Sebuah aplikasi petunjuk arah di dalam ruangan Masjidil Haram di Mekah bernama AlMaqsad diluncurkan oleh Presidensi Umum untuk urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Aplikasi ini telah diperbarui pada 20 Agustus 2016.
Dalam penjelasannya, aplikasi tersebut diluncurkan guna membantu para jamaah haji dalam menentukan posisi mereka secara akurat di dalam koridor Masjidil Haram dan memandu langkah ke mana pun mereka ingin pergi.
Aplikasi ini tidak membutuhkan koneksi Internet untuk menentukan lokasi pengguna di dalam Masjidil Haram. Hanya, pengguna harus mengaktifkan fitur Bluetooth. Ketika sedang berada di luar Masjidil Haram, pengguna memerlukan aktivasi GPS untuk mengetahui lokasi Masjidil Haram dan arahnya secara tepat.
Pengguna iPhone dapat mengunduh aplikasi AlMaqsad di https://appsto.re/sa/Ca05cb.i, sedangkan pengguna Android dapat mengunduhnya di https://play.google.com/store/apps/details?id=com.navibees.alharam.
Pada tahun 2011, Masjidil Haram mengalami perluasan dari 356 ribu meter persegi menjadi 400 ribu meter persegi, perluasan ini memakan waktu hingga beberapa tahun. Setelah diperluas, Masjidil Haram bisa menampung lebih dari 2,5 juta jamaah. Dengan daya tampung yang luas dan banyaknya jemaah, terutama pada musim haji, tidak tertutup kemungkinan para jamaah akan kebingungan atau tersesat di dalam masjid.
Kemungkinan tersesat itu juga semakin besar karena di area Masjidil Haram terdapat beberapa lokasi yang menjadi tempat pelaksanaan rukun haji dan umrah, seperti Ka’bah dan tempat melakukan Sai antara Safa dan Marwa. Ka’bah sendiri terletak di tengah Masjidil Haram.
Adapun untuk Sai atau berlari-lari kecil dilakukan di antara dua bukit, Safa dan Marwa. Para jamaah harus melakukan perjalanan bolak-balik sebanyak tujuh kali di antara dua bukit itu. Safa terletak sekitar 300 meter dari Ka'bah, sedangkan Marwa terletak sekitar 800 meter dari Ka'bah. Jarak antara Safa dan Marwa sekitar 450 m.
Dengan aplikasi AlMaqsad ini, diharapkan jamaah dapat terbantu ketika melakukan ibadah mereka.
Dalam penjelasannya, aplikasi tersebut diluncurkan guna membantu para jamaah haji dalam menentukan posisi mereka secara akurat di dalam koridor Masjidil Haram dan memandu langkah ke mana pun mereka ingin pergi.
Aplikasi ini tidak membutuhkan koneksi Internet untuk menentukan lokasi pengguna di dalam Masjidil Haram. Hanya, pengguna harus mengaktifkan fitur Bluetooth. Ketika sedang berada di luar Masjidil Haram, pengguna memerlukan aktivasi GPS untuk mengetahui lokasi Masjidil Haram dan arahnya secara tepat.
Pengguna iPhone dapat mengunduh aplikasi AlMaqsad di https://appsto.re/sa/Ca05cb.i, sedangkan pengguna Android dapat mengunduhnya di https://play.google.com/store/apps/details?id=com.navibees.alharam.
Pada tahun 2011, Masjidil Haram mengalami perluasan dari 356 ribu meter persegi menjadi 400 ribu meter persegi, perluasan ini memakan waktu hingga beberapa tahun. Setelah diperluas, Masjidil Haram bisa menampung lebih dari 2,5 juta jamaah. Dengan daya tampung yang luas dan banyaknya jemaah, terutama pada musim haji, tidak tertutup kemungkinan para jamaah akan kebingungan atau tersesat di dalam masjid.
Kemungkinan tersesat itu juga semakin besar karena di area Masjidil Haram terdapat beberapa lokasi yang menjadi tempat pelaksanaan rukun haji dan umrah, seperti Ka’bah dan tempat melakukan Sai antara Safa dan Marwa. Ka’bah sendiri terletak di tengah Masjidil Haram.
Adapun untuk Sai atau berlari-lari kecil dilakukan di antara dua bukit, Safa dan Marwa. Para jamaah harus melakukan perjalanan bolak-balik sebanyak tujuh kali di antara dua bukit itu. Safa terletak sekitar 300 meter dari Ka'bah, sedangkan Marwa terletak sekitar 800 meter dari Ka'bah. Jarak antara Safa dan Marwa sekitar 450 m.
Dengan aplikasi AlMaqsad ini, diharapkan jamaah dapat terbantu ketika melakukan ibadah mereka.