Akibat mengidap penyakit kanker darah atau leukemia akut, salah satu jamaah haji asal Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Sri Muji Rahayu, meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Makkah, Arab Saudi.
“Yang bersangkutan didiagnosis penyakit leukemia akut,” kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto Mukti Ali, Kamis, 22 September 2016.
Sri merupakan salah satu jamaah haji kelompok terbang 35 Embarkasi Juanda asal Desa Canggu, Kecamatan Jetis Mojokerto, Menurut Mukti, walaupun mengidap penyakit mematikan, Sri tetap diperbolehkan menunaikan ibadah haji.
“Karena masih memenuhi kategori mampu,” ungkapnya.
Hingga kini tercatat sudah tiga jamaah haji dari Mojokerto yang meninggal dunia di tanah suci. Sebelumnya, dua jamaah haji dari kloter 34 juga meninggal karena sakit diabetes dan jantung.
Dengan meninggalnya tiga orang itu, anggota jemaah haji Mojokerto sebanyak 1.267. Mereka tergabung dalam tujuh kloter, yaitu 5, 7, 33, 34, 35, 41, dan 51. “Sebagian besar ada di kloter 33, 34, dan 35,” tuturnya.
Kloter 5 dan 7 sudah tiba di Tanah Air pada 20 dan 21 September 2016. Kloter 33 dan 34 dijadwalkan tiba pada 30 September 2016, sedangkan kloter 35 pada 1 Oktober 2016. Adapun kloter 41 dijadwalkan tiba pada 5 Oktober 2016 dan kloter 51 pada 9 Oktober 2016.
Kloter 33 dan 34, kata Mukti, sedang menunggu kepulangan. "Kloter 35 diboyong ke Madinah untuk menjalankan salat arbain,” kata Mukti. Salat arbain adalah salat 40 kali berturut-turut di Masjid Nabawi, Madinah, dan tidak termasuk rukun haji ataupun wajib haji.
Ilustrasi Jamaah Haji Meninggal Dunia |
“Yang bersangkutan didiagnosis penyakit leukemia akut,” kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto Mukti Ali, Kamis, 22 September 2016.
Sri merupakan salah satu jamaah haji kelompok terbang 35 Embarkasi Juanda asal Desa Canggu, Kecamatan Jetis Mojokerto, Menurut Mukti, walaupun mengidap penyakit mematikan, Sri tetap diperbolehkan menunaikan ibadah haji.
“Karena masih memenuhi kategori mampu,” ungkapnya.
Hingga kini tercatat sudah tiga jamaah haji dari Mojokerto yang meninggal dunia di tanah suci. Sebelumnya, dua jamaah haji dari kloter 34 juga meninggal karena sakit diabetes dan jantung.
Dengan meninggalnya tiga orang itu, anggota jemaah haji Mojokerto sebanyak 1.267. Mereka tergabung dalam tujuh kloter, yaitu 5, 7, 33, 34, 35, 41, dan 51. “Sebagian besar ada di kloter 33, 34, dan 35,” tuturnya.
Kloter 5 dan 7 sudah tiba di Tanah Air pada 20 dan 21 September 2016. Kloter 33 dan 34 dijadwalkan tiba pada 30 September 2016, sedangkan kloter 35 pada 1 Oktober 2016. Adapun kloter 41 dijadwalkan tiba pada 5 Oktober 2016 dan kloter 51 pada 9 Oktober 2016.
Kloter 33 dan 34, kata Mukti, sedang menunggu kepulangan. "Kloter 35 diboyong ke Madinah untuk menjalankan salat arbain,” kata Mukti. Salat arbain adalah salat 40 kali berturut-turut di Masjid Nabawi, Madinah, dan tidak termasuk rukun haji ataupun wajib haji.