Di Daerah Ini, Kuburan Seakan Menjadi Tempat Sampah │ Meski kuburan menjadi tempat peristirahatan manusia yang sudah tidak bernyawa, namun hendaknya kebersihan tempat tersebut haruslah dijaga. Karena sesungguhnya menjaga kebersihan merupakan salah satu ajaran dalam islam.
Banyak kuburan yang kini seakan kurang terawat bahkan dibiarkan begitu saja. Salah satunya adalah Kuburan Muslimin Sungai Jingah Banjarmasin yang sudah tidak terlihat seperti pemakaman, melainkan tempat pembuangan sampah.
Salah seorang peziarah bernama H Abdullah sangat kaget ketika mendapati kuburan orang tuanya penuh dengan sampah. Ia pun langsung membersihkannya tanpa banyak protes.
“Khusus di makam orang tua saya saat ziarah lebaran lalu, kurang lebih ada satu jengkal tumpukan sampah kantong plastik dan berbagai macam sampah lainnya. Namun sayangnya saya tidak sempat foto saat itu, karena saya langsung membersihkannya,” ucapnya.
Ia menuturkan bahwa di pemakaman tersebut juga terdapat makam nenek dan saudaranya. Ia begitu miris melihat pemakaman yang harusnya dijaga kebersihannya, sebagaimana seruan Walikota Banjarmasin yang menyebut bahwa Banjarmasin adalah tempat yang bersih dan nyaman.
“Apalagi ini di komplek pemakaman yang mestinya harus dijaga kebersihannya. Kuburan harusnya dihormati, karena mereka yang dikubur merupakan orang tua yang sudah membesarkan dan mendidik. Pastinya saya sebagai ahli waris sangat kecewa dan sedih melihat kuburan orang tua dan keluarga saya seperti ini,” tuturnya.
Dilansir dari Radar Banjarmasin, Abdullah tidak lantas menyalahkan pihak pemerintah, namun ia ingin mengingatkan semua pihak tentang pentingnya kebersihan fasilitas umum seperti pemakaman salah satunya.
“Saya ingin mendukung program Pemko yang ingin menjadikan Banjarmasin Baiman (Barasih Wan Nyaman). Jadi jangan dikira saya bicara seperti ini marah-marah. Kalau bukan orang seperti kami ini yang mengoreksi, siapa lagi? Saya tidak minta apa-apa, tapi TPST tersebut minimal bisa dikelola dengan baik, jangan sampai ke kuburan. Kalau bisa dipindah saja,” ucapnya.
Adapun pihak pemerintah yang diwakili oleh Kabid Operasional Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Banjarmasin, Mafliani langsung melakukan penindakan kasus tersebut.
“Kami sudah laporkan kepada Kabid Teknologi. Sore ini sudah langsung diperiksa,” ungkap Mafliani.
Sementara itu terkait lambatnya penanganan sampah di tempat fasilitas umum, Mafliani mengatakan bahwa hal ini diakibatkan jumlah petugas sampah yang terbatas karena libur Idul Fitri.
“Mereka yang bertugas kan juga ingin kumpul dengan keluarga, walaupun cuma sebentar. Tapi saat ini mereka semua sudah bekerja seperti semula,” tambahnya.
Sementara untuk tempat pembuangan sampah yang berdekatan dengan Komplek Pemakaman Kuburan Muslimin, ia mengatakan bahwa perlu ada waktu jika ingin dipindahkan. Hal ini dikarenakan perlunya mencari lahan untuk TPS (tempat pembuangan sampah) yang memang cukup sulit mendapatkan ijin dari warga.
“Nah kadang disitu kesulitan kami. Kami pernah juga menemukan lahan di daerah Banjarmasin Barat, tapi peruntukannya hanya untuk bisnis dan niaga, bukan tempat pembuangan sampah,” lanjutnya.
Meski demikian, ia sangat berterima kasih kepada warga muslim yang mau melaporkan kejadian tersebut sebagai bentuk pengawasan terhadap lingkungan sekitar.
“Laporan seperti ini yang kami perlukan. Karena pengawas yang kami punya di lapangan terbatas. Insya Allah laporan ini cepat kami tindak lanjuti, saya juga sudah menelepon pengawas agar ke tempat tersebut,” pungkasnya.
Banyak kuburan yang kini seakan kurang terawat bahkan dibiarkan begitu saja. Salah satunya adalah Kuburan Muslimin Sungai Jingah Banjarmasin yang sudah tidak terlihat seperti pemakaman, melainkan tempat pembuangan sampah.
Kondisi pemakaman muslimin Sungai Jingah (Radar Banjarmasin) |
“Khusus di makam orang tua saya saat ziarah lebaran lalu, kurang lebih ada satu jengkal tumpukan sampah kantong plastik dan berbagai macam sampah lainnya. Namun sayangnya saya tidak sempat foto saat itu, karena saya langsung membersihkannya,” ucapnya.
Ia menuturkan bahwa di pemakaman tersebut juga terdapat makam nenek dan saudaranya. Ia begitu miris melihat pemakaman yang harusnya dijaga kebersihannya, sebagaimana seruan Walikota Banjarmasin yang menyebut bahwa Banjarmasin adalah tempat yang bersih dan nyaman.
“Apalagi ini di komplek pemakaman yang mestinya harus dijaga kebersihannya. Kuburan harusnya dihormati, karena mereka yang dikubur merupakan orang tua yang sudah membesarkan dan mendidik. Pastinya saya sebagai ahli waris sangat kecewa dan sedih melihat kuburan orang tua dan keluarga saya seperti ini,” tuturnya.
Dilansir dari Radar Banjarmasin, Abdullah tidak lantas menyalahkan pihak pemerintah, namun ia ingin mengingatkan semua pihak tentang pentingnya kebersihan fasilitas umum seperti pemakaman salah satunya.
“Saya ingin mendukung program Pemko yang ingin menjadikan Banjarmasin Baiman (Barasih Wan Nyaman). Jadi jangan dikira saya bicara seperti ini marah-marah. Kalau bukan orang seperti kami ini yang mengoreksi, siapa lagi? Saya tidak minta apa-apa, tapi TPST tersebut minimal bisa dikelola dengan baik, jangan sampai ke kuburan. Kalau bisa dipindah saja,” ucapnya.
Adapun pihak pemerintah yang diwakili oleh Kabid Operasional Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Banjarmasin, Mafliani langsung melakukan penindakan kasus tersebut.
“Kami sudah laporkan kepada Kabid Teknologi. Sore ini sudah langsung diperiksa,” ungkap Mafliani.
Sementara itu terkait lambatnya penanganan sampah di tempat fasilitas umum, Mafliani mengatakan bahwa hal ini diakibatkan jumlah petugas sampah yang terbatas karena libur Idul Fitri.
“Mereka yang bertugas kan juga ingin kumpul dengan keluarga, walaupun cuma sebentar. Tapi saat ini mereka semua sudah bekerja seperti semula,” tambahnya.
Sementara untuk tempat pembuangan sampah yang berdekatan dengan Komplek Pemakaman Kuburan Muslimin, ia mengatakan bahwa perlu ada waktu jika ingin dipindahkan. Hal ini dikarenakan perlunya mencari lahan untuk TPS (tempat pembuangan sampah) yang memang cukup sulit mendapatkan ijin dari warga.
“Nah kadang disitu kesulitan kami. Kami pernah juga menemukan lahan di daerah Banjarmasin Barat, tapi peruntukannya hanya untuk bisnis dan niaga, bukan tempat pembuangan sampah,” lanjutnya.
Meski demikian, ia sangat berterima kasih kepada warga muslim yang mau melaporkan kejadian tersebut sebagai bentuk pengawasan terhadap lingkungan sekitar.
“Laporan seperti ini yang kami perlukan. Karena pengawas yang kami punya di lapangan terbatas. Insya Allah laporan ini cepat kami tindak lanjuti, saya juga sudah menelepon pengawas agar ke tempat tersebut,” pungkasnya.