Terbayangkan dalam benak kita bagaimana suasana sebuah kampung yang tidak berpenduduk seperti dalam film-film. Tentu rasa kengerian dan horor pun menghampiri. Namun ternyata kampung yang tidak berpenghuni tersebut memang ada dan salah satunya terdapat di Desa Malasari Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor.
Terlihat seluruh warga meninggalkan rumahnya karena selalu merasa waswas. Usut punya usut ternyata rasa takut tersebut bukan disebabkan adanya hantu atau gangguan makhluk halus, melainkan karena adanya retakan tanah yang bahkan membuat keretakan di sejumlah dinding rumah.
Alhasil sebanyak 57 Kepala Keluarga dari dua kampung yakni Sikantor dan Sorongan langsung mengungsi ke tenda BPBD Kabupaten Bogor.
“Sekarang ini kampung saya dan kampung Sorongan sudah kosong tak berpenghuni. Mereka takut kena longsor,” ucap Suryadinata yang merupakan salah satu warga kampung Sikantor, sebagaimana dikutip dari Tribun Bogor, Rabu (1/6/2016).
Mengingat fasilitas dan kenyaman yang kurang memadai di tenda pengungsian, kebanyakan dari warga kemudian lebih memilih untuk tinggal di rumah saudara mereka yang berlokasi cukup aman.
“Yang pasti kalau kampung tersebut sudah tidak layak untuk huni. Sekarang saya juga mengungsi di rumah orangtua karena tidak berani untuk tinggal di sana,” tuturnya.
Sementara itu menurut Budi Aksomo selaku Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten mengatakan bahwa kedua kampung tersebut bukan tidak berpenghuni, melainkan hanya mengungsi saja.
“Jadi bukannya tidak berpenghuni, tapi mereka mengungsi,” ucap Budi.
Dari keterangannya pula didapat bahwa memang benar terjadi keretakan di lokasi tersebut dan seluruh warga diungsikan guna menghindari hal yang tidak diinginkan.
“Kami memang sediakan tenda pengungsian untuk warga di sana,” pungkasnya.
Desa Malasari (Google Maps) |
Alhasil sebanyak 57 Kepala Keluarga dari dua kampung yakni Sikantor dan Sorongan langsung mengungsi ke tenda BPBD Kabupaten Bogor.
“Sekarang ini kampung saya dan kampung Sorongan sudah kosong tak berpenghuni. Mereka takut kena longsor,” ucap Suryadinata yang merupakan salah satu warga kampung Sikantor, sebagaimana dikutip dari Tribun Bogor, Rabu (1/6/2016).
Mengingat fasilitas dan kenyaman yang kurang memadai di tenda pengungsian, kebanyakan dari warga kemudian lebih memilih untuk tinggal di rumah saudara mereka yang berlokasi cukup aman.
“Yang pasti kalau kampung tersebut sudah tidak layak untuk huni. Sekarang saya juga mengungsi di rumah orangtua karena tidak berani untuk tinggal di sana,” tuturnya.
Sementara itu menurut Budi Aksomo selaku Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten mengatakan bahwa kedua kampung tersebut bukan tidak berpenghuni, melainkan hanya mengungsi saja.
“Jadi bukannya tidak berpenghuni, tapi mereka mengungsi,” ucap Budi.
Dari keterangannya pula didapat bahwa memang benar terjadi keretakan di lokasi tersebut dan seluruh warga diungsikan guna menghindari hal yang tidak diinginkan.
“Kami memang sediakan tenda pengungsian untuk warga di sana,” pungkasnya.