Pelayanan haji Asia Tenggara atau yang disebut dengan Muassasah melakukan permintaan maaf lantaran mencatut logo Kemenag dalam kemasan menu katering yang didistribusikan kepada jamaah luar negeri.
“Ini kesalahan kami. Pihak katering memberi tutup makanan logo Kemenag untuk jamaah bukan Indonesia,” ucap Muhammad Amin Indragiri selaku Ketua Muassasah Asia Tenggara, sebagaimana dikutip dari Republika, Senin (12/9/2016).
Sebelumnya pihak Kemenag Indonesia telah melakukan kerjasama dengan Muassasah Asia Tenggara terkait dalam penyediaan katering jamaah haji Indonesia. Muassasah sendiri ditunjuk oleh pemerintah Arab Saudi sebagai perwakilan guna melayani para jamaah haji Asia Tenggara.
Ternyata Muassasah juga melakukan kerjasama dengan Maktab 51 yang berisikan para jamaah haji furoda atau non kuota dari berbagai negara yang berjumlah sekitar 2014 orang.
Dalam maktab tersebut terdapat beberapa jamaah haji dari 39 negara mulai dari Jepang, Thailand, Malaysia, Korea dan Hongkong. Bahkan terdapat juga jamaah haji asal Indonesia yang tergabung dalam Maktab 51.
Muhammad menuturkan bahwa jamaah haji di Maktab 51 saat itu meminta menu masakan Indonesia dan pihaknya tidak dapat menolak permintaan tersebut.
“Kami tidak bisa menolak kalau jamaah memintanya menu masakan Indonesia,” tuturnya.
Sementara itu terkait adanya logo Kemenag di tutup katering diakuinya tidak ada dalam kesepakatan dengan pihak Maktab 51.
Ia juga menuturkan kejadian ini tidak ada sangkut paut dengan pihak Kemenag dan murni kesalahan Muassasah.
“Katering yang salah kasih nama ada logo Kementerian Agama, ini kesalahan kami,” tegas Muhammad Amin.
Dari hasil penelusuran, terdapat 2000 kotak nasi yang berlabelkan Kemenag dan telah didistribusikan kepada Maktab 51 untuk makan malam. Sementara itu Abdul Djamil yang menjadi Dirjen Penyelenggara Haji Umroh Kemenag telah bergerak langsung ke Maktab 51 guna mendapatkan informasi yang lebih jelas terkait pencatutan logo Kemenag tersebut.
Adapun Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag, Sri Ilham Lubis menyatakan bahwa cover atau bagian pembungkus pada boks makanan untuk Maktab 51 adalah khusus untuk jamaah haji Indonesia.
Pihak Muassasah pun berjanji akan melakukan perbaikan dalam pemberian katering kedepannya agar tidak terjadi kesalahan lagi.
Katering berlabel Kemenag berada di para jamaah haji Maktab 51 non Indonesia |
Sebelumnya pihak Kemenag Indonesia telah melakukan kerjasama dengan Muassasah Asia Tenggara terkait dalam penyediaan katering jamaah haji Indonesia. Muassasah sendiri ditunjuk oleh pemerintah Arab Saudi sebagai perwakilan guna melayani para jamaah haji Asia Tenggara.
Ternyata Muassasah juga melakukan kerjasama dengan Maktab 51 yang berisikan para jamaah haji furoda atau non kuota dari berbagai negara yang berjumlah sekitar 2014 orang.
Dalam maktab tersebut terdapat beberapa jamaah haji dari 39 negara mulai dari Jepang, Thailand, Malaysia, Korea dan Hongkong. Bahkan terdapat juga jamaah haji asal Indonesia yang tergabung dalam Maktab 51.
Muhammad menuturkan bahwa jamaah haji di Maktab 51 saat itu meminta menu masakan Indonesia dan pihaknya tidak dapat menolak permintaan tersebut.
“Kami tidak bisa menolak kalau jamaah memintanya menu masakan Indonesia,” tuturnya.
Sementara itu terkait adanya logo Kemenag di tutup katering diakuinya tidak ada dalam kesepakatan dengan pihak Maktab 51.
Ia juga menuturkan kejadian ini tidak ada sangkut paut dengan pihak Kemenag dan murni kesalahan Muassasah.
“Katering yang salah kasih nama ada logo Kementerian Agama, ini kesalahan kami,” tegas Muhammad Amin.
Dari hasil penelusuran, terdapat 2000 kotak nasi yang berlabelkan Kemenag dan telah didistribusikan kepada Maktab 51 untuk makan malam. Sementara itu Abdul Djamil yang menjadi Dirjen Penyelenggara Haji Umroh Kemenag telah bergerak langsung ke Maktab 51 guna mendapatkan informasi yang lebih jelas terkait pencatutan logo Kemenag tersebut.
Adapun Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag, Sri Ilham Lubis menyatakan bahwa cover atau bagian pembungkus pada boks makanan untuk Maktab 51 adalah khusus untuk jamaah haji Indonesia.
Pihak Muassasah pun berjanji akan melakukan perbaikan dalam pemberian katering kedepannya agar tidak terjadi kesalahan lagi.
Baca Juga: Waduh, Katering Jamaah Haji Di Makkah Nasinya Mentah, Lauk Dan Sayur Pun Sudah Basi