Ingin Tahu Ciri-ciri Orang Sukses? Lihatlah Bagaimana Cara Dia Memperlakukan Orangtuanya | Bagi seorang anak, yang paling sulit adalah berbakti kepada orangtuanya. Dan yang lebih sulit lagi yaitu, merawat kedua orangtuanya yang sudah senja ketika sedang sakit. Tidak semua orang bisa dan mau. Maka beruntung sekali bagi seorang anak yang masih memiliki orangtua, dan bisa merawatnya dengan baik.
Sebuah hadis yang sangat indah dan penuh dengan makna. Rosulullah SAW pernah berkata "Celaka sekali (rugi banget) bagi seseorang yang memiliki kedua orangtua yang lansia, atau salah satunya, tetapi tidak menyebabkan dirinya masuk surga" (Al-Hakim).
Sindiran keras, siapapun yang ingin mendapatkan kebahagiaan, maka berbaktilah kepada kedua orangtua.Janglah memilih pekerjaan atau profesi yang justru menjauhkan diri dari orangtua. Sesungguhnya, menatap wajah kedua orangtua dengan penuh kasih sayang, itu bernilai ibadah yang tiada tara.
Ketahuilah, orangtua itu akan mengerahkan segala kemampuannya demi membesarkan, mendidik, merawat, dan mengantarkan kesuksesan putra-putrinya. Orangtua itu sangat bangga, ketika melihat putra-putrinya berhasil.
Orang tua tidak akan pernah memperhitungkan dana yang dikeluarkan, dan tidak pernah memperhitungkan jerih payah yang dikeluarkan untuk putra-putri tercintanya. Orangtua juga tidak pernah berharap, apalagi meminta agar supaya putra-putrinya berbakti membalas kebaikanya. Itulah yang di sebut dengan Ihlas tanpa batas.
Seringkali anak di sekolahkan tinggi, setiap hari di antarkan kesekolah hingga dewasa, kemudian menjadi seorang bidan, perawat, bahkan menjadi dokter, ternyata justru tidak pernah merawat ibu kandungnya atau ayahnya sendiri. Ketika orangtua sakit, justru bernagat ke dokter atau rumah sakit sendiri.
Dan yang lebih ironis lagi, seringkali orangtua meninggal dunia, justru dirawat putra atau putrinya yang tidak pernah mengenyam sekolah keperawatan atau kedokteran. Karena sang anak lebih sibuk dengan pekerjaan dan juga sibuk memikirkan masa depan karirnya.
Jika masih memiliki kedua orangtua, atau salah satunya. Kenapa tidak engkau tatap wajahnya setiap hari. Kenapa lebih suka menatap wajah orang lain. Jika engkau memiliki orangtua yang masih hidup, kenapa justru engkau menjauh darinya, dengan alasan pekerjaan, padahal setiap saat orangtua merindukan.
Jika belum bisa memberikan dan membahagiakan orangtua, minimal jangan meresahkan mereka, tidak merepotkan, dan tidak juga menyusahkan. Sering-seringlah datang, dan peluklah dirinya. karena suatu saat engkau akan ditinggalkan selamanya. Jika tidak bisa melihat setiap hari, maka penyesalan akan datang di kemudian hari.
Jika ingin melihat orang yang sukses, maka lihatlah orang yang berbakti kepada kedua orangtuanya. Sejauh mana dia memulyakan dan membahagiakan kedua orangtuanya, sejauh itu pula Allah SWT akan membahagiakan dirinya. Sebaliknya, anak yang sering jauh dari orangtuanya maka kelak anak akan menjauhi dirinya.
Wallahu A'lam
Seorang Ibu sedang digendong anaknya ketika sedang bertawaf |
Sebuah hadis yang sangat indah dan penuh dengan makna. Rosulullah SAW pernah berkata "Celaka sekali (rugi banget) bagi seseorang yang memiliki kedua orangtua yang lansia, atau salah satunya, tetapi tidak menyebabkan dirinya masuk surga" (Al-Hakim).
Sindiran keras, siapapun yang ingin mendapatkan kebahagiaan, maka berbaktilah kepada kedua orangtua.Janglah memilih pekerjaan atau profesi yang justru menjauhkan diri dari orangtua. Sesungguhnya, menatap wajah kedua orangtua dengan penuh kasih sayang, itu bernilai ibadah yang tiada tara.
Ketahuilah, orangtua itu akan mengerahkan segala kemampuannya demi membesarkan, mendidik, merawat, dan mengantarkan kesuksesan putra-putrinya. Orangtua itu sangat bangga, ketika melihat putra-putrinya berhasil.
Orang tua tidak akan pernah memperhitungkan dana yang dikeluarkan, dan tidak pernah memperhitungkan jerih payah yang dikeluarkan untuk putra-putri tercintanya. Orangtua juga tidak pernah berharap, apalagi meminta agar supaya putra-putrinya berbakti membalas kebaikanya. Itulah yang di sebut dengan Ihlas tanpa batas.
Seringkali anak di sekolahkan tinggi, setiap hari di antarkan kesekolah hingga dewasa, kemudian menjadi seorang bidan, perawat, bahkan menjadi dokter, ternyata justru tidak pernah merawat ibu kandungnya atau ayahnya sendiri. Ketika orangtua sakit, justru bernagat ke dokter atau rumah sakit sendiri.
Dan yang lebih ironis lagi, seringkali orangtua meninggal dunia, justru dirawat putra atau putrinya yang tidak pernah mengenyam sekolah keperawatan atau kedokteran. Karena sang anak lebih sibuk dengan pekerjaan dan juga sibuk memikirkan masa depan karirnya.
Jika masih memiliki kedua orangtua, atau salah satunya. Kenapa tidak engkau tatap wajahnya setiap hari. Kenapa lebih suka menatap wajah orang lain. Jika engkau memiliki orangtua yang masih hidup, kenapa justru engkau menjauh darinya, dengan alasan pekerjaan, padahal setiap saat orangtua merindukan.
Jika belum bisa memberikan dan membahagiakan orangtua, minimal jangan meresahkan mereka, tidak merepotkan, dan tidak juga menyusahkan. Sering-seringlah datang, dan peluklah dirinya. karena suatu saat engkau akan ditinggalkan selamanya. Jika tidak bisa melihat setiap hari, maka penyesalan akan datang di kemudian hari.
Jika ingin melihat orang yang sukses, maka lihatlah orang yang berbakti kepada kedua orangtuanya. Sejauh mana dia memulyakan dan membahagiakan kedua orangtuanya, sejauh itu pula Allah SWT akan membahagiakan dirinya. Sebaliknya, anak yang sering jauh dari orangtuanya maka kelak anak akan menjauhi dirinya.
Wallahu A'lam