Sudah menjadi fitrah manusia untuk tersenyum dan tertawa. Terlebih lagi jika ada candaan atau humor yang membuatnya mampu tersenyum. Karena sesungguhnya dunia ini akan terasa sepi jika tidak ada gelak tawa ataupun senyuman. Bahkan Rasulullah pun memiliki pribadi yang humoris dan patut kita tiru.
Salah satu kisah yang menceritakan pribadi Rasul yang humoris adalah saat bertemu dan berbicara dengan seorang wanita tua yang baru ia temui.
Ketika itu sang nenek menghampiri Rasulullah dan memintanya agar didoakan untuk masuk ke dalam surga. Namun jawaban Rasulullah justru menjelaskan bahwa di surga tidak ada orang tua yang renta seperti nenek tersebut.
Mendengar ucapan Rasulullah, nenek itu pun menangis tak karuan lantaran merasa dirinya tidak akan berada di surga. Ia pun amat menyesal dengan umur yang kini ia capai.
Namun Rasulullah justru tersenyum ketika melihat nenek tersebut menangis. Beliau lantas mengatakan bahwa tidak adanya nenek renta di surga tersebut lantaran semuanya akan diubah menjadi gadis-gadis yang perawan lagi menawan.
Rasulullah kemudian membacakan firman Allah yang berbunyi:
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (QS. Al Waqi’ah: 35-37).
Mendengar ucapan Rasulullah tersebut, nenek itu pun bergembira dan mengerti bahwa Rasulullah sebelumnya telah bercanda. Sang nenek lantas tertawa dengan giginya yang telah ompong.
Begitulah canda Rasulullah, yakni sebuah candaan yang berbobot dan memiliki hikmah di dalamnya. Sehingga sudah keharusan bagi kita untuk menyisipkan candaan yang juga mengandung hikmah serta pembelajaran bagi orang lain. Wallahu A’lam
Salah satu kisah yang menceritakan pribadi Rasul yang humoris adalah saat bertemu dan berbicara dengan seorang wanita tua yang baru ia temui.
Ketika itu sang nenek menghampiri Rasulullah dan memintanya agar didoakan untuk masuk ke dalam surga. Namun jawaban Rasulullah justru menjelaskan bahwa di surga tidak ada orang tua yang renta seperti nenek tersebut.
Mendengar ucapan Rasulullah, nenek itu pun menangis tak karuan lantaran merasa dirinya tidak akan berada di surga. Ia pun amat menyesal dengan umur yang kini ia capai.
Namun Rasulullah justru tersenyum ketika melihat nenek tersebut menangis. Beliau lantas mengatakan bahwa tidak adanya nenek renta di surga tersebut lantaran semuanya akan diubah menjadi gadis-gadis yang perawan lagi menawan.
Rasulullah kemudian membacakan firman Allah yang berbunyi:
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (QS. Al Waqi’ah: 35-37).
Mendengar ucapan Rasulullah tersebut, nenek itu pun bergembira dan mengerti bahwa Rasulullah sebelumnya telah bercanda. Sang nenek lantas tertawa dengan giginya yang telah ompong.
Begitulah canda Rasulullah, yakni sebuah candaan yang berbobot dan memiliki hikmah di dalamnya. Sehingga sudah keharusan bagi kita untuk menyisipkan candaan yang juga mengandung hikmah serta pembelajaran bagi orang lain. Wallahu A’lam
Baca Juga: Lelucon Cerdas Seorang Ulama Humoris