Dalam pameran foto di Bandara Soekarno-Hatta terpampang foto tokoh pemberontak Partai Komunis Indonesia (PKI) Aidit yang diapit pendiri pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari dan pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan. Tampak pula ada wajah presiden keempat RI Gus Dur dalam foto kolase tersebut.
Terkait dengan gambar yang dirasa aneh tersebut, Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil mengatakan, jika benar foto itu adalah foto Aidit tokoh PKI maka sangat melecehkan negara dan juga organisasi NU dan Muhammadiyah.
“PKI itu jelas makar yang ingin mengubah Pancasila dan negara Indonesia menjadi negara komunis,” jelasnya, Jumat (12/8).
Makanya ia meminta pihak otoritas Bandara Soekarno-Hatta segera mengganti foto tersebut. “Saya juga meminta Polres Bandara Soekarno-Hatta mengusut siapa dalangnya sehingga ada foto Aidit yang disandingkan dengan tokoh-tokoh besar Indonesia tersebut,” katanya.
Nasir mengatakan terkesan seolah-olah Aidit itu pembaharu agama Islam. Dia menambahkan, hal tersebut sangat menyakitkan dan merendahkan martabat bangsa Indonesia.
“Pemasangan foto Aidit bukan saja membangkitkan PKI namun mereka juga melakukan propaganda dan berupaya bisa eksis dengan cara menghapuskan soal larangan ajaran komunis di Indonesia,” ujar Nasir.
Terkait dengan gambar yang dirasa aneh tersebut, Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil mengatakan, jika benar foto itu adalah foto Aidit tokoh PKI maka sangat melecehkan negara dan juga organisasi NU dan Muhammadiyah.
“PKI itu jelas makar yang ingin mengubah Pancasila dan negara Indonesia menjadi negara komunis,” jelasnya, Jumat (12/8).
Makanya ia meminta pihak otoritas Bandara Soekarno-Hatta segera mengganti foto tersebut. “Saya juga meminta Polres Bandara Soekarno-Hatta mengusut siapa dalangnya sehingga ada foto Aidit yang disandingkan dengan tokoh-tokoh besar Indonesia tersebut,” katanya.
Nasir mengatakan terkesan seolah-olah Aidit itu pembaharu agama Islam. Dia menambahkan, hal tersebut sangat menyakitkan dan merendahkan martabat bangsa Indonesia.
“Pemasangan foto Aidit bukan saja membangkitkan PKI namun mereka juga melakukan propaganda dan berupaya bisa eksis dengan cara menghapuskan soal larangan ajaran komunis di Indonesia,” ujar Nasir.