaturrahman, sebagaimana dikutip dari Radar Banjarmasin.
Sementara itu Siti Maskanah menderita penyakit komplikasi dan keduanya telah dimakamkan di Makkah. Tentunya pemakaman tersebut sudah disepakati oleh pihak keluarga jamaah maupun petugas yang mengurusnya.
“Memang sudah menjadi kelaziman jamaah yang meninggal di tanah suci dimakamkan di sana dan biasanya sebelum dimakamkan ada pihak keluarga atau mahram yang menyaksikan,” lanjutnya.
Terkait dengan kondisi para jamaah haji lainnya, Hidayaturrahman mengatakan bahwa kondisi jamaah haji Embarkasi Banjarmasin sebagian besar dalam kondisi sehat dan sudah berada di Makkah.
“Jamaah kita melaksanakan Haji Tamattu yaitu mendahulukan Umroh daripada Haji,” tuturnya.
Setelah melaksanakan umroh wajib, para jamaah pun bisa membayar penyembelihan hewan (dam) yang terkait dengan tata cara ibadah, minimal seharga satu ekor kambing yang bisa juga dilakukan melalui bank.
“Dam bisa dilakukan setelah jamaah haji menyelesaikan umroh wajibnya. Bisa juga dengan membayar ke bank yang telah ditetapkan Pemerintah Arab Saudi,” pungkasnya.
Baca Juga:
Dari keterangan Hidayaturrahman selaku Humas PPIH Embarkasi Banjarmasin, kedua jamaah haji tersebut meninggal lantaran mengalami sakit yang cukup parah. Tepat tanggal 1 September 2016, Siti Sarah meninggal lantaran menderita kelainan pada fungsi jantung.
“Dia sempat dibawa ke rumah sakit Zaheer Makkah, namun ternyata nyawanya tak tertolong,” ucap Hidayaturrahman, sebagaimana dikutip dari Radar Banjarmasin.
Sementara itu Siti Maskanah menderita penyakit komplikasi dan keduanya telah dimakamkan di Makkah. Tentunya pemakaman tersebut sudah disepakati oleh pihak keluarga jamaah maupun petugas yang mengurusnya.
“Memang sudah menjadi kelaziman jamaah yang meninggal di tanah suci dimakamkan di sana dan biasanya sebelum dimakamkan ada pihak keluarga atau mahram yang menyaksikan,” lanjutnya.
Terkait dengan kondisi para jamaah haji lainnya, Hidayaturrahman mengatakan bahwa kondisi jamaah haji Embarkasi Banjarmasin sebagian besar dalam kondisi sehat dan sudah berada di Makkah.
“Jamaah kita melaksanakan Haji Tamattu yaitu mendahulukan Umroh daripada Haji,” tuturnya.
Setelah melaksanakan umroh wajib, para jamaah pun bisa membayar penyembelihan hewan (dam) yang terkait dengan tata cara ibadah, minimal seharga satu ekor kambing yang bisa juga dilakukan melalui bank.
“Dam bisa dilakukan setelah jamaah haji menyelesaikan umroh wajibnya. Bisa juga dengan membayar ke bank yang telah ditetapkan Pemerintah Arab Saudi,” pungkasnya.
Baca Juga:
- Dapatkan Kabar Ayahnya Meninggal Di Tanah Suci, Putri Jamaah Haji Ini Unggah Status Yang Sangat Menyentuh
- Jamaah Haji Asal Tegal Ini Meninggal Dalam Pelukan Suami Saat Melaksanakan Sai Di Tanah Suci
- Hilang Selama 5 Hari, Jamaah Haji Asal Jawa Barat Ditemukan Meninggal Dunia Dalam Keadaan Duduk