Hidayah akan selalu menghampiri kepada mereka yang mau merenungkan segala apa yang terjadi di dunia ini, meski berlatar agama yang jauh berbeda. Sama seperti halnya seorang pemuda bernama Danny Herman de Annan yang lahir dari keluarga Katolik dan mendapatkan hidayah dengan serangkaian kisah yang cukup unik.
Pemuda yang lahir di Queens New York ini merupakan keturunan Puerto Rico dan sempat mengalami masa dimana ia salah dalam bergaul. Akibatnya, ia pun kerap bersinggungan dengan dunia geng remaja ataupun kejahatan jalanan.
Karena suatu kasus, akhirnya membuat Danny harus mendekam di penjara dan disitulah ia mendapatkan perenungan yang menghantarkannya menuju keislaman.
Dalam penjara tersebut, terbesit dalam hatinya untuk tidak ingin lagi melakukan kejahatan lantaran suasana penjara yang seperti kandang hewan. Sejak saat itu ia pun mulai belajar mengenal Tuhan lewat berdiskusi dengan tahanan lainnya.
Hingga suatu hari ia sengaja mencuri sebuah Al Qur’an terjemahan dari perpustakaan penjara untuk ia baca dan renungkan lebih dalam. Ternyata semakin ia baca, semakin teranglah keyakinannya akan konsep ketuhanan. Baginya isi dalam Al Qur’an benar-benar sesuai dengan fitrah manusia.
Setelah masa hukumannya berakhir, ia masih terus memperdalam islam lewat berbagai diskusi ke beberapa tokoh agama dan mulai yakin dengan kebenaran islam serta berbagai syariatnya.
Terbukti Danny mulai berhenti meminum alkohol dan merokok. Selain itu ia juga begitu antusias memperdalam setiap ajaran islam. Hingga seorang temannya memperkenalkan kepada seorang ulama di Islam Education Center North Bergen.
Proses Danny menjadi seorang muslim tidaklah mudah, bahkan terbilang unik. Ketika mengutarakan niatnya untuk masuk islam, para ulama tidak langsung menuruti keinginan Danny. Mereka tidak ingin jika Danny hanya mengikuti emosi semata untuk menjadi seorang muslim.
Ia kemudian disuruh untuk duduk ketika waktu shalat tiba dan hanya melihat para muslim lainnya yang melaksanakan shalat berjamaah. Ternyata Danny tidak mau menuruti perintah para ulama tersebut dan berkata, “Saya tidak mau menunggu sembilan bulan lagi dengan hanya menonton orang lain shalat sementara saya tidak.”
Danny pun bersikeras ingin diislamkan sebelum sholat dimulai dan setelah beberapa saat, Danny bisa ikut melaksanakan sholat berjamaah dengan muslim lainnya.
Kini Danny berganti nama menjadi Muslim Abdullah dan telah mengajak keluarga serta saudaranya untuk memeluk agama islam sehingga mereka pun semuanya menjadi muslim.
Baca Juga:
Pemuda yang lahir di Queens New York ini merupakan keturunan Puerto Rico dan sempat mengalami masa dimana ia salah dalam bergaul. Akibatnya, ia pun kerap bersinggungan dengan dunia geng remaja ataupun kejahatan jalanan.
Karena suatu kasus, akhirnya membuat Danny harus mendekam di penjara dan disitulah ia mendapatkan perenungan yang menghantarkannya menuju keislaman.
Dalam penjara tersebut, terbesit dalam hatinya untuk tidak ingin lagi melakukan kejahatan lantaran suasana penjara yang seperti kandang hewan. Sejak saat itu ia pun mulai belajar mengenal Tuhan lewat berdiskusi dengan tahanan lainnya.
Hingga suatu hari ia sengaja mencuri sebuah Al Qur’an terjemahan dari perpustakaan penjara untuk ia baca dan renungkan lebih dalam. Ternyata semakin ia baca, semakin teranglah keyakinannya akan konsep ketuhanan. Baginya isi dalam Al Qur’an benar-benar sesuai dengan fitrah manusia.
Setelah masa hukumannya berakhir, ia masih terus memperdalam islam lewat berbagai diskusi ke beberapa tokoh agama dan mulai yakin dengan kebenaran islam serta berbagai syariatnya.
Terbukti Danny mulai berhenti meminum alkohol dan merokok. Selain itu ia juga begitu antusias memperdalam setiap ajaran islam. Hingga seorang temannya memperkenalkan kepada seorang ulama di Islam Education Center North Bergen.
Proses Danny menjadi seorang muslim tidaklah mudah, bahkan terbilang unik. Ketika mengutarakan niatnya untuk masuk islam, para ulama tidak langsung menuruti keinginan Danny. Mereka tidak ingin jika Danny hanya mengikuti emosi semata untuk menjadi seorang muslim.
Ia kemudian disuruh untuk duduk ketika waktu shalat tiba dan hanya melihat para muslim lainnya yang melaksanakan shalat berjamaah. Ternyata Danny tidak mau menuruti perintah para ulama tersebut dan berkata, “Saya tidak mau menunggu sembilan bulan lagi dengan hanya menonton orang lain shalat sementara saya tidak.”
Danny pun bersikeras ingin diislamkan sebelum sholat dimulai dan setelah beberapa saat, Danny bisa ikut melaksanakan sholat berjamaah dengan muslim lainnya.
Kini Danny berganti nama menjadi Muslim Abdullah dan telah mengajak keluarga serta saudaranya untuk memeluk agama islam sehingga mereka pun semuanya menjadi muslim.
Baca Juga:
- Ratusan Narapidana Putuskan Jadi Mualaf Di Penjara New York Ini
- Tebus Kesalahannya, Bos Gangster Australia Yang Masuk Islam Ini Membuat Hal Yang Menakjubkan
- Allahu Akbar, Polisi Militer Ini Menemukan Keajaiban Di Penjara Guantanamo