Terkait penyerangan yang dilakukan oleh TNI AU di Kelurahan Sarirejo Polonia Medan, sejumlah masyarakat memperkarakan tindakan represif tersebut ke Polisi Militer (POM) AU di Lanud Soewondo, Rabu (24/8/2016).
Tak hanya melaporkan tentang pengrusakan terhadap kotak amal Masjid al Hasanah yang terekam oleh CCTV, namun warga juga mengadukan tindak penganiayaan terhadap beberapa orang di masjid, termasuk Suparno yang menjadi Badan Kemakmuran Masjid Al Hasanah.
“Ada 4 laporan yang dibuat, masing-masing dari pengurus Masjid Al Hasanah Jalan Teratai dan Masjid Silaturrahim Jalan Antariksa serta dua lagi laporan dari warga yang menjadi korban kekerasan,” ucap Affan Lubis selaku Koordinator Tim Aliansi Ormas Islam Sumatera Utara Pembela Masjid, sebagaimana dikutip dari Merdeka (24/8/2016).
Menurut Affan, Suparno selain mewakili dewan masjid, ia juga membuat laporan sendiri karena menjadi korban penarikan oleh oknum TNI yang tidak berperikemanusiaan.
“Suparno juga membuat laporan tersendiri karena dia ditarik keluar masjid dan dibawa dengan kerah ditarik hingga bajunya robek,” lanjut Affan.
Serangan yang dilakukan oleh oknum TNI AU itu juga telah menodai kesucian masjid karena masuk tanpa melepaskan alas kaki.
“Kita telah menunjukkan rekaman CCTV. Kita juga siap menghadirkan saksi yang melihat langsung kejadian itu,” tutur Affan.
Terkait pelaporan tersebut, pihak Polisi Militer Lanud Soewondo menerimanya dengan baik dan akan melakukan tindakan lebih lanjut. Sementara itu Affan meminta agar kasus tersebut terus diusut, termasuk terhadap mereka yang telah memberi perintah penyerangan tersebut.
“Bahkan tidak menutup kemungkinan ada pihak lain yang terlibat sehingga terjadi bentrok ini. Kami minta itu segera diungkap,” tegasnya.
Untuk lebih memberikan bukti jelas, Tim Aliansi Ormas Islam pun meminta agar para korban pemukulan segera divisum agar buktinya tidak hilang ketika kasus tersebut dibiarkan terlalu lama.
“Sekarang masih terlihat karena si Imam ini mengalami retak pada tulang kepalanya,” pungkas Affan.
Warga adukan tindakan oknum TNI ke Polisi Militer (Yan Muhardiansyah/Merdeka.com) |
“Ada 4 laporan yang dibuat, masing-masing dari pengurus Masjid Al Hasanah Jalan Teratai dan Masjid Silaturrahim Jalan Antariksa serta dua lagi laporan dari warga yang menjadi korban kekerasan,” ucap Affan Lubis selaku Koordinator Tim Aliansi Ormas Islam Sumatera Utara Pembela Masjid, sebagaimana dikutip dari Merdeka (24/8/2016).
Menurut Affan, Suparno selain mewakili dewan masjid, ia juga membuat laporan sendiri karena menjadi korban penarikan oleh oknum TNI yang tidak berperikemanusiaan.
“Suparno juga membuat laporan tersendiri karena dia ditarik keluar masjid dan dibawa dengan kerah ditarik hingga bajunya robek,” lanjut Affan.
Imam Rizqi Istiqlal yang menjadi korban pemukulan membuat laporan (Yan Muhardiansyah/Merdeka.com) |
“Kita telah menunjukkan rekaman CCTV. Kita juga siap menghadirkan saksi yang melihat langsung kejadian itu,” tutur Affan.
Terkait pelaporan tersebut, pihak Polisi Militer Lanud Soewondo menerimanya dengan baik dan akan melakukan tindakan lebih lanjut. Sementara itu Affan meminta agar kasus tersebut terus diusut, termasuk terhadap mereka yang telah memberi perintah penyerangan tersebut.
“Bahkan tidak menutup kemungkinan ada pihak lain yang terlibat sehingga terjadi bentrok ini. Kami minta itu segera diungkap,” tegasnya.
Untuk lebih memberikan bukti jelas, Tim Aliansi Ormas Islam pun meminta agar para korban pemukulan segera divisum agar buktinya tidak hilang ketika kasus tersebut dibiarkan terlalu lama.
“Sekarang masih terlihat karena si Imam ini mengalami retak pada tulang kepalanya,” pungkas Affan.
Lihat Juga: VIDEO: Tak Hanya Menghajar Warga, Segerombolan TNI Ini Juga Sikat Uang Kas Masjid