Kabar duka menyelimuti jamaah haji Indonesia yang hendak pulang dari tanah suci. Pasalnya salah seorang jamaah haji asal Kabupaten Bulukumba bernama Bando Duppai Tinriang meninggal dunia sesaat setelah pesawat yang ditumpanginya lepas landas dari Jeddah pada hari Jum’at (23/9/2016).
Tergabung dalam kloter 5 dan menaiki pesawat Garuda, Almarhumah menutup umur pada usia 61 tahun.
“Pesawat tiba di bandara Internasional Sultan Hasanuddin sekitar pukul 15.00 WITA tadi. Jenazah almarhumah langsung dibawa ke kampung halamannya di Desa Bonto Bangun, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba Sulsel,” ucap Abdul Wahid Thahir selaku Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, sebagaimana dikutip dari Merdeka (23/9/2016).
Sementara menurut keterangan dr Ichwan yang menjadi dokter pendamping kloter 5, almarhumah meninggal pada pukul 00.35 waktu Arab Saudi. Diketahui bahwa penyebab meninggalnya almarhumah Bando Duppai Tinriang dikarenakan penyakit jantung dan asma.
“Sejak di Mekkah, gejala penyakit almarhumah sudah pernah kambuh dan sempat dalam perawatan,” tutur dr Ichwan.
Ia juga menambahkan dari total 450 jamaah haji yang berangkat bersama kloter 5, hanya 445 jamaah yang bisa kembali dengan selamat dikarenakan lima jamaah lainnya telah meninggal dan ada yang masih sakit.
Dituturkannya bahwa selain Bando Duppai, dua orang jamaah haji asal Bulukumba yang meninggal dan telah dikuburkan di tanah suci adalah Bustan (82 tahun) dan Bahtiar (60 tahun).
Sementara itu dua jamaah haji yakni Amir Papida (50 tahun) dan Ros (82 tahun) masih berada di Arab Saudi untuk menjalani perawatan.
Baca Juga:
Jamaah asal Kabupaten Bulukumba meninggal di pesawat (Salviah Ika Padmasari/Merdeka.com) |
“Pesawat tiba di bandara Internasional Sultan Hasanuddin sekitar pukul 15.00 WITA tadi. Jenazah almarhumah langsung dibawa ke kampung halamannya di Desa Bonto Bangun, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba Sulsel,” ucap Abdul Wahid Thahir selaku Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, sebagaimana dikutip dari Merdeka (23/9/2016).
Sementara menurut keterangan dr Ichwan yang menjadi dokter pendamping kloter 5, almarhumah meninggal pada pukul 00.35 waktu Arab Saudi. Diketahui bahwa penyebab meninggalnya almarhumah Bando Duppai Tinriang dikarenakan penyakit jantung dan asma.
“Sejak di Mekkah, gejala penyakit almarhumah sudah pernah kambuh dan sempat dalam perawatan,” tutur dr Ichwan.
Jamaah haji yang meninggal diturunkan dari pesawat usai mendarat (Salviah Ika Padmasari/Merdeka.com) |
Dituturkannya bahwa selain Bando Duppai, dua orang jamaah haji asal Bulukumba yang meninggal dan telah dikuburkan di tanah suci adalah Bustan (82 tahun) dan Bahtiar (60 tahun).
Sementara itu dua jamaah haji yakni Amir Papida (50 tahun) dan Ros (82 tahun) masih berada di Arab Saudi untuk menjalani perawatan.
Baca Juga:
- Jamaah Haji Asal Sleman Meninggal Usai Shalat Tahajud Di Tenda Arafah, Keluarga: Alhamdulillah
- 4 Jamaah Haji Indonesia Meninggal Dunia Di Rumah Sakit Makkah
- Hilang Selama 5 Hari, Jamaah Haji Asal Jawa Barat Ini Ditemukan Meninggal Dunia Dalam Keadaan Duduk