Pihak keamanan Arab Saudi, terutama petugas yang berjaga di Masjidil Haram memang sedang memperketat pengamanan wilayah tersebut. Hal ini dikarenakan banyaknya joki yang berusaha memudahkan para jamaah untuk mencium Hajar Aswad dan itu merupakan suatu bentuk pelanggaran. Bahkan jamaah yang berusaha membantu keluarga pun tak luput dari pengamatan para petugas.
Salah satunya seperti yang terjadi pada Senin, 19 September 2016 pukul 22.00 waktu Arab Saudi dimana dua jamaah haji asal Indonesia kedapatan membantu keluarganya yang kebanyakan wanita untuk mencium Hajar Aswad secara bergantian.
Dua jamaah Indonesia bernama Muhammad Rasul Deng Naba (41 tahun) dan Abdul Rauf Nuraling Pattola (41 tahun) saat itu sedang berusaha membantu keluarganya yang sudah renta untuk bisa mencium Hajar Aswad di tengah kerumunan orang banyak.
Awalnya Deng Naba pada putaran pertama bisa membantu keluarganya mencium Hajar Aswad. Namun ketika putaran selanjutnya, aksi keduanya langsung dicegah oleh petugas keamanan Masjidil Haram. Bahkan Deng Naba saat itu baru selesai shalat sunat.
“Saat akan bangkit habis shalat sunah, mereka ditangkap oleh askhar, dibawa ke markas untuk dimintai keterangan,” ucap Wagirun yang menjadi Kasie Perlindungan Jamaah di Daker Makkah, sebagaimana dikutip dari Detikcom, Sabtu (24/9/2016).
Menurut petugas, Deng Naba disinyalir merupakan seorang joki yang membantu jamaah haji mencium Hajar Aswad dan mendapatkan bayaran atas jasanya tersebut. Dari keterangan petugas, joki tak hanya berasal dari warga asli Arab, namun juga oleh warga Indonesia yang bermukim di Saudi.
“Padahal mereka melakukan itu tanpa fulus atau uang,” tutur Wagirun.
Sementara itu pihak keluarga maupun istri dari kedua jamaah Indonesia yang ditangkap tersebut langsung kembali ke hotel dan melaporkan kejadian itu keesokan harinya kepada bagian Perlindungan Jamaah yang kemudian berkoordinasi dengan petugas Daker Makkah.
Dalam proses pembebasan tersebut, petugas Daker Makkah mendatangi maskas petugas keamanan Masjidil Haram dan ternyata dua jamaah Indonesia yang ditangkap sudah dibawa ke penjara Shumaisy. Tentu saja hal itu semakin membuat berat dan rumit pembebasannya.
Setelah berkoordinasi dengan PPIH Arab Saudi, Muassasah dan maktab cukup panjang, petugas Daker Makkah pun bisa membebaskan keduanya pada pukul 02.00 dini hari tadi.
Kini Deng Naba dan Abdul Rauf sedang menunggu paspor mereka yang ditahan pihak kepolisian. Nantinya jika sudah selesai, keduanya bisa kembali bersama keluarganya yang sudah berada di Madinah.
Terkait peristiwa tersebut, Wagirun kemudian berpesan kepada para jamaah agar apa yang dialami oleh dua jamaah asal Makassar tersebut tidak terulang lagi oleh yang lainnya. Ia juga mengingatkan untuk tidak memaksakan diri mencium Hajar Aswad jika berdesakan karena beresiko cukup besar, disamping hukumnya sunah.
“Sewajarnya saja, sebab yang wajib itu ibadahnya. Kalau memungkinkan, silakan. Kalau tidak memungkinkan tidak usah dilaksanakan” pungkasnya.
Baca Juga:
Suasana di Masjidil Haram (Rachmadin Ismail/Detikcom) |
Dua jamaah Indonesia bernama Muhammad Rasul Deng Naba (41 tahun) dan Abdul Rauf Nuraling Pattola (41 tahun) saat itu sedang berusaha membantu keluarganya yang sudah renta untuk bisa mencium Hajar Aswad di tengah kerumunan orang banyak.
Awalnya Deng Naba pada putaran pertama bisa membantu keluarganya mencium Hajar Aswad. Namun ketika putaran selanjutnya, aksi keduanya langsung dicegah oleh petugas keamanan Masjidil Haram. Bahkan Deng Naba saat itu baru selesai shalat sunat.
“Saat akan bangkit habis shalat sunah, mereka ditangkap oleh askhar, dibawa ke markas untuk dimintai keterangan,” ucap Wagirun yang menjadi Kasie Perlindungan Jamaah di Daker Makkah, sebagaimana dikutip dari Detikcom, Sabtu (24/9/2016).
Menurut petugas, Deng Naba disinyalir merupakan seorang joki yang membantu jamaah haji mencium Hajar Aswad dan mendapatkan bayaran atas jasanya tersebut. Dari keterangan petugas, joki tak hanya berasal dari warga asli Arab, namun juga oleh warga Indonesia yang bermukim di Saudi.
“Padahal mereka melakukan itu tanpa fulus atau uang,” tutur Wagirun.
Sementara itu pihak keluarga maupun istri dari kedua jamaah Indonesia yang ditangkap tersebut langsung kembali ke hotel dan melaporkan kejadian itu keesokan harinya kepada bagian Perlindungan Jamaah yang kemudian berkoordinasi dengan petugas Daker Makkah.
Dalam proses pembebasan tersebut, petugas Daker Makkah mendatangi maskas petugas keamanan Masjidil Haram dan ternyata dua jamaah Indonesia yang ditangkap sudah dibawa ke penjara Shumaisy. Tentu saja hal itu semakin membuat berat dan rumit pembebasannya.
Setelah berkoordinasi dengan PPIH Arab Saudi, Muassasah dan maktab cukup panjang, petugas Daker Makkah pun bisa membebaskan keduanya pada pukul 02.00 dini hari tadi.
Kini Deng Naba dan Abdul Rauf sedang menunggu paspor mereka yang ditahan pihak kepolisian. Nantinya jika sudah selesai, keduanya bisa kembali bersama keluarganya yang sudah berada di Madinah.
Terkait peristiwa tersebut, Wagirun kemudian berpesan kepada para jamaah agar apa yang dialami oleh dua jamaah asal Makassar tersebut tidak terulang lagi oleh yang lainnya. Ia juga mengingatkan untuk tidak memaksakan diri mencium Hajar Aswad jika berdesakan karena beresiko cukup besar, disamping hukumnya sunah.
“Sewajarnya saja, sebab yang wajib itu ibadahnya. Kalau memungkinkan, silakan. Kalau tidak memungkinkan tidak usah dilaksanakan” pungkasnya.
Baca Juga:
- 7 Alasan Kenapa Hajar Aswad Harus Dicium
- Asal Usul Hajar Aswad
- Hajar Aswad, Magnet Pusaran Tawaf Di Baitullah