Pakaian ihram menjadi pakaian resmi yang dikenakan ketika dimulainya pelaksanaan ibadah haji dan biasanya dikenakan ketika sudah berada di tanah suci. Sejumlah besar calon jamaah haji Indonesia pun akan mengenakan busana batik terlebih dahulu di tanah air dan menggantinya dengan pakaian ihram saat sudah bersiap melakukan ibadah haji di tanah suci.
Namun ternyata para jamaah haji di kloter 27 asal Kabupaten Pati ini justru memiliki hal yang beda dari keumuman aturan berpakaian. Mereka sudah mengenakan kain ihram sejak masih di tanah air pada saat keberangkatan tanggal 24 Agustus 2016 lalu. Dengan demikian ketika turun dari pesawat di Jeddah, mereka pun telah siap dengan pakaian ihramnya.
Dilansir dari Kemenag, Senin (29/8/2016) bahwa dari keterangan Subhan bin Abdul Jabar selaku Ketua Kloter disebutkan bahwa penggunaan pakaian ihram sejak awal keberangkatan tersebut guna mengantisipasi kepadatan di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.
“Ini inisiatif dari rapat koordinasi antara petugas, ketua rombongan dan ketua regu,” ucapnya.
Dituturkannya bahwa meski telah mengenakan kain ihram, para jamaah haji belum sempurna secara niat. Sehingga nantinya ketika melewati batas di atas Yalamlam, para jamaah haji pun akan segera melakukan niat berpakaian ihram dan selanjutnya akan bisa langsung menuju Mekkah.
Diakuinya bahwa selama menjadi Ketua kloter, semua jamaah haji terlihat patuh dan mengikuti aturan yang dibuatnya. Selain itu memang dalam kloter tersebut tidak ada jamaah haji yang berasal dari KBIH.
“Semuanya nurut, tidak ada yang kaku. KBIH kan suka punya program sendiri,” pungkasnya.
Baca Juga:
Jamaah haji Kabupaten Pati sudah mengenakan ihram di tanah air (Kemenag.go.id) |
Dilansir dari Kemenag, Senin (29/8/2016) bahwa dari keterangan Subhan bin Abdul Jabar selaku Ketua Kloter disebutkan bahwa penggunaan pakaian ihram sejak awal keberangkatan tersebut guna mengantisipasi kepadatan di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.
“Ini inisiatif dari rapat koordinasi antara petugas, ketua rombongan dan ketua regu,” ucapnya.
Dituturkannya bahwa meski telah mengenakan kain ihram, para jamaah haji belum sempurna secara niat. Sehingga nantinya ketika melewati batas di atas Yalamlam, para jamaah haji pun akan segera melakukan niat berpakaian ihram dan selanjutnya akan bisa langsung menuju Mekkah.
Diakuinya bahwa selama menjadi Ketua kloter, semua jamaah haji terlihat patuh dan mengikuti aturan yang dibuatnya. Selain itu memang dalam kloter tersebut tidak ada jamaah haji yang berasal dari KBIH.
“Semuanya nurut, tidak ada yang kaku. KBIH kan suka punya program sendiri,” pungkasnya.
Baca Juga:
- Nikmatnya Thawaf Bersama Rembulan Di Ka’bah
- Jamaah Haji, Segera Install Aplikasi Ini Agar Tidak Tersesat Di Masjidil Haram
- Gara-Gara Springkle Dibuat Jemuran, Kamar Jamaah Haji Pun Kebanjiran