Kepala BNN (Badan Narkotika Nasional), Budi Waseso baru-baru ini mengungkapkan bahwa peredaran narkoba tak hanya dirasakan di kalangan orang dewasa saja. Sekarang ini, peredaran barang haram tersebut telah menyasar anak-anak TK dan SD, dengan perantara makanan dan minuman.
"Dia (pengedar) akan meregenerasikan dengan jumlah yang sama, mereka akan meregenerasi dan mereka lakukan di tingkat TK dan SD, sudah disusupi narkotika melalui makanan dan minuman di sekitar sekolah mereka, sehingga mereka ketergantungan. Sehingga saat SMP dan SMA mereka kecanduan dan akan jadi pangsa pasar," ujar Budi Waseso, Sabtu (10/9/2016).
Budi Waseso menambahkan, narkoba ini perannya silent, namun kematian yang disebabkannya pasti. Orang akan dibunuh pelan-pelan dengan penderitaan yang mendalam.
"Sekarang ini supaya perdagangan narkotika mereka tetap mau eksis, mereka akan selalu mencari cara bagaimana mereka dapat menjual dengan jumlah besar dan sama, padahal mereka tahu generasi ini akan pupus," katanya ketika menjelaskan penyebab menyusupnya narkoba ke tingkat TK dan SD.
"Di Papua, anak-anak kecil sudah banyak yang kecanduan narkoba. Saya pernah di Papua dari tahun 1984 hingga 1990. Sudah ada perubahan drastis di Papua, pembangunan luar biasa, tapi ancamannya juga luar biasa," terangnya.
Ia mengimbau pada semua pihak untuk bekerjasama guna memerangi peredaran narkoba secara sinergis.
"Kita harus bersinergis untuk memerangi narkoba. Kalau tidak kita hancur," pungkasnya.
"Dia (pengedar) akan meregenerasikan dengan jumlah yang sama, mereka akan meregenerasi dan mereka lakukan di tingkat TK dan SD, sudah disusupi narkotika melalui makanan dan minuman di sekitar sekolah mereka, sehingga mereka ketergantungan. Sehingga saat SMP dan SMA mereka kecanduan dan akan jadi pangsa pasar," ujar Budi Waseso, Sabtu (10/9/2016).
Budi Waseso menambahkan, narkoba ini perannya silent, namun kematian yang disebabkannya pasti. Orang akan dibunuh pelan-pelan dengan penderitaan yang mendalam.
"Sekarang ini supaya perdagangan narkotika mereka tetap mau eksis, mereka akan selalu mencari cara bagaimana mereka dapat menjual dengan jumlah besar dan sama, padahal mereka tahu generasi ini akan pupus," katanya ketika menjelaskan penyebab menyusupnya narkoba ke tingkat TK dan SD.
"Di Papua, anak-anak kecil sudah banyak yang kecanduan narkoba. Saya pernah di Papua dari tahun 1984 hingga 1990. Sudah ada perubahan drastis di Papua, pembangunan luar biasa, tapi ancamannya juga luar biasa," terangnya.
Ia mengimbau pada semua pihak untuk bekerjasama guna memerangi peredaran narkoba secara sinergis.
"Kita harus bersinergis untuk memerangi narkoba. Kalau tidak kita hancur," pungkasnya.