Perseteruan antara wasit dan pemain sepakbola memang terkadang menuai sikap yang tidak pantas diperlihatkan. Bahkan sikap tersebut dilihat oleh banyak orang dan menjadi contoh yang kurang mendidik.
Salah satunya adalah seperti ketika salah seorang pemain mendapatkan kartu merah yang membuatnya naik pitam karena tak terima dengan keputusan wasit. Alhasil rasa persaudaraan maupun sportivitas pun menjadi ucapan belaka.
Namun tidak dengan yang terjadi pada perhelatan Liga Santri Nusantara (LSN) 2016 yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. Meski aturan dalam permainan tetap sama, tapi ada sesuatu yang berbeda di dalamnya dan bisa menjadi contoh baik bagi persepakbolaan nasional.
Pada hari itu kesebelasan Al Asyariah melawan kesebelasan Nurul Islam dan skor masih imbang 2-2. Namun setelah beberapa saat salah seorang pemain Al Asyariah bernama Aldo menghadang pemain Nurul Islam hingga terjatuh. Wasit pun memberikan kartu merah karena merupakan pelanggaran berat.
Yang mengejutkan bukannya marah atau tidak terima dengan keputusan wasit, Aldo justru mencium tangan wasit yang telah mengeluarkannya dari lapangan dan otomatis jumlah pemain kesebelasannya berkurang.
Nampak para pemain lain terkejut dengan sikap yang ditunjukkan oleh Aldo. Sang wasit pun awalnya nampak kaget, namun ia coba membalas sikap Aldo lewat membelai kepala pemain itu sebagai tanda penyesalan atas pengusiran tersebut.
Memang tidak banyak yang tahu bahwa dalam liga tersebut, cium tangan kepada wasit menjadi hal yang biasa dilakukan dan terjadi ketika akan dimulainya kick off. Bahkan panitia pelaksana juga telah sepakat untuk mengharuskan para pemain mencium tangan wasit ketika mendapatkan kartu kuning.
Baca Juga:
Salah satunya adalah seperti ketika salah seorang pemain mendapatkan kartu merah yang membuatnya naik pitam karena tak terima dengan keputusan wasit. Alhasil rasa persaudaraan maupun sportivitas pun menjadi ucapan belaka.
Namun tidak dengan yang terjadi pada perhelatan Liga Santri Nusantara (LSN) 2016 yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. Meski aturan dalam permainan tetap sama, tapi ada sesuatu yang berbeda di dalamnya dan bisa menjadi contoh baik bagi persepakbolaan nasional.
Pada hari itu kesebelasan Al Asyariah melawan kesebelasan Nurul Islam dan skor masih imbang 2-2. Namun setelah beberapa saat salah seorang pemain Al Asyariah bernama Aldo menghadang pemain Nurul Islam hingga terjatuh. Wasit pun memberikan kartu merah karena merupakan pelanggaran berat.
Yang mengejutkan bukannya marah atau tidak terima dengan keputusan wasit, Aldo justru mencium tangan wasit yang telah mengeluarkannya dari lapangan dan otomatis jumlah pemain kesebelasannya berkurang.
Nampak para pemain lain terkejut dengan sikap yang ditunjukkan oleh Aldo. Sang wasit pun awalnya nampak kaget, namun ia coba membalas sikap Aldo lewat membelai kepala pemain itu sebagai tanda penyesalan atas pengusiran tersebut.
Memang tidak banyak yang tahu bahwa dalam liga tersebut, cium tangan kepada wasit menjadi hal yang biasa dilakukan dan terjadi ketika akan dimulainya kick off. Bahkan panitia pelaksana juga telah sepakat untuk mengharuskan para pemain mencium tangan wasit ketika mendapatkan kartu kuning.
Baca Juga:
- Cium Tangan Dhuafa, Polisi Ini Membuat Kagum Netizen. Ternyata Ini Alasannya
- Salut! Putra Raja Tolak Dicium Tangan Oleh Pengawalnya
- Salut! Gubernur Ini Ciumi Tangan Para Veteran Satu Persatu Usai Upacara Kemerdekaan